Kusmirahayu (2015) Peningkatan kemampuan mengekspresikan gerak dasar tari melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Jidsaw pada siswa kelas VII-C SMP Negeri 2 Wilangan Nganjuk / Kusmirahayu. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Kusmirahayu. 2015. Peningkatan Kemampuan mengekspresikan Gerak Dasar Tari melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Wilangan Nganjuk. Skripsi Fakultas Sastra Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dra. Lilik Indrawati M.Pd. Kata Kunci gerak dasar tari metode jigsaw Hasil belajar yang maksimal sangat dipengaruhi oleh faktor proses dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan awal permasalahan di kelas VII-C SMP Negeri 2 Wilangan Nganjuk dalam pembelajaran mengekspresikan gerak tari adalah sebagai berikut (1) kecenderugan siswa kurang termotivasi dalam belajar menari (2) rata-rata siswa terutama laki-laki kurang berminat karena alasan merasa tidak mampu (3) kecenderungan siswa yang pemalu dan kurang berani melakukan gerak tari dan (4) pencapaian ketuntasan belajar kurang maksimal. Langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan melakukan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Pembelajaran ini diharapkan mampu memaksimalkan sikap siswa dalam belajar dan pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 2 siklus. Masing masing siklus terdiri dari kegiatan (1) perencanaan (2) tindakan (3) observasi (4) refleksi. Data yang digali adalah data sikap siswa dalam belajar dan tes hasil belajar. Teknik pengambilan data dengan menggunakan teknik observasi dan tes. Data hasil observasi dan tes dianalis dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan efektifitas model pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran gerak dasar tari di kelas VII-C SMP Negeri 2 Wilangan Nganjuk. Hasil analisis menunjukkan adanya perkembangan positif terhadap ketidaktuntasan belajar siswa kelas VII-C dari pra siklus ke siklus I sampai pada siklus II. Pada pra siklus prosentase siswa yang tidak tuntas adalah cukup banyak. Pada siklus I jumlah yang tidak tuntas menjadi sangat sedikit yaitu turun lebih kecil dibandingkan pada pra siklus. Pada akhirnya jumlah siswa yang tidak tuntas pada siklus II turun lebih kecil dibandingkan pada siklus I yaitu menjadi sangat sedikit. Pada kelompok siswa yang mengalami ketuntasan belajar terjadi perkembangan yang positif dengan peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada setiap jenjang siklusnya. Siswa yang tuntas sebelum siklus dalam kategori kurang yaitu sangat sedikit. Pada siklus I naik dalam kategori sedang menjadi cukup banyak dan pada siklus II naik juga menjadi cukup banyak. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh dua simpulan penelitian yaitu (1) Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan proses pembelajaran pada siswa kelas VII-C SMP Negeri 2 Wilangan Nganjuk (2) Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan mengekspresikan gerak dasar tari pada siswa kelas VII-C SMP Negeri 2 Wilangan Nganjuk.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
| Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Seni dan Desain (SED) > S1 Pendidikan Seni Tari dan Musik |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 09 Oct 2015 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/13788 |
Actions (login required)
 |
View Item |