Sari, Sherly Indah Tri Kurnia (2020) Perspektif makna simbolik kembar mayang di Desa Plaosan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang / Sherly Indah Tri Kurnia Sari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Sari S.I.T.K. 2020. Perspektif Makna Simbolik Kembar Mayang di Desa Plaosan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. I Nyoman Ruja S.U (II) Nurul Ratnawati M.Pd Kata Kunci pernikahan kembar mayang makna simbolik Kembar Mayang merupakan komponen pelengkap adat pernikahan di Indonesia salah satunya yaitu pernikahan masyarakat Jawa. Kembar Mayang dianggap sakral bagi masyarakat yang mempercayai karena memiliki makna di setiap rangkaiannya. Masyarakat yang masih mempercayai hal tersebut salah satunya yaitu masyarakat Desa Plaosan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Kembar Mayang oleh masyarakat Desa Plaosan dibuat pada saat acara pernikahan serta jika terdapat orang meninggal baik pria atau wanita yang belum pernah menikah. Namun dalam penelitian ini akan mengkaji makna simbolik dari Kembar Mayang sebagai salah satu komponen penting adat pernikahan di Desa Plaosan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Makna simbolik di setiap komponen Kembar Mayang menarik untuk dikaji. Fokus penelitian ini sebagai berikut (1) Bagaimana sejarah Kembar Mayang di Desa Plaosan (2) Apa saja komponen dari Kembar Mayang di Desa Plaosan (3) Bagaimana proses pembuatan Kembar Mayang di Desa Plaosan (4) Bagaimana makna simbolik Kembar Mayang di Desa Plaosan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari informan kunci dan pendukung. Penelitian ini terdiri dari tahap pra lapangan lapangan analisis serta pelaporan. Model interaktif Miles dan Huberman sebagai teknik analisis dari penelitian ini. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan sebagai berikut 1) Dapat diketahui bahwa Kembar Mayang sudah ada pada masa Kerajaan Mataram Kuno yaitu abad ke 7 hingga 9 Masehi yang digambarkan pada relief Candi Prambanan serta berkembang pada masa kebudayaan Jawa Islam yang digambarkan dalam bentuk gunungan dalam Bahasa Arab disebut kekayon atau pohon hayat yang memiliki arti pohon kehidupan. Dengan adanya Wali Sanga unsur Hindu masih terjaga baik dan arif karena memanfaatkan wayang kulit sebagai media dakwah. Kembar Mayang yang ada di Desa Plaosan mengacu dari Keraton Yogyakarta. 2) Komponen Kembar Mayang terdiri dari Alat yang digunakan yaitu pisau kecil yang disebut cilik mothe pisau besar yang disebut badhek kater steples tali rafia dan gunting. Bahan yang digunakan untuk membuat Kembar Mayang yaitu Bunga mayang atau Kembang Jambe janur pohon pisang raja yang masih muda puring jenar andhong daun pohon ringin lancur. Macam-macam bentuk Kembar Mayang yaitu bentuk intinya terdiri dari trenjengan babonan cawangan kopyoan serta bentuk lainnya yaitu walang-walangan pecut-pecutan keris-kerisan kupat luar payung-payungan burung-burungan uler-uleran. 3) Tahap yang pertama yaitu persiapan tahap inti dalam pembuatan Kembar Mayang tahap akhir dalam pembuatan Kembar Mayang yaitu tebus Kembar Mayang. 4) Setiap komponen Kembar Mayang memiliki makna yang penting bagi kehidupan khususnya kehidupan setelah menikah. Peneliti selanjutnya disarankan meneliti lebih lanjut mengenai motivasi masyarakat dalam membuat Kembar Mayang serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 13 Jul 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/140522 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |