Own-language: what do EFL lecturers believe and where do the beliefs come from / Muhammad Hidayat - Repositori Universitas Negeri Malang

Own-language: what do EFL lecturers believe and where do the beliefs come from / Muhammad Hidayat

Hidayat, Muhammad (2020) Own-language: what do EFL lecturers believe and where do the beliefs come from / Muhammad Hidayat. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Hidayat Muhammad. 2019. Bahasa Sendiri Apa yang Para Dosen Percayai dan darimana Kepercayaan itu Berasal. Tesis Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Gunadi H. Sulistyo M.A. (2) Dr. Furaidah M.A. Kata kunci penggunaan bahasa sendiri kepercayaan dosen Konteks ELT Awal abad kedua puluh adalah ketika penggunaan bahasa siswa sendiri dilarang oleh para ahli teori dan metodologi ELT dengan asumsi bahwa belajar bahasa baru harus diajarkan dan dipelajari secara eksklusif dan satu bahasa. Namun metode monolingual ini mulai dipertanyakan setelah mendapatkan dominasinya di lapangan. Keragu-raguan beberapa cendekiawan membuat gagasan tentang tidak digunakannya bahasa sendiri di kelas ELT terbuka lebar untuk didiskusikan khususnya ketika guru ELT dan siswa mereka berbagi bahasa yang sama dan beberapa mengusulkan penggunaannya secara bijaksana. Sebagai praktisi pendidikan guru ELT memegang kepercayaan mereka tentang pilihan bahasa yang digunakan di kelas dan keputusan awal ini didasarkan pada proses kognisi yang mereka bawa ke dalam konteks. Tentunya kepercayaan para guru ini memainkan peran penting dalam proses pengajaran dan pengembangan profesional mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepercayaan guru tentang penggunaan bahasa sendiri dengan masalah tertentu dan menganalisis sumber dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan mereka dalam kelas ELT di konteks Indonesia. Bidang-bidang penting yang tercakup dalam penelitian ini adalah (1) kepercayaan guru tentang frekuensi penggunaan bahasa sendiri dalam praktik kelas mereka (2) kepercayaan guru tentang frekuensi penggunaan bahasa sendiri oleh siswa mereka di praktik kelas mereka (3) kepercayaan umum guru tentang penggunaan bahasa sendiri dalam praktik kelas mereka (4) argumen guru untuk menggunakan penggunaan bahasa sendiri (5) argumen guru untuk tidak menggunakan / menolak penggunaan bahasa sendiri (6) pendapat guru tentang kesesuaian penggunaan bahasa sendiri dengan kelompok siswa yang berbeda (7) pendapat guru tentang sikap umum terhadap penggunaan bahasa sendiri dalam budaya kelembagaan mereka dan (8) pendapat guru tentang seberapa jauh penggunaan bahasa sendiri didukung atau dihambat melalui pelatihan guru dan bentuk lainnya dari program pengembangan profesional di dunia ELT. Selain itu penelitian ini mencari sumber dan factor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan guru dengan mengacu pada teori kognisi guru oleh Borg (2003) yaitu (1) sekolah (2) pelatihan profesional (3) faktor kontekstual dan (4) praktik kelas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei yang mengadopsi salah satu desain penelitian yang semakin populer yaitu desain survei cross-sectional. Partisipan survei adalah sembilan puluh tujuh dosen bahasa Inggris yang berasal dari tiga universitas yang berbeda di kota Malang yaitu (1) Program Sastra Inggris Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang (2) Program Sastra dan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya dan (3) Program Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang. Data penelitian diambil dari dua sumber yang berbeda (1) respon dosen dari kuesioner yang didistribusikan ke masing-masing universitas (2) wawancara semi-terstruktur dan rekaman audio yang melibatkan tiga peserta sukarela dari populasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya bukti kuat penggunaan bahasa sendiri yang ekstensif dalam konteks ELT. (1) Mayoritas dosen yang berpartisipasi melaporkan menggunakan bahasa sendiri untuk mengklarifikasi definisi membingungkan dalam bahasa Inggris dan untuk menjelaskan kosa kata dan tata bahasa untuk membangun hubungan yang baik antara mereka dan siswa dan untuk mengembangkan suasana kelas yang berpotensi baik . Selain itu (2) para siswa juga dilaporkan menggunakan bahasa sendiri pada taraf tertentu dalam kegiatan kelas terutama melalui penggunaan kamus bilingual dan dengan membandingkan dan/atau mengevaluasi tata bahasa Inggris dengan tata bahasa mereka sendiri serta dalam mempersiapkan tugas dan kegiatan kelas. Bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya tentang sikap guru terhadap penggunaan bahasa sendiri (misalnya Macaro 1997 Littlewood dan Yu 2011) (3) sebagian besar peserta dalam penelitian ini tidak menunjukkan perasaan bersalah ketika bahasa selain bahasa Inggris digunakan dalam praktik kelas. Dosen yang berpartisipasi tampaknya memegang kepercayaan yang lebih kompleks dan khas tentang penggunaan bahasa sendiri. Oleh karena itu walaupun (4) para peserta pada umumnya mendukung bahwa bahasa Inggris harus menjadi bahasa utama yang digunakan di dalam kelas (5) kebanyakan dari mereka tidak memutuskan untuk mengecualikan sepenuhnya bahasa mereka sendiri (6) tetapi membolehkan penggunaannya dalam beberapa bagian dari pelajaran. Perihal sejauh mana penggunaanya secara terencana dan rasional (Edstrom 2006 Macaro 2009) jelas membutuhkan penelitian lebih lanjut. (7) Sebagian besar peserta sepakat bahwa menggunakan bahasa sendiri lebih cocok untuk siswa bahasa Inggris tingkat rendah daripada siswa tingkat tinggi. Namun (8) mereka tidak menyimpulkan bahwa usia siswa ukuran kelas atau karakteristik bahasa sendiri akan mempengaruhi sejauh mana itu akan digunakan dalam praktik kelas. (9) Sementara sebagian besar melaporkan bahwa mereka seharusnya memutuskan sendiri jumlah dan frekuensi penggunaan bahasa sendiri di kelas mereka (10) mereka juga umumnya mengakui bahwa institusi dan siswa mereka sering menuntut kelas dengan hanya menggunakan bahasa Inggris. (11) Sementara itu program pelatihan calon dan sertifikasi guru sangat terkait dengan dicegahnya menggunakan bahasa sendiri dalam praktik kelas ELT. Menariknya dan mungkin bahkan tidak sejalan (12) kementerian pendidikan dianggap kurang lebih sebagai sumber dukungan untuk pengajaran hanya dalam bahasa Inggris. Terkait sumber kepercayaan mereka penelitian ini menemukan ada empat sumber utama yang mempengaruhi kepercayaan guru yaitu (1) latar belakang sekolah yang terdiri dari pengalaman sebagai siswa dan inspirasi dari mantan guru/dosen (2) pelatihan profesional yang terdiri dari mengikuti seminar dan konferensi dan tahun pengalaman mengajar (3) faktor kontekstual yang terdiri dari ciri-ciri siswa tingkat akademik dan kemampuan bahasa Inggris sifat pelajaran (subjek) dan budaya dan kebijakan institusi dan (4) praktik kelas yang terdiri dari pemahaman siswa dan motivasi kebingungan dan kecemasan siswa. Berdasarkan hasil penelitian penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan beberapa saran yang diberikan oleh peneliti (1) menambah jumlah peserta mengingat ruang lingkup penelitian yang sangat kecil (2) menambah jumlah wawancara yang cukup dan pengamatan kelas nyata yang memang akan bermanfaat untuk menggali data lebih dalam (3) mempertimbangkan variabilitas antar kelompok lebih lanjut dalam konteks ELT untuk memperluas hasil penelitian.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Mar 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/122408

Actions (login required)

View Item View Item