Wulandhari, Dhiyan (2009) Peningkatan kreativitas dalam menentukan obyek gambar ekspresi dengan metode berceritta di kelas II SDN Bandulan 5 / Dhiyan Wulandari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Fungsi pendidikan seni bagi anak adalah diharapkan seni bisa menjadi sarana untuk berekspresi atas segala kejadian yang pernah dilihat dan dirasakan siswa. Rendahnya prestasi hasil belajar menggambar ekspresi pada kelas II SDN Bandulan 5 Malang membuktikan bahwa selama ini pembelajaran menggambar ekspresi masih jauh dari yang diharapkan. Ketika anak sedang berkreasi menggambar maka anak harus terbebas dari pengaruh orang lain agar kreativitas anak dapat terasah dan meningkat. Kreativitas siswa menentukan obyek gambar berhubungan dengan 1) daya imajinasi 2) kuantitas obyek 3) kesesuaian figur obyek 4) kerumitan wujud obyek 5) pewarnaan obyek dan 6) komposisi. Pelajaran menggambar yang paling sesuai untuk anak kelas II SD adalah menggambar ekspresi. Pada penelitian ini yang dimaksud menggambar ekspresi adalah pengungkapan isi hati ke dalam media gambar berdasarkan pengamatan dan pengalaman sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan penerapan peningkatan kreativitas siswa dalam menentukan obyek gambar ekspresi dengan metode bercerita 2) mendeskripsikan peningkatan kreativitas siswa menentukan obyek gambar ekspresi dengan metode bercerita. Fantasi pada siswa perlu dikembangkan salah satunya dengan pendekatan metode bercerita. Teknik bercerita yang digunakan dalam penelitian ini adalah membaca langsung dari buku cerita sedangkan untuk lebih memfokuskan siswa pada cerita dipajang sebuah gambar yang berhubungan dengan cerita. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah seorang guru dan seluruh siswa kelas II SDN Bandulan 5 Malang pada semester II tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 17 siswa. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus. Setiap siklus menggunakan langkah-langkah 1) menyusun rancangan tindakan (planning) 2) implementasi tindakan (acting) 3) pengamatan (observing) 4) refleksi (reflecting). Instrument penelitian menggunakan 1) pedoman observasi berbentuk APKG I 2) pedoman observasi berbentuk APKG II 3) lembar pengamatan untuk siswa 4) hasil unjuk kerja siswa 5) dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata prestasi hasil belajar menggambar ekspresi siswa kelas II SDN Bandulan 5 sebelum dilakukan tindakan I adalah 65 setelah dilakukan tindakan I menjadi 68 dan setelah dilakukan tindakan II menjadi 70. Berdasarkan hasil penenlitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) pendekatan metode bercerita dalam pembelajaran menggambar ekspresi yang dilakukan guru dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menentukan obyek gambar 2) rata-rata prestasi menggambar ekspresi mengalami kenaikan. Pada kegiatan pra tindakan ke tindakan I mengalami kenaikan sebesar 4.87%. sedangkan dari tindakan I ke tindakan II sebesar 8.47%. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada 1) guru kelas agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai wawasan dan masukan untuk selalu berusaha menciptakan suasana baru yang lebih aktif kreatif efektif dan menyenangkan 2) Pengawas TK/SD selaku pengambil kebijakan agar merencanakan pelatihan pembelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan untuk guru kelas agar guru mempunyai bekal yang cukup dan minimal setahun sekali diadakan pameran atau lomba menggambar ekspresi 3) Peneliti selanjutnya agar mengembangkan materi menggambar ekspresi.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | ?? ?? |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 03 Aug 2009 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/139807 |
Actions (login required)
 |
View Item |