Pengaruh model daur belajar 5 fase terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi termokimia / Wulan Ratia Ratulangi - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh model daur belajar 5 fase terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi termokimia / Wulan Ratia Ratulangi

Ratulangi, Wulan Ratia (2020) Pengaruh model daur belajar 5 fase terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi termokimia / Wulan Ratia Ratulangi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

iPengaruh Model Daur Be laja r 5 Fase terhadap Keterampilan Proses Sains dan Ke ma mpuan Be rpikir Kritis Siswa pada Materi Termo kimiaWulan Ratia Ratulangi Progra m Studi Pendid ikan KimiaRINGKASANRatulangi WulanRatia. 2019. Pengaruh Model Daur Belajar 5 Fase terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Termokimia. Tesis JurusanK imia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Hj. Endang Budiasih M.S. (II) Dr. Sc. Anugrah Ricky Wijaya M.Sc.Katakunci keterampilan proses sains kemampuan berpikir kritis Daur Belajar 5 Fase.Pembelajaran kimia yang baik dituntut tidak hanya menekankan pada produk pengetahuan temuan ilmuwan saja namun juga harus menekankan pada proses pemerolehan konsepnya (kerja ilmiah). Proses pemerolehan konsep tersebut harus melibatkan siswa secara aktiflayaknya seperti seorang ilmuwan dalam hal tingkah laku dan mentalnya agar pengetahuan yang diperoleh dapat lebih bermakna. Pembelajaran kimia yang memperhatikan proses dapat dilakukan dengan cara mengembangkan keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan mental yang tinggi seperti berpikir kritis. Pengembangan keterampilan proses sains pada pembelajaran kimia dapat lebih bermakna apabila kemampuan berpikir kritis siswa juga dikembangkan secara optimal. Melalui kemampuan berpikir kritis siswa mampu memahami proses maupun analisis hasil penyelidikannya dalam membangun dan menemukan konsep baru sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat lebih tertanam dalam ingatan siswa. Salah satu model pembelajaran konstruktivistik yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis dalam membangun konsep sendiri adalah model Daur Belajar 5 Fase. O leh karena itu di dalam penelitian ini model Daur Belajar 5 Fase untuk dikaji dampaknya terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa. Secara lebih jelas tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model Daur Belajar 5 Fase lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional (2) mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model Daur Belajar 5 Fase lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-postest control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh dua kelas sampel yaitu Kelas XI MIPA 6B3 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 6C3 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen siswa dibelajarkan dengan model Daur Belajar 5 Fase sedangkan pada kelas kontrol siswa dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes tertulis. Data keterampilan proses sains siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dengan iiPengaruh Model Daur Be laja r 5 Fase terhadap Keterampilan Proses Sains dan Ke ma mpuan Be rpikir Kritis Siswa pada Materi Termo kimiaWulan Ratia Ratulangi Progra m Studi Pendid ikan Kimiamenggunakan instrumen berupa soal essay. Lembar observasi terdiri dari tujuh aspek keterampilan proses sains dan memiliki nilai validasi isi sebesar 98 86%. Soal essay terdiri dari 25 soal dan memiliki nilai validasi isi sebesar 94 33%. Reliabilitas soal essay sebesar 0 629. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peningkatan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan Daur Belajar 5 Fase lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata keterampilan proses sains untuk kelas eksperimen sebesar 83 39 dan kelas kontrol sebesar 79 01 (2) peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model Daur Belajar 5 Fase lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis untuk kelas eksperimen sebesar 76 34 dan kelas kontrol sebesar 72 93. Maka dapat dikatakan bahwa model Daur Belajar 5 Fase dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi termokimia.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 05 Mar 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/137244

Actions (login required)

View Item View Item