Hera, Rahma (2015) Survei penyajian wayang kulit lakong Carangan Wahyu Sekar Jaya Mulya di Desa Gamping Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek / Rahma Hera. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Hera. Rahma. 2015. SurveiPenyajian Wayang Kulit Lakon Carangan Wahyu Sekar Jaya Mulya di Desa Gamping Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek. Skripsi Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dra. Ninik Harini M.Sn (II) Hartono S.Sn M.Sn. Kata Kunci Penyajian wayang kulit Lakon carangan Trenggalek. Sanggit merupakan unsur terpenting pada pertunjukan wayang kulit dengan sanggit dalang dapat menggarap unsur pakeliran dan dapat memunculkan kecenderungan pribadi dalam pertunjukan wayang terlebih pada lakon carangan yang merupakan hasil karya dalang dalam menciptakan lakon-lakon baru yang alur ceritanya tidak ada hubungannya dengan lakon baku sehingga sanggit dari dalang memilikki arti penting pada pertunjukan wayang kulit untuk menggarap hasil karyanya agar bisa hidup dan menarik penonton. Kenyataan kini dalang dalam menggarap pakeliran sengajamenampilkan adegan limbukan dan gara-gara yang menjadi favorit penonton dengan durasi yang lama menyebabkan pertunjukan wayang kulit cenderung lebih banyak pada kedua adegan tersebut dibanding dengan lakonnya sehingga penyajiannya tidak proporsional. Adegan limbukan dan gara-gara yang mendominasi waktu pertunjukan wayang kulit menyebabkan makna yang disampaikan dalang lewat lakon yang ditampilkan kurang tersampaikan pada penonton. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan penyajian wayang kulit lakon carangan Wahyu Sekar Jaya Mulya di Desa Gamping Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Gamping Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek. Narasumber Hadi Sutikno selaku dalang pertama Sukardi selaku dalang kedua dan Wasito selaku pengrawit. Metode pengambilan data dalam penelitian ini melalui observasi wawancara dokumentasi. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap reduksi penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyajian wayang kulit lakon carangan Wahyu Sekar Jaya Mulya terdiri dari 1) pathet nem a) tablo b)jejer c) babak unjal d) bedholan e) gapuran f) limbukan g) paseban jaba h) budhalan i) perang ampyak. 2) pathet sanga a) gara-gara b) kesatriyan c) perang kembang. 3) pathet manyura a) manyura kapisan b) manyura kapindho c) manyura katelu d) perang brubuh e) tayungan f) tanceb kayon. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberikan saran diadakan penelitian lebih lanjut dan lebih menyempurnakan hasil penelitian tentang wayang kulit. Saran kepada masyarakat terutama generasi mudaagar melestarikan dan mengembangkan kesenian wayang kulit sehingga memunculkan rasa cinta terhadap kesenian. Pertunjukan wayang kulit memberikan tontonan yang berisi tuntunan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat memperkaya pengalaman jiwa penghayat.Wayang kulit sebagai seni tradisi yang wajib untuk dipertahankan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Seni dan Desain (SED) > S1 Pendidikan Seni Tari dan Musik |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 23 Jul 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/13614 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |