Dewintasari, Windy (2016) Peningkatan pembelajaran bercerita melalui media kartun berseri pada siswa kelas VII SMP PGRI 4 Kalipare / Windy Dewintasari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Dewintasari Windy. 2016. Peningkatan Pembelajaran Bercerita melalui Media Kartun Berseri pada Siswa Kelas VII SMP PGRI 4 Kalipare. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali M.Pd. Pembimbing (II) Dr. Sunoto M.Pd. Kata kunci berbicara bercerita media pembelajaran kartun berseri Bercerita merupakan bagian dari keterampilan berbicara. Kenyataanya di sekolah siswa kesulitan bercerita secara lancar dan runtut. Dominasi guru saat pembelajaran membuat siswa tidak memiliki ruang untuk berkreativitas dan belajar dengan suasana yang menyenangkan. Bercerita dalam pembelajaran memerlukan suatu media yang dapat berjalan secara maksimal. Media merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media kartun berseri. Media kartun berseri merupakan gambar datar yang berisi enam potongan gambar berupa kartun yang saling berurutan membentuk satu kesatuan cerita. Suatu gambar atau seri gambar dapat dijadikan bahan menyusun cerita. Penggunaan media gambar dapat membantu siswa untuk memusatkan perhatian terhadap materi yang disampaikan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan proses dan hasil bercerita melalui media kartun berseri pada siswa kelas VII SMP PGRI 4 Kalipare. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah guru Bahasa Indonesia dan siswa kelas VII SMP PGRI 4 Kalipare berjumlah 33 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran bercerita. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara observasi angket dan tes. Analisis data proses pembelajaran siswa dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif sedangkan hasil belajar dianalisis dengan cara mengumpulkan hasil tes performansi bercerita menggunakan kartun berseri mengoreksi menentukan skor dan menentukan nilai berdasarkan rubrik penilaian. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diketahui bahwa penggunaan kartun berseri dapat meningkatkan proses dan hasil bercerita siswa. Peningkatan tersebut dilihat dari peningkatan proses dan hasil bercerita melalui media kartun berseri. Pada peningkatan proses siswa telah mampu menentukan pokok-pokok cerita mengisi unsur cerita dalam tabel kreativitas membuat kerangka narasi dan mengembangkan kerangka menjadi narasi utuh berdasarkan kartun berseri dengan baik. Pada peningkatan hasil siswa telah mampu bercerita secara lancar dengan pengucapan yang jelas dan mudah dipahami tanpa menggunakan banyak bunyi penyela dan dengan kecepatan ucapan yang wajar. Siswa telah mampu bercerita secara runtut lengkap dan utuh. Selain itu siswa telah mampu bercerita sesuai dengan narasi yang telah ditulis dan memenuhi seluruh unsur cerita secara lengkap dan menggunakan bahasa penceritaan yang baik dan santun sesuai usianya. Siswa juga memberikan respons positif terhadap pembelajaran bercerita menggunakan media kartun berseri. Respons ini didapat dari hasil pengisian Angket yang berisi pertanyaan terkait dengan pembelajaran bercerita melalui media kartun berseri. Peningkatan hasil bercerita melalui media kartun berseri dapat dilihat dari tiga aspek yaitu 1) kelancaran bercerita (KLB) yang meliputi ucapan jelas dan mudah dipahami (UC) tanpa bunyi penyela (BP) dan kecepatan pengucapan frasa (KPF) (2) keruntutan alur cerita (KAC) dan (3) kesesuaian narasi dengan unsur cerita (NUC) yang meliputi tokoh (TK) latar tempat (LT) latar waktu (LW) suasana (SN) pengenalan (PG) masalah/ konflik (MK) penyelesaian (PYL) dan penggunaan bahasa (PB). Pada siklus I diketahui bahwa siswa yang masuk ke dalam kategori sangat baik sebanyak 1 siswa 14 siswa berkategori baik 8 siswa berkategori cukup 8 siswa berkategori kurang dan 2 siswa berkategori sangat kurang. Artinya sebanyak 23 siswa sudah mencapai KKM yaitu 75 00 dan sebanyak 10 siswa dinyatakan belum mencapai KKM. Pada siklus II diketahui bahwa siswa yang masuk ke dalam kategori sangat baik sebanyak 10 siswa 18 siswa berkategori baik dan 5 siswa berkategori cukup. Nilai rata-rata bercerita kelas VII mengalami peningkatan. Pada studi pendahuluan nilai rata-rata bercerita siswa yaitu 72 06. Kemudian siklus I nilai rata-rata bercerita yaitu 76 24 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 85 6. Artinya sebanyak 33 siswa sudah mencapai KKM setelah dilakukan tindakan siklus II.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 10 Oct 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/142518 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |