Perbedaan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VII antara dataran tinggi dengan dataran rendah / Moch. Ilyas Satriyono - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VII antara dataran tinggi dengan dataran rendah / Moch. Ilyas Satriyono

Satriyono, Moch. Ilyas (2019) Perbedaan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VII antara dataran tinggi dengan dataran rendah / Moch. Ilyas Satriyono. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Satriyono Moch. Ilyas. 2019. Perbedaan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas VII Antara Dataran Tinggi Dengan Dataran Rendah. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Ari Wibowo Kurniawan M.Pd. dan (II) Drs. Tatok Sugiarto S.Pd. M.Pd Kata kunci tingkat kebugaran jasmani dataran tinggi dataran rendah. Pendidikan jasmani merupakan salah satu macam dari pendidikan formal di sekolah. Pendidikan jasmani memiliki beberapa tujuan salah satunya yaitu menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani sangat penting bagi siswa demi tercapainya pembelajaran yang aktif. Dengan kebugaran jasmani yang baik maka siswa akan mampu menerima tugas yang diberikan oleh guru karena siswa tersebut tidak terkendala dengan kondisi fisik yang mengakibatkan kelelahan yang berarti. Maka dari itu kebugaran jasmani harus dijaga dengan baik. Terutama saat berada pada masa dibangku SMP karena pada masa ini pertumbuhan berlangsung sangat cepat. Penelitian ini bertujuan membandingkan perbedaan tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki oleh siswa kelas VII dataran tinggi dengan dataran rendah. Untuk kategori dataran tinggi dilaksanakan di SMPN 9 Malang yang terletak pada ketinggian 440 m dpl karena dataran tinggi yaitu dataran yang memiliki ketinggian lebih dari 400 m dpl dan untuk kategori dataran rendah dilaksanakan di SMPN 1 Probolinggo yang terletak pada ketinggian 10 m dpl karena dataran rendah yaitu dataran yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m dpl. Rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling yang artinya sampel diambil secara acak. Instrumen yang digunakan yaitu Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) yang sudah ada dan paten untuk usia 13-15 tahun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji-t sampel independent dengan uji prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan data yang sudah dianalisis hasil uji-t menyatakan nilai signifikan sebesar 0 0. Sehingga nilai signifikan 945 0 05 yang menyatakan bahwa terdapat pebedaan yang signifikan tentang tingkat kebugaran jasmani siswa kelas VII di SMPN 9 Malang dengan SMPN 1 Probolinggo. Hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata tingkat kebugaran jasmani antara kedua sekolah ini. SMPN 9 Malang memiliki rata-rata tes kebugaran jasmani sebesar 13 1 yang berarti berkualifikasi kurang. Sedangkan SMPN 1 Probolinggo memiliki rata-rata tes kebugaran jasmani sebesar 16 03 yang berarti berkualifikasi sedang. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. SMPN 1 Probolinggo yang berada di dataran rendah memiliki tingkat kebugaran jasmani yang lebih baik daripada SMPN 9 Malang yang berada di dataran tinggi. Hal ini dikarenakan perbedaan cuaca dan kebiasaan siswa berangkat sekolah SMPN 9 tidak ada yang menggunakan sepeda dan sudah menggunakan kendaraan bermotor semua akan tetapi di SMPN 1 Probolinggo masih ada yang naik sepeda.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) > Departemen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (PJK) > S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 21 Aug 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/130488

Actions (login required)

View Item View Item