Pergeseran fungsi kesenian Dongkrek di Mejayan Kabupaten Madiun / Niska Wahyuningtyas - Repositori Universitas Negeri Malang

Pergeseran fungsi kesenian Dongkrek di Mejayan Kabupaten Madiun / Niska Wahyuningtyas

Wahyuningtyas, Niska (2012) Pergeseran fungsi kesenian Dongkrek di Mejayan Kabupaten Madiun / Niska Wahyuningtyas. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci kesenian Dongkrek fungsi pergeseran. Dongkrek adalah sebuah seni pertunjukan peninggalan nenek moyang di Mejayan yang saat ini menjadi Icon Budaya Kabupaten Madiun. Kesenian Dongkrek digambarkan dalam bentuk pertunjukan arak-arakan yang diyakini sebagai pusaka untuk mengusir pageblug atau wabah penyakit yang mengganggu masyarakat dan mengurangi keburukan di Mejayan. Awal fungsi kesenian Dongkrek sebagai ritual saat ini bergeser fungsi sebagai hiburan dan media pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendiskripsikan latar belakang munculnya kesenian Dongkrek di Mejayan Kabupaten Madiun (2) untuk mendiskripsikan pergeseran fungsi kesenian Dongkrek di Mejayan Kabupaten Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Mejayan Kabupaten Madiun serta Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun. Narasumber dalam penelitian ini diantaranya adalah Doelrokim Ismono dan guru sekaligus seniman atau pelatih Dongkrek di Madiun. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan teknik telaah dokumen observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data sajian data serta penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan data dilakukan dengan triangulasi yang terdiri dari triangulasi metode triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Latarbelakang munculnya kesenian Dongkrek di Mejayan Kabupaten Madiun pada tahun 1867 diciptakan oleh Raden Ngabei Lo Prawirodipoero. Kesenian Dongkrek digunakan sebagai ritual untuk mengusir wabah penyakit (pageblug). Nama Dongkrek diambil dari bunyi dua buah alat musik utama kesenian tradisional yaitu bedug dan korek. Kesenian tradisional Dongkrek kemudian disahkan menjadi kesenian khas Kabupaten dan menjadi Icon Budaya Madiun dengan Keputusan Bupati 188.45/ 677/ KPTS/ 402.031/2009. (2) Bahwa kesenian Dongkrek di Mejayan mengalami pergeseran fungsi. Pergeseran fungsi tersebut yaitu pada tahun1867-1979 sebagai ritual dan pada tahun 1980-sekarang berfungsi sebagai hiburan serta media pendidikan. Kesimpulan dari penelitian ini (1) Timbulnya kesenian Dongkrek di tandai dengan adanya pageblug yang melanda desa Mejayan kabupaten Madiun (2) Pergeseran fungsi kesenian Dongkrek semula sebagai ritual yang bergeser menjadi hiburan serta media pendidikan. Terbukti bahwa kesenian Dongkrek dijadikan materi pembelajaran di Sekolah. Saran dari peneliti agar kesenian Dongkrek yang dimiliki Madiun tetap mengalami perkembangan yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Seni dan Desain (SED) > S1 Pendidikan Seni Tari dan Musik
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 31 Aug 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/13527

Actions (login required)

View Item View Item