Rofingah, Ema Iis (2015) Survei penerapan penilaian otentik mata pelajaran seni budaya kelas VII di SMP Negeri se-Kota Malang / Ema Iis Rofingah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Rofingah Ema Iis 2014. Survei Penerapan Penilaian Otentik Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas VII SMP Negeri Se-Kota Malang. Skripsi Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (Drs. Iriaji M.Pd (II) Drs. Andi Harisman. Kata Kunci Penilaian Otentik Seni Budaya SMP Negeri Malang Penilaian otentik adalah kegiatan penilaian yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian. Dalam pembelajaran seni proses dan hasil belajar merupakan dua komponen yang sama pentingnya. Penggunaan istilah hasil akhir dalam pembelajaran seni merupakan hasil dari suatu proses yang berlangsung melalui tahapan demi tahapan. Keduanya merupakan tuntutan dari setiap pembelajaran seni. Di kota Malang untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) semua sekolah negeri dituntut untuk menerapkan kurikulum 2013 sehingga adanya perubahan sistem penilaian pada kurikulum baru yakni kurikulum 2013 ini diharapkan penilaian yang dilakukan oleh guru maupun oleh siswa dapat memenuhi standar penilaian yang professional terbuka edukatif efektif efisien dan sesuai dengan konteks sosial budaya dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif akuntabel dan informatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan untuk pengumpulan datanya menggunakan kuesioner tertutup. Populasi penelitian ini adalah guru-guru seni budaya yang mengajar kelas VII SMP Negeri se-Kota Malang. Teknik pengambilan sampel dengan cara Area probability sampling. Subjek penelitian sebanyak 12 guru diambil dari 12 sekolah sebagai sampel dari setiap wilayah kecamatan di kota Malang. Analisis pengumpulan data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru-guru seni budaya yang mengajar kelas VII SMP Negeri se-Kota Malang dalam penerapan penilaian otentik yang meliputi (1) pemahaman konsep penilaian otentik sebesar (94%) cenderung paham sebaliknya masih ada sebagian kecil (6%) cenderung tidak paham sedangkan untuk pemahaman penerapan konsep penilaian otentik sebagian besar (94%) menyatakan cenderung paham sebaliknya masih ada sebagian kecil (6%) cenderung tidak memahami penerapan konsep penilaian otentik untuk komponen ke (2) perencanaan penilaian otentik sebagian besar (95%) cenderung selalu melaksanakan sebaliknya masih ada sebagian kecil (5%) cenderung tidak melaksanakan sedangkan untuk komponen ke (3) pelaksanaan penilaian otentik sebagian besar (86%) cenderung melaksanakan sebaliknya masih ada sebagian kecil (14%) cenderung tidak melaksanakan penilaian otentik. Kecenderungan guru tidak memahami konsep penilaian otentik dikarenakan masih terpaku dengan kurikulum lama (KTSP) dan masih menyesuaiakan dengan kurikulum baru yakni kurikulum 2013. Sedangkan kecenderungan guru tidak melaksanakan penerapan penilaian otentik karena keterbatasan biaya tenaga dan waktu. Saran bagi guru seni budaya agar lebih meningkatkan pemahaman konsep penerapan konsep perencanaan dan pelaksanaan penilaian otentik. Disarankan pula untuk sekolah bekerja sama dengan guru dalam menfasilitasi pelaksanaan penilaian otentik bagi Dinas Pendidikan Kota Malang penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru pada kurikulum 2013.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
| Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Seni dan Desain (SED) > S1 Pendidikan Seni Rupa |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 06 Jan 2015 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/12816 |
Actions (login required)
 |
View Item |