Budaya tradisi sandur Bojonegoro dalam ekspresi batik tulis / Ainun Maghfiroh - Repositori Universitas Negeri Malang

Budaya tradisi sandur Bojonegoro dalam ekspresi batik tulis / Ainun Maghfiroh

Maghfiroh, Ainun (2019) Budaya tradisi sandur Bojonegoro dalam ekspresi batik tulis / Ainun Maghfiroh. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Maghfiroh Ainun. 2019. Budaya Tradisi Sandur Bojonegoro dalam Ekspresi Batik Tulis. Skripsi Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Ponimin M.Hum (II) Lisa Sidyawati S.Pd M.Pd. Kata Kunci Sandur Bojonegoro penciptaan seni batik Sandur merupakan sebuah seni pertunjukkan tradisi yang sudah lama berkembang di Bojonegoro dan membudaya hingga hari ini. Istilah sandur berasal dari istilah jawa sanepane dunyo lan urip sanepa yang berarti kiasan gambaran atau perumpamaan dunyo lan urip berarti dunia dan kehidupan jika digabung bisa disimpulkan bahwa istilah sandur adalah gambaran kehidupan manusia di dunia. Secara spiritual sandur memiliki nilai sarat akan makna khususnya pada proses Nggundhisi dan juga tembang-tembangnya yang mengiringi. Hal ini memicu imajinasi penulis selaku pencipta untuk menciptakan karya batik dan menjadikan budaya sandur sebagai inspirasi karena memiliki nilai filosofi yang cenderung sama. Dalam konteks metodologis pencipta menggunakan tahap-tahap proses penciptaan meliputi eksplorasi perancangan dan perwujudan. Pada tahap eksplorasi pencipta mengkaji lebih dalam tentang sumber ide yang mendasari penciptaan ini yaitu seni pertunjukkan tradisi sandur Bojonegoro baik dari segi histori nilai filosofi tokoh-tokoh dengan karakter-karakter khasnya arena pertunjukkan tahap-tahap jalannya pertunjukkan hingga tembang-tembang pengiringnya baik secara visual maupun data-data valid yang diperoleh dari studi lapangan hingga studi pustaka. Tahap selanjutnya pencipta melakukan eksplorasi teknik dan bahan hingga pada akhirnya pencipta memutuskan untuk memilih kain mori jenis Primisima sebagai media kemudian bahan warna Remasol dan Napthol yang diaplikasikan dengan perpaduan metode colet dan celup dan yang terpenting adalah pemilihan canting dengan ukuran tertentu dan kuas untuk dipadukan dalam goresan malam batik untuk merintangi warna pada kain. Pada hasil penciptaan yang berjumlah enam karya batik ekspresi yang dihasilkan pencipta dengan media kain dalam proses penciptaan ini penulis mengulas dengan berdasarkan empat aspek yaitu aspek visual estetik aspek proses aspek fungsi dan aspek nilai. Sehingga semua aspek ini penting untuk mendukung penciptaan batik dalam bentuk Fine Art atau ekspresi. Dengan adanya penciptaan yang bersumber ide Budaya Tradisi Sandur Kabupaten Bojonegoro ini diharapkan memberikan edukasi kepada pembaca baik mengenai budaya tradisi pertunjukkan di Jawa Timur khususnya Bojonegoro maupun mengenai seni batik serta mendorong eksistensi budaya tradisi lokal di Indonesia sehingga dapat memberikan nilai-nilai kepada masyarakat terutama generasi milenial untuk tetap menghargai dan lebih mengenal budaya kearifan lokal serta memberikan motivasi untuk ikut melestarikan kebudayaan tersebut demi generasi yang akan mendatang. SUMMARY Maghfiroh Ainun. 2019. Sandur Art Tradition of Bojonegoro in Expression of Batik Tulis. Essay Department of Art and Design Faculty of Letters Universitas Negeri Malang. Advisors (I) Dr. Ponimin M.Hum (II) Lisa Sidyawati S.Pd M.Pd. Kata Kunci Sandur Bojonegoro artwork batik art Sandur is kind of art performance tradition that had existed in Bojonegoro long time ago until present. Sandur comes from java a terminology sanepane dunyo lan urip sanepa means a figurative description or analogy dunyo lan urip means the world and life if we combine those words it become a description about human life in this world. Spiritually sandur has a deep meaning especially in Nggundhisi process and its music. For the reason it motivates the writer to make batik and sandur as the inspiration because it has same philosophy value. For the methodologythe writer used somes step those were exploration designation and realization. In exploration the writer learned more about the sources in this case was sandur from Bojonegoro it could be seen from historical valuephilosophy value the characters the stage the plot and also the music from visually and valid data found from observation and based a book. The next step the writer did exploration technique and substance. Finally the writer decided to choose Primisima as the media Remasol and Napthol colors which had been applicated with paint and dye method. The important thing was choosing canting with the certain size and also the brush to block the material. As the result the writer describes this artwork based on four aspects visual aesthetic aspect process aspect function aspect and value aspect. Therefore all those aspect are important to support this batik artwork in Fine Art or expression. In conclusion it hopes to the reader to give education learning about the tradition art performance in East java especially Bojonegoro. Besides it can support the existence of local tradition in Indonesia. Furthermore it can motivate the young generation keeping the tradition for the future generation.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Seni dan Desain (SED) > S1 Pendidikan Seni Rupa
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 06 Aug 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/123381

Actions (login required)

View Item View Item