Campur kode tuturan guru kelas rendah SDN Babadan 04 dalam proses belajar mengajar / Mega Dwiningrum - Repositori Universitas Negeri Malang

Campur kode tuturan guru kelas rendah SDN Babadan 04 dalam proses belajar mengajar / Mega Dwiningrum

Dwiningrum, Mega (2016) Campur kode tuturan guru kelas rendah SDN Babadan 04 dalam proses belajar mengajar / Mega Dwiningrum. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Dwiningrum Mega. 2016. Campur Kode Tuturan Guru Kelas Rendah SDN Babadan 04 dalam Proses Belajar-Mengajar. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali M.Pd. (2) Dr. Sunaryo HS. S.H. M.Hum. Kata kunci campur kode bentuk campur kode jenis campur kode faktor campur kode Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan Bab III pasal 25 (1) Bahasa Indonesia adalah bahasa Resmi Negara. Demikian pula dalam Pasal 36 Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dinyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah Bahasa Persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai jati diri bangsa kebanggaan nasional sarana pemersatu berbagai suku bangsa serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi/Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan bahasa pengantar dalam pendidikan komunikasi tingkat nasional pengembangan kebudayaan nasional transaksi dan dokumentasi niaga serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi seni dan bahasa media massa. Berdasarkan undang-undang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan bahasa guru saat proses belajar-mengajar di dalam kelas karena sering terjadi percampuran bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis bentuk dan faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tuturan guru kelas rendah sekolah dasar dalam proses belajar-mengajar di kelas. Guru adalah sumber pengetahuan bagi siswa khususnya siswa kelas rendah. Setiap perkatakan dan perilaku seseorang guru akan tercatat di dalam ingatan siswa sehingga kerap kali siswa meniru perkataan dan perilaku guru. Dalam penelitian ini meneliti tuturan guru saat berinteraksi dengan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama atau dasar dalam menyampaikan materi pembelajaran. Namun guru sering kali menyisipkan unsur-unsur bahasa lain selain bahasa Indonesia saat menyampaikan pembelajaran. Dalam penelitian ini bahasa lain yang digunakan guru adalah bahasa Jawa karena bahasa Jawa adalah bahasa pertama yang dimiliki oleh guru dan siswa atau sering pula dikatakan sebagai bahasa ibu. Penyisipan unsur-unsur bahasa tersebut disebut sebagai campur kode. Campur kode terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Hal ini biasanya berhubungan dengan karakteristik penutur seperti latar belakang sosial tingkat pendidikan dan rasa keagamaan. Biasanya ciri yang menonjol berupa kesantaian atau situasi informal. Namun bisa terjadi karena keterbatasan bahasa ungkapan dalam bahasa tersebut tidak ada padanannya sehingga ada keterpaksaan menggunakan bahasa lain. Dalam kasus ini campur kode yang dilakukan oleh guru semata-mata bertujuan untuk memperjelas apa yang sedang di sampaikan oleh guru. Karena siswa kelas rendah belum banyak menguasai kosakata bahasa Indonesia. Selain itu guru melakukan campur kode untuk membangun keakraban dengan siswa sehingga siswa tidak merasa takut untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data penelitian ini berupa tuturan campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang digunakan guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar di kelas. Data tuturan campur kode tersebut berupa unit-unit bahasa yang berbentuk morfem kata kelompok kata atau klausa. Sumber data pada penelitian ini adalah percakapan guru dan siswa kelas satu. Sumber data tersebut dipilih karena dianggap memenuhi tujuan dari penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan merekam percakapan guru dan siswa menggunakan handphone yang disimapn dalam bentuk MP3 (rekaman suara media player). Kemudian ditranskrip menjadi bentuk dialog yang selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan tataran bentuk jenis dan faktor campur kode. Lalu dimasukkan dalam tabel analisis sehingga dapat diketahui beberapa bentuk jenis dan faktor yang malatarbelakangi terjadinya campur kode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kenyataannya jenis campur kode yang dominan dalam penelitian ini adalah jenis campur kode ke dalam yang mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa baik secara utuh maupun hanya variasi saja. Tidak ditemukan campur kode ke luar karena siswa kelas rendah hanya menguasai bahasa ibu yaitu bahasa Jawa dan bahasa kedua yaitu bahasa Indonesia. Wujud dari campur kode yang muncul adalah berupa campur kode dalam tataran kata frasa baster dan klausa. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah pribadi penutur warna emosi penutur nada suara bicara penutur pokok pembicaraan penutur dan urutan bicara penutur.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Oct 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/142510

Actions (login required)

View Item View Item