Karakteristik bahasa puisi siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Lawang / Taufiq Yulyanto - Repositori Universitas Negeri Malang

Karakteristik bahasa puisi siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Lawang / Taufiq Yulyanto

Yulyanto, Taufiq (2016) Karakteristik bahasa puisi siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Lawang / Taufiq Yulyanto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Yulyanto Taufiq. 2016. Karakteristik Bahasa Puisi Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1 Lawang. Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Yuni Pratiwi M.Pd (II) Musthofa Kamal S.Pd. M.Sn. Kata Kunci bahasa puisi kemampuan menulis karakteristik menulis puisi. Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Keterampilan menulis membuat seseorang lebih produktif dan ekspresif. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di SMA yakni keterampilan menulis puisi. Menulis puisi menuntut seseorang untuk memilih kata-kata yang selama ini diketahuinya untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya sehingga terbentuklah sebuah puisi yang indah. Puisi yang dibuat juga harus memperhatikan unsur kebahasaannya yakni diksi imaji majas dan rima. Ide dalam menulis puisi dapat diperoleh dari berbagai sumber dan salah satunya yaitu pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi adalah kejadian yang sudah pernah dialami baik yang sudah lampau atau yang baru saja terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik bahasa puisi siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Lawang. Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif. Data penelitian berupa unit-unit teks puisi yang menunjukkan karakteristik unsur (1) diksi (2) imaji (3) majas dan (4) rima yang diperoleh dari 30 puisi karangan siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Lawang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri dan lembar petunjuk menulis puisi. Analisis data meliputi (1) reduksi data (2) penyajian data dan (3) penarikan kesimpulan. Keabsahan temuan data dilakukan dengan ketekunan pengamatan teman sejawat dan diskusi dengan pakar atau pembimbing. Hasil penelitian ini berupa deskripsi karakteristik bahasa puisi karya siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Lawang berdasarkan pengalaman pribadi. Karakteristik bahasa tersebut meliputi (1) diksi (2) imaji (3) majas dan (4) rima. Pertama pada aspek diksi terbagi atas (1) kata konotasi (2) kata denotasi dan (3) sinonimitas. Penggunaan diksi pada puisi siswa lebih cenderung kepada kata konotasi. Hal tersebut dikarenakan faktor latar belakang dari kelas bahasa yang membuat siswa lebih banyak mengetahui perbendaharaan kata sehingga makna yang dimunculkan lebih cenderung pada makna konotatif. Kedua aspek imaji terbagi atas (1) imaji visual (2) imaji auditif (3) imaji taktil dan (4) imaji kinestetik. Penggunaan imaji visual taktil dan kinestetik cukup merata pada puisi karangan siswa. Sebaliknya pada imaji auditif hanya ditemukan dalam empat puisi karangan siswa. Hal ini dikarenakan siswa kesulitan untuk memasukkan pengalaman indrawi yang menyangkut indera pendengaran dalam puisinya. Ketiga pada aspek majas terbagi atas enam subaspek yakni (1) metafora kata-kata yang digunakan dalam menyusun majas metafora memiliki makna bukan sebenarnya atau kiasan langsung.(2) Simile penggunaan majas simile hanya ditemukan dalam enam puisi siswa. Kata-kata yang banyak digunakan dalam majas simile adalah kata bagai. Dapat disimpulkan bahwa siswa lebih menyukai metafora atau kiasan langsung karena dapat digunakan sebagai sarana untuk mempermudah pembaca dalam menangkap makna puisi. (3) Personifikasi terdapat dalam sepuluh puisi siswa lima diantaranya pada puisi berdasarkan pengalaman percintaan. (4) Hiperbola penggunaan majas hiperbola dipengaruhi oleh faktor usia pada siswa SMA yang cenderung labil dalam mengatur emosinya. Oleh karena itu kata-kata yang dihasilkan sangat dilebih-lebihkan sesuai dengan kondisi yang dialami siswa. (5) Sinekdok penggunaan majas sinekdok paling sedikit ditemukan pada puisi karangan siswa. Berdasarkan hasil analisis ditemukan dua puisi yang menggunakan majas sinekdok. Kurangnya pemahaman siswa tentang majas sinekdok menjadi faktor utama jarang ditemukannya majas tersebut. (6) Ironi penggunaan majas ironi cukup banyak ditemukan pada puisi karangan siswa. Terdapat delapan puisi yang menggunakan majas ironi. Penggunaan majas ironi dapat menyampaikan perasaan siswa karena pilihan kata yang sering muncul dalam majas ini bersifat dramatis. Keempat pada aspek rima terbagi atas (1) aliterasi (2) konsonansi (3) asonansi (4) pengulangan kata atau ungkapan di awal (5) pengulangan kata atau ungkapan di tengah dan (6) pengulangan kata atau ungkapan di akhir. Penggunaan rima pada puisi siswa didominasi oleh pengulangan kata di awal. Sesuai dengan penelitian dan analisis data yang sudah dilakukan disarankan kepada guru untuk lebih memberikan pengetahuan-pengetahuan baru tentang kesusastraan agar siswa lebih terlatih lagi dalam membuat puisi. Saran untuk guru pamong dan guru BK agar dapat mengatasi permasalahan terutama masalah proses belajar mengajar yang dialami siswa didasarkan dari data pengalaman yang ada dalam penelitian ini. Saran untuk siswa agar lebih giat dalam membaca dan menulis karena membaca akan memberikan pengetahuan baru yang mungkin tidak tersampaikan di sekolah dan menulis akan mampu mengemukakan gagasannya. Bagi peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih kompleks dengan memperluas fokus penelitiannya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 12 Oct 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/142498

Actions (login required)

View Item View Item