Makna simbolik tradisi ruwatan ptirtaan candi jolotundo sebagai sarana pelestarian sumber daya air di lereng gunung penanggungan / Yosi Maurin - Repositori Universitas Negeri Malang

Makna simbolik tradisi ruwatan ptirtaan candi jolotundo sebagai sarana pelestarian sumber daya air di lereng gunung penanggungan / Yosi Maurin

Maurin, Yosi (2020) Makna simbolik tradisi ruwatan ptirtaan candi jolotundo sebagai sarana pelestarian sumber daya air di lereng gunung penanggungan / Yosi Maurin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kebudayaan merupakan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu bentuk kebudayaan yang ada di masyarakat yaitu tradisi. Tradisi merupakan kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara turun temurun sesuai ciri khas daerah masing-masing. Contoh daerah yang memiliki banyak tradisi adalah Pulau Jawa yang biasanya dikenal dengan tradisi kejawennya. Bentuk tradisi kejawen yang masih diterapkan hingga saat ini adalah tradisi ruwatan. Salah satu contoh tradisi ruwatan yaitu tradisi ruwatan Petirtaan Candi Jolotundo. Tradisi ruwatan di Petirtaan Candi Jolotundo digunakan sebagai sarana pelestarian air. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sejarah proses berlangsung dan makna tradisi ruwatan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Penelitian ini dilakukan di Petirtaan Candi Jolotundo tepatnya di Lereng Gunung Penanggungan. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini terdiri atas informan kunci dan informan pendukung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Penelitian ini dilakukan menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan pelaksanaan dan pelaporan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi ruwatan sudah ada sejak dulu yang dikenal sebagai barikan sumber. Adanya tradisi ini merupakan wujud rasa terima kasih masyarakat terhadap sumber air yang melimpah dan dapat dimanfaatkan sehingga menumbuhkan semangat masyarakat untuk melestarikan air tersebut. Sejak tahun 2007-2008 tradisi ini mulai dikemas dan disemarakkan sehingga terbentuk susunan acara yang diadakan setiap tahun diantaranya sumaninggah kirab agung sambutan-sambutan pelepasan burung dan penanaman pohon manunggaling tirta dan penampilan salah satu kesenian sebagai pengiring tradisi ruwatan. Tradisi ruwatan bermakna pengingat akan awal hingga akhir kehidupan yang ditujukan untuk manusia dan lingkungan. Hal tersebut bertujuan agar manusia selalu sadar dan ingat akan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan. Pentingnya penelitian tentang makna simbolik tradisi ruwatan dapat menambah semangat masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Ketika masyarakat memahami pemaknaan simbol dengan benar hal ini dapat mempercepat hubungan antara manusia dengan Tuhan alam maupun sesama manusia. Oleh karena itu peneliti selanjutnya memerlukan penelitian tentang hubungan antara makna dengan interaksi sehingga peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian interaksionisme simbolik dalam tradisi ruwatan Petirtaan Candi Jolotundo

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 18 Sep 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/140515

Actions (login required)

View Item View Item