Analisis motif dan makna motif kerajinan tenun tembe songke (sarung songket) pada sentra tenunan gedongan flamboyan di Dompu NTB / Alfisyahrin - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis motif dan makna motif kerajinan tenun tembe songke (sarung songket) pada sentra tenunan gedongan flamboyan di Dompu NTB / Alfisyahrin

Alfisyahrin (2014) Analisis motif dan makna motif kerajinan tenun tembe songke (sarung songket) pada sentra tenunan gedongan flamboyan di Dompu NTB / Alfisyahrin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan motif dan makna motif mengenai tenunan songket pada sentra tenunan gedogan flamboyan di Dompu NTB milik Hj.Hajrah. Beliau adalah narasumber penelitian ini. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu motif songket khas daerah Dompu ternyata ada delapan yaitu motif bunga samoboatau bunga sekuntum bunga satako atau bunga setangkai bunga kakando atau rebung motif gari atau garis nggusu upa atau segi empat pado waji atau jajar genjang nggusu tolu atau segi tiga dan nggusu waru segi delapan. Makna dari motif Bunga Samobo merupakan simbol pengharapan agar memiliki akhlak mulia bagaikan sekuntum bunga beraroma semerbak bagi masyarakat. Bunga Satako sebagai mahluk sosial manusia selain bermanfaat bagi dirinya juga harus bermanfaat bagi orang lain laksana sekuntum bunga yang memberikan aroma harum bagi lingkungannya. Bunga Kakando mengandung makna kesabaran dan keuletan dalam menghadapi tantangan seperti rebung yang mampu tumbuh di tengah-tengah rumpun induknya yang lebat. Motif gari mengandung makna bahwa manusia harus bersikap jujur dan tegas dalam melaksanakan tugas. Nggusu tolu berbentuk kerucut mengandung makna bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan Allah yang disimbolkan dalam puncak kerucut yang lancip. Nggusu Upa merupakan simbol kebersamaan dengan tetangga dan kerabat. Motif pado waji hampir sama maknanya dengan nggusu tolu tetapi selain mengakui kekuasaan Allah juga harus mengakui kekuasaan pemimpin yan g dilukiskan dengan dua sudut tumpul bagian kiri kanannya. Nggusu waru idealnya seorang pemimpin harus memenuhi delapan persyaratan yaitu Beriman dan bertaqwa na mboto ilmu ro bae ade (memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas) loa ra tingi (cerdas dan terampil) taho nggahi ra eli (bertutur kata yang halus dan sopan) taho ruku ro rawi (bertingkah laku yang sopan) londo ro dou (berasal dari keturunan yang baik) hidi ro tahona (sehat jasmani dan rohani) mori ra woko (mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kata Kunci songket khas Dompu tenunan songket gedogan flamboyan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Seni dan Desain (SED) > S1 Pendidikan Seni Rupa
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 17 Jan 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/12753

Actions (login required)

View Item View Item