Alhaq, Asrovin Nissa (2016) Karakteristik geguritan siswa kelas VII SMPN 21 Malang / Asrovin Nissa Alhaq. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Alhaq Asrovin Nissa. 2016. Karakteristik Geguritan Siswa Kelas VII SMPN 21 Malang. Pembimbing (I) Dr. Sunoto M.Pd (II) Dr. Sunaryo HS S.H M.Hum. Kata Kunci karakteristik geguritan Pembelajaran menulis geguritan merupakan salah satu cara pembelajaran yang dapat bermanfaat untuk melestarikan kebudayaan Jawa dalam bidang sastra dan untuk mengasah keterampilan menulis siswa. Faktanya siswa sulit dalam membuat geguritan. Hal ini dikarenakan faktor kurangnya perbendaharaan bahasa Jawa dan teori-teori mengenai geguritan. Berkaitan dengan itu maka diperlukan pembahasan mengenai karakteristik karya geguritan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik geguritan siswa dilihat dari aspek pemilihan diksi majas perulangan bunyi dan tema. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa deskripsi karakteristik karya geguritan pada siswa SMPN 21 Malang kelas VII dilihat dari aspek pemilihan diksi penggunaan majas perulangan bunyi dan pemilihan tema dalam bentuk tugas siswa. Pengumpulan data pengamatan partisipasi analisis dokumen dan angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tugas menulis geguritan siswa SMP kelas VII untuk mengetahui karakteristik geguritan siswa. Kegiatan analisis data diolah terlebih dahulu dengan triangulasi reduksi penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data geguritan diperoleh empat kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama dalam aspek pemilihan diksi siswa lebih cenderung memilih diksi denotatif pada karya geguritannya. Masalah lainnya yaitu mengenai perbendaharaan kata pada geguritan siswa SMPN 21 Malang yaitu diksi yang dipilih banyak yang diulang. Hal ini mengurangi tingkat kreativitas dalam karya geguritan siswa SMPN 21 Malang. Kedua dalam karya geguritannya siswa menggunakan majas. Jenis majas yang digunakan ada 3 yaitu majas personifikasi majas metafora dan hiperbola. Hal ini menjelaskan penggunaan majas geguritan siswa masih terbatas. Siswa-siswa tersebut hanya mengetahui 3 jenis majas untuk digunakan dalam geguritannya. Ketiga permasalahan dalam perulangan bunyi yaitu banyak siswa kurang mempedulikan penataan rima perulangan bunyi dan penggunaan sajak dalam karya geguritannya. Siswa tersebut hanya menuliskan kata yang muncul dibenaknya dan menuangkannya dalam bentuk geguritan. Hal ini membuat karya geguritannya tidak indah. Keempat siswa mampu mengembangkan tema tetapi setiap bait yang dikembangkan tidak ada keruntutan cerita. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan siswa mengenai pengembangan tema dalam geguritan dan kurangnya siswa berlatih dalam membuat geguritan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 14 Dec 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/142481 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |