Kebudayaan komunitas Tionghoa Bangka dalam cerpen karya Sunlie Thomas Alexander: kajian antropologi sastra / Diyah Dariyatul Nafsichah - Repositori Universitas Negeri Malang

Kebudayaan komunitas Tionghoa Bangka dalam cerpen karya Sunlie Thomas Alexander: kajian antropologi sastra / Diyah Dariyatul Nafsichah

Nafsichah, Diyah Dariyatul (2020) Kebudayaan komunitas Tionghoa Bangka dalam cerpen karya Sunlie Thomas Alexander: kajian antropologi sastra / Diyah Dariyatul Nafsichah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Nafsichah Diyah Dariyatul. 2019. Kebudayaan Komunitas Tionghoa Bangka dalam Cerpen Karya Sunlie Thomas Alexander Kajian Antropologi Sastra. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd. dan (II) Dr. Sunoto M.Pd. Kata kunci kebudayaan Tionghoa Bangka antropologi sastra Penelitian ini dilakukan dengan fokus pada cerpen yang berlatarbelakang kebudayaan Tionghoa di Bangka yang ditulis oleh seorang penulis peranakan yaitu Sunlie Thomas Alexander. Karya yang dihasilkan Sunlie adalah gambaran kondisi khas yang dimiliki dan dialami orang-orang Tionghoa di Bangka. Meski berdarah Tionghoa tetapi mereka lahir menetap dan memilih Indonesia sebagai tanah airnya. Di sisi lain meski menjadi warga negara Indonesia dalam diri mereka mengalir darah Tionghoa (atau campuran) jadi mereka juga mempunyai identitas budaya yang ingin dipertahankan dan diperkenalkan pada publik yaitu budaya Tionghoa. Terdapat dua fokus dalam penelitian ini yaitu (1) unsur kebudayaan komunitas Tionghoa Bangka yang terepresentasi dalam cerpen Alexander dan (2) pemertahanan kebudayaan komunitas Tionghoa Bangka. Penelitian menggunakan antropologi sastra yang disesuaikan dengan karakteristik sumber data yang berupa teks karya Alexander. Dengan merujuk pendekatan tersebut maka data penelitian ini adalah data idiografis yang berupa kutipan teks. Data tersebut didasarkan pada sumber data yang ditentukan berdasarkan beberapa kriteria berikut (1) cerpen ditulis oleh peranakan Tionghoa Bangka (2) pengarang berlatarbelakang Tionghoa Bangka (3) cerpen-cerpen yang ditulis memiliki latarbelakang kebudayaan Tionghoa Bangka. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi dokumentasi atau studi kepustakaan yang disertai pemahaman mendalam terhadap teks. Teknik ini digunakan karena sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen yaitu cerpen Alexander. Peneliti berperan sebagai instrumen kunci dalam meneliti mengamati mencermati hingga menganalisis data berdasarkan aspek-aspek fokus penelitian. Secara khusus analisis data dilakukan sesuai tujuan penelitian dengan menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman (1992) yang didasarkan pada konsep teori antropologi sastra. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menghasilkan temuan yakni pertama pada unsur kebudayaan material Tionghoa Bangka termanifestasikan dalam (1) bentuk arsitektur khas Tionghoa di pemukiman komunitas Tionghoa Bangka yaitu bentuk makam tradisonal Tionghoa dan tata letak serta posisi altar leluhur dan dewa (2) peralatan ritus komunitas Tionghoa Bangka seperti hio kertas phu kitab thung su dan persembahan kepada leluhur (sesajian) dan (3) kesenian komunitas Tionghoa Bangka yaitu arca kilin barongsai dan lukisan dewa. Sementara itu kebudayaan nonmaterial terwujud dalam (1) ritus komunitas Tionghoa Bangka yakni sembahyang Dewa Dapur sembahyang bulan Dewa-dewi dan sembahyang Bulan (2) religiusitas yang meliputi ritual penghormatan terhadap orang tua leluhur atau dewa-dewa (3) cara pandang terhadap kebudayaan yang meliputi pengaruh astrologi terhadap nasib seorang Tionghoa cara pandang manusia terhadap astrologi dan religiusitas Taoisme dan religiusitas serta astrologi sebagai penentu sakral dan profan dalam ritus keagamaan (4) bakti terhadap tanah leluhur (5) bola basket sebagai identitas komunitas Tionghoa Bangka (6) penggunaan bahasa Tionghoa dalam keluarga dan (7) profesi komunitas Tionghoa Bangka. Kedua pemertahanan kebudayaan komunitas Tionghoa Bangka dipengaruhi oleh faktor determinan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal pemertahanan kebudayaan Tionghoa Bangka diartikulasikan melalui tradisi dan kisah mitologi tanah leluhur yang diceritakan secara turun-temurun. Tradisi dan pewarisan mitologi dari tanah leluhur merupakan sebuah bentuk pemertahanan kebudayaan serta pewarisan kebudayaan kepada generasi selanjutnya. Dengan cara itu komunitas Tionghoa Bangka tidak hanya mewariskan sejarah dan mitologi kepada anak cucu mereka tetapi sekaligus juga memperkenalkan kesusastraan Tiongkok kepada pembaca-pembaca lokal dan menerangkan isi nilai-nilai tradisonal mereka. Faktor eksternal yang mempengaruhi pemertahanan kebudayaan Tionghoa Bangka diartikulasikan melalui singgungan dengan budaya Melayu dan adanya kristenisasi di Pulau Bangka.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 05 Feb 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/136101

Actions (login required)

View Item View Item