Perkembangan fungsi dan bentuk kesenian reyog di Kabupaten Ponorogo / Kharisma Dhewi Anggita - Repositori Universitas Negeri Malang

Perkembangan fungsi dan bentuk kesenian reyog di Kabupaten Ponorogo / Kharisma Dhewi Anggita

Anggita, Kharisma Dhewi (2013) Perkembangan fungsi dan bentuk kesenian reyog di Kabupaten Ponorogo / Kharisma Dhewi Anggita. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Anggita Kharisma Dhewi. 2013. Perkembangan Fungsi Dan Bentuk Kesenian Reyog Di Kabupaten Ponorogo. Skripsi Program Studi Pendidikan Seni Tari Dan Musik Jurusan Seni Dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dra. Ninik Harini M.Sn. (2) Hartono S.Sn M.Sn. Kata Kunci Fungsi Bentuk Reyog Ponorogo 12288 12288 12288 12288 Reyog merupakan bentuk dramatari yang menceritakan tentang kisah perjalanan Prabu Klana Sewandana yang hendak melamar Dewi Songgolangit di Kediri. Tokoh-tokoh yang terdapat pada pertunjukan ini antara lain Warok sebagai penggambaran masyarakat Ponorogo Jathil sebagai pasukan prajurit berkuda Bujangganong sebagai patih Klana Sewandana sebagai raja Bantarangin dan Singa Barong sebagai raja di Lodaya. Kesenian reyog di Ponorogo telah mengalami beberapa tahapan perkembangan seiring dengan perkembangan jaman. Perkembangan dari kesenian ini adalah dari segi fungsinya yang kemudian memberikan pengaruh pada bentuk pertunjukannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal yaitu (1) Untuk mengetahui perkembangan fungsi kesenian reyog di Kabupaten Ponorogo (2) Untuk mengetahui perkembangan bentuk kesenian reyog di Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Kabupaten Ponorogo sebagai lokasi penelitiannya serta Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga dan seniman reyog. Prosedur pengumpulan data pada skripsi ini dilakukan dengan teknik observasi dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan model Spradley dengan cara mengkategorikan menjabarkan dan mengontraskan dengan mencari perbedaan spesifik dari setiap komponen. Untuk mengecek keabsahan data dilakukan dengan triangulasi yang terdiri dari triangulasi sumber dan penyidik. 12288 12288 12288 12288 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perkembangan fungsi kesenian reyog pada tahun 1988 adalah sebagai fungsi hiburan melalui reyog obyog tahun 1994 sebagai fungsi ekonomi melalui festival reyog nasional dan tahun 2008 sebagai media pendidikan melalui muatan lokal kesenian reyog. (2) Bahwa perkembangan bentuk kesenian reyog tampak pada gerak tata rias dan busana serta musik iringan tari. Perkembangan bentuk kesenian reyog mulai dari reyog obyog terkesan bebas atau cenderung improvisasi festival reyog nasional terikat tata aturan pertunjukan dan muatan lokal memasukkan nilai-nilai moral yang terdapat pada kesenian reyog. 12288 12288 12288 12288 Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Perkembangan fungsi kesenian reyog adalah sebagai fungsi hiburan fungsi ekonomi dan media pendidikan. (2) Perkembangan bentuk kesenian reyog pada reyog obyog cenderung bebas festival reyog nasional terikat tata aturan dan muatan lokal mengarah pada nilai-nilai moral. Saran dari peneliti agar kesenian reyog terus dikembangkan dan dilestarikan di Kabupaten Ponorogo pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Seni dan Desain (SED) > S1 Pendidikan Seni Tari dan Musik
Depositing User: library UM
Date Deposited: 26 Sep 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/13558

Actions (login required)

View Item View Item