Nilai-nilai cinta dalam novel "Qais dan Laila" karya Nizami Fanjavi / Mualli - Repositori Universitas Negeri Malang

Nilai-nilai cinta dalam novel "Qais dan Laila" karya Nizami Fanjavi / Mualli

Mualli (2012) Nilai-nilai cinta dalam novel "Qais dan Laila" karya Nizami Fanjavi / Mualli. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci nilai-nilai cinta apresiasi novel Permasalahan yang dituangkan dalam karya sastra banyak mengadopsi nilai-nilai kehidupan. Hal yang bersifat positif maupun negatif seluruhnya akan diolah oleh pengarang menurut sudut pandang dan gaya bahasa yang memiliki karakteristik tersendiri. Demikian luasnya cakupan aspek yang ada dalam sastra dapat menimbulkan perbedaan dalam menilai memahami dan mendeskripsikan makna dalam setiap pembaca. Islam yang bersifat rahmatan lil 8223 alamin membawa ajaran yang sarat dengan nilai etis. Bahkan Rasul Allah SWT selaku pembawa ajaran ini menempatkan ajaran nilai etis sebagai salah satu pokok kerasulannya dengan mendeklarasikan diri bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak sekaligus menyempurnakan martabat manusia dan mengharmoniskan tatanan kehidupan manusia. Islam secara keseluruhan mengandung nilai kecintaan yang mulia. Wilayah kecintaan Islam memiliki cakupan luas sama dengan perilaku dan sikap manusia yang meliputi kecintaan terhadap Tuhan terhadap sesama manusia dan terhadap lingkungan. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai langkah pengamatan secara objektif. Untuk mendapatkan hasil data yang valid dan objektif peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi karena data yang diambil berupa tulisan yaitu novel. Untuk teknik pengolahan data peneliti menggunakan tahap-tahap sebagai berikut (1) memisahkan/ mengelompokkan yang masuk dalam kategori nilai-nilai cinta Allah SWT (2) nilai-nilai cinta sesama dan (3) nilai-nilai cinta lingkungan. Novel Qais dan Laila merupakan novel yang berlatar belakang realitas kehidupan sosial dengan berbagai macam problematika dan keniscayaan yang dapat terjadi di mana saja kapan saja dan oleh siapa saja. Merupakan kenyataan yang telah digoreskan pengarang dalam imajinasi sebuah kehidupan nyata dalam sebuah cerita. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh tiga simpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama masalah nilai-nilai cinta Allah SWT dalam novel Qais dan Laila karya Nizami Fanjavi membahas bagaimana seorang hamba mengabdikan dirinya atau berserah diri kepada Allah SWT semata dan tidak memperdulikan selain Allah SWT rela berkorban untuk Allah SWT walaupun nyawa sebagai taruhannya. Sesuai dengan ajaran syari 8223 at Islam bahwa seorang hamba hanya berbuat sesuatu dan Allah SWT yang menentukan semata. 4 Kedua masalah nilai-nilai cinta kepada sesama di dalam novel Qais dan Laila karya Nizami Fanjavi membahas kepedulian kepada sesama manusia baik kepada orang tua dewasa maupun anak-anak. Misalnya usaha seorang teman Qais menyatukan Laila dengan Qais selalu terhalangi tetapi ia tetap berusaha sehingga antara Laila dengan Qais bisa bertemu walupun hanya sesaat karena mencintai sesama termasuk anjuran dalam bermasyarakat dan beragama. Ketiga masalah nilai-nilai cinta kepada lingkungan di dalam novel Qais dan Laila karya Nizami Fanjavi membahas ramah atas lingkungan baik kepada manusia hewan dan tumbuh-tumbuhan supaya dapat merasakan nikmatnya lingkungan kita harus menjaga dan merawat lingkungan dengan baik supaya dapat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia seperti halnya ketika Qais bertemu dengan anjing yang datang dari daerah Laila Qais selalu memberi makan sebagai ganti rindunya Qais kepada Laila. Sedangkan kata ramah lingkungan secara ekofilosofis hubungan manusia dengan lingkungan merupakan suatu keniscayaan. Artinya antara manusia dengan lingkungan terdapat keterhubungan keterkaitan dan keterlibatan timbal-balik yang tidak dapat ditawar. Lingkungan dan manusia terjalin sedemikian eratnya antara satu dengan yang alinnya. Sehingga manusia tampa keterjalinannya dengan lingkungan tidak dapat dibayangkan dan tidak dapat pula dipikirkan bahkan tidak ada. Keterjalinan manusia dengan lingkungann adalah bersifat dinamis. Maksudnya keterjalinan manusia dengan lingkungan merupakan keterjalinan sadar yang dihayati dan dijadikan sebagai akar serta inti kepribadiannya

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Oct 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/142952

Actions (login required)

View Item View Item