Penerapan metode inquiry di kelas V SD di Kota Malang: kajian terhadap persepsi guru kelas V SD di Kota Malang / Ida Lailiyah - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan metode inquiry di kelas V SD di Kota Malang: kajian terhadap persepsi guru kelas V SD di Kota Malang / Ida Lailiyah

Lailiyah, Ida (2010) Penerapan metode inquiry di kelas V SD di Kota Malang: kajian terhadap persepsi guru kelas V SD di Kota Malang / Ida Lailiyah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Lailiyah Ida. 2010. Penerapan Metode Metode Inquiry di Kelas V SD di Kota Malang Kajian Terhadap Persepsi Guru SD di Kota Malang Skripsi Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Anselmus. J. E Toenlioe M.Pd (II) Prof. Dr. H. Punaji Setyosari M.Pd Kata kunci Penerapan Metode inquiry Persepsi Metode inquiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi. Penelitian ini bertujuan (1) Mengkaji persepsi guru mengenai perencanaan metdoe inquiry di kelas V dan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam perencanaan metode inquiry serta pemecahan masalahnya. (2) Mengkaji presepsi guru mengenai pelaksanaan metode inquiry dikelas V serta pemecahan masalahnya. (3) Mengkaji persepsi guru mengenai media yang digunakan dengan menggunakan metode inquiry dikelas V serta pemecahan masalahnya. (4) Mengkaji persepsi guru mengenai karakteristik siswa di kelas V dan masalh masalh yang dihadapi guru dengan perbedaan karteristik siswa. (5) Mengkaji persepsi guru mengenai evaluasi yang digunakan oleh guru di kelas V dan masalah masalah yang dihadapi guru dalam evaluasi Untuk mencapai maksud tersebut maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian dekriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru sains kelas V SD di kota Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Observasi / Pengamatan dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriprif yaitu paparan data yang terdiri atas tahapan narasi bebas kutipan hasil wawancara dan kesimpulan sementara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Persepsi guru mengenai perencanaan metode inquiry rata-rata sekolah yang diteliti mengguankan kurikulum yang dijabarkan kedalam RPP dan silabus. Masalah-masalah yang banyak dihadapi guru diantaranya yakni permasalahn waktu yang kurang mencukupi untuk mneyusun perencanaan pembelajarn disekolah. Cara pemecahan masalah yang sering digunakan guru untuk mengatasi permasalahan waktu yaitu dalam membuat perencanaan pembelajaran apabila waktu untuk membuat perencanaan disekolah kurang mencukupi maka guru menyusun perencanaan disekolah. (2) Persepsi guru mengenai pelaksanaan metode inquiry yaitu pelaksanaan metode inquiry biasanya dilaksanakan dengan kegiatan pengamatan karena metode inquiry mengharuskan anak untuk secara langsung terlibat saat kegiatan pengamatan. Jadi siswa diharapkan aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti itu masalah yang banyak di temui dalam pelaksanaan metode inquiry yakni permasalahan waktu yang ditetapkan dari pemerintah untuk standart dalam satu kali pertemuan kurang mencukupi. Cara pemecahan masalah yang dilakukan guru untuk mengatasi masalah tersebut (3) Persepsi guru mengenai media yang digunakan guru dalam penerapan metode inquiry di kelas V yaitu media KIT IPA dari pemerintah.masalah yang dihadapi yakni berasal dari guru dan siswa yang kurang mengerti cara penggunaan media tersebut. Cara mengatasinya yaitu bagi guru didatangkan narasumber atau sharing dengan teman seprofesi. (4) Persepsi guru mengenai karakteristik siswa dikelas V yaitu setiap stiap sekolah memilki karateristik siswa yang berbeda-beda. Permasalahnan yang dihadapi setiap sekolah berbeda-beda. pemecahan masalahnya pun brebeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing sekolah. (5) Persepsi guru mengenai evaluasi yang banyak digunakan guru yakni lembar pengamatan lembar kerja siswa dan lembar evaluasi. masalah yang dihadapi guru tiap sekolah berbeda-beda. Pemecahan masalahnya pun berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dari berbagai temuan dalam penelitian ini disampaikan beberapa saran (1)Saran untuk bagi guru mengenai perencanaan yaitu Dalam menyusun perencanaan pembelajaran guru harus dapat merumuskan secara tegas dan jelas. Dalam menyusun perencanaan disini guru diharapkan bisa memanajemen waktu yang ada agar rencana pembelajaran tersusun dengan baik dan matang.(2) Dengan banyaknya masalah yang dikeluhkan oleh guru khususnya permasalahn waktu yang kurang mencukupi maka dari itu diharapkan pemerintah menanggapi secara positif dengan menambahkan jam tambahan bagi mata pelajaran sains disekolah dasar. (3) Dengan adanya bantuan pengadaan media yang diperoleh dari pemerintah ini berupa komponen instrumen terpadu diharapkan guru dapat menguasai mulai dari cara penggunaan hingga bagaimana cara menyamapikannya terhadap siswa agar siswa sendiri juga mampu menggunakannya. Selain itu bagi pemerintah diharapkan juga memberikan suku cadang media KIT ini karena apabila terjadi kerusakan terhadap media tersebut dapat diperbaiki lagi.(4) Dengan adanya perbedaan karateristik siswa deangan permasalahan yang ada diharapkan guru memiliki kemampuan untuk mempengaruhi anak agar anak lebih termotivasi untuk lebih giat belajar. Selain itu guru di harapkan untuk pandai-pandai memahami apa yang diingginkan oleh anak sehingga dalam membimbing anak guru diharapkan harus bisa sabar.(5) Diharapkan pada guru agar dalam membuat soal dalam penentuan bobot soal harus disesuaikan dengan kemmapuan yang dimiliki siswa. agar siswa tidak merasa terbebani.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Teknologi Pendidikan (TEP) > S1 Teknologi Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 29 Jul 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/119

Actions (login required)

View Item View Item