Singgih, Prima Murti Rane (2013) Perkembangan visualisasi desain karakter komik wayang Indonesia periode sebelum dan sesudah masuknya Manga menurut tinjauan formalistik / Prima Murti Rane Singgih. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Singgih Prima Murti Rane. 2013. Perkembangan Visualisasi Desain Karakter Komik Wayang Indonesia Periode Sebelum dan Sesudah Masuknya Manga menurut Kajian Formalistik. Skripsi Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Drs. Sugiyono Ardjaka M.Sc (II) Gunawan Susilo S.Sn M.Sn Kata Kunci desain karakter komik wayang formalistik Komik wayang di Indonesia muncul pertama kali tahun 1950-an. Kejayaan komik wayang sempat terhenti seiring mati -nya komik nasional pada tahun 1980-an hingga 1990-an komik terjemahan dari Jepang masuk ke Indonesia dengan gaya penceritaan ketimuran. Mereka juga dipuji atas kualitas gambar yang jauh mengungguli upaya komikus lokal. Tahun 2000-an komikus muda Indonesia kembali menggiatkan dunia perkomikan nasional dan muncullah komik wayang generasi baru . Komik wayang yang muncul kembali harus berkompetisi dalam era komik Indonesia yang telah dimasuki budaya populer komik Jepang (Manga). Penelitian ini menggunakan tinjauan formalistik untuk mendeskripsikan unsur-unsur formal visual unsur formal perseptual proporsi serta kecenderungan gaya dan kecenderungan suku dalam kultur komik dari visualisasi desain karakter pada komik wayang di Indonesia dengan sampel pada 4 judul komik wayang yakni Mahabharata karya R.A. Kosasih dan Gatotkaca Sewu karya Oerip yang mewakili generasi awal komik wayang serta Garudayana karya Is Yuniarto dan Baratayuda karya Caravan Studio yang mewakili generasi komik wayang setelah masuknya Manga ke Indonesia. Secara keseluruhan desain karakter komik wayang Indonesia mengalami perkembangan mulai dari realis dengan ekspresi simplifikasi dengan suku kultur Animis-Klasisis seperti dalam komik Mahabharata dan gaya realis murni dengan ekspresi realis dan payung suku Klasisis seperti dalam komik Gatotkaca Sewu berkembang menjadi gaya manga dengan proporsi realis eksesif dengan ekspresi eksesif dan simbolis serta bersukukan Klasisis-Animis seperti dalam komik Garudayana juga kecenderungan gaya manga modern berwarna dengan proporsi realis dan ekspresi simplifikasi dengan suku Klasisis-Animis seperti dalam komik Baratayuda. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar mengunakan pendekatan lain (misal semiotik) sehingga didapatkan hasil dari sisi yang berbeda yang belum diteliti dalam penelitian ini atau dapat memilih salah satu dari sampel yang ada dalam penelitian ini untuk diteliti lebih lanjut secara ekslusif dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan deskripsi spesifik yang lebih mendalam.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Seni dan Desain (SED) > S1 Desain Komunikasi Visual |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 26 Aug 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/14215 |
Actions (login required)
View Item |