Konservasi kearifan ekonomi lokal pada masyarakat adat Kampung Naga di Tasikmalaya Jawa Barat / Jarot Tri Bowo Santoso - Repositori Universitas Negeri Malang

Konservasi kearifan ekonomi lokal pada masyarakat adat Kampung Naga di Tasikmalaya Jawa Barat / Jarot Tri Bowo Santoso

Santoso, Jarot Tri Bowo (2019) Konservasi kearifan ekonomi lokal pada masyarakat adat Kampung Naga di Tasikmalaya Jawa Barat / Jarot Tri Bowo Santoso. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Santoso Jarot Tri Bowo. 2019. Konservasi Kearifan Ekonomi Lokal pada Masyarakat Adat Kampung Naga di Tasikmalaya Jawa Barat. Disertasi Program Studi Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Wahjoedi ME. (II) Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto M.Ed. M.Si. (III) Prof. Dr. Hj. Sri Umi Mintarti Widjaja SE M.P. Ak Kata Kunci Kearifan Ekonomi Lokal Konservasi Ekonomi Moral Bawon Resiprositas Kampung Naga Tumbuk Padi Modernisasi teknologi berdampak pada pergeseran perilaku dan nilai nilai luhur manusia yang ada sejak dahulu. Pergeseran dari kegiatan menumbuk padi bergeser ke mesin penggilingan. Di bidang sosial pergeseran budaya tolong menolong menjadi upah harian. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dan komitmen yang kuat dari warga komunitasnya melalui konservasi kearifan lokal sehingga keberlanjutan komunitas tersebut terjaga. Masyarakat adat Kampung Naga Tasikmalaya adalah salah satu komunitas yang mampu bertahan walaupun hanya mendiami wilayah sekitar 4Ha dan menggantungkan hidup pada sumber daya alam (SDA) yang terbatas namun mampu memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu menjadi kajian kearifan kegiatan ekonomi lokal yang menarik dan perlu diteliti yang selama ini belum tergali. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis praktik konservasi kearifan lokal kegiatan produksi yang dilakukan masyarakat adat Kampung Naga sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup berkelanjutan (2) menganalisis praktik konservasi kearifan lokal kegiatan distribusi yang dilakukan masyarakat adat Kampung Naga untuk memenuhi kebutuhan warganya (3) menganalisis praktik konservasi kearifan lokal kegiatan konsumsi barang yang dilakukan masyarakat adat Kampung Naga Penelitian menggunakan metode etnografi. Lokasi penelitian yaitu Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia. Data berasal dari sesepuh adat ketua koperasi petani remaja warga Kampung Naga dan dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara mendalam serta dianalisis dengan model interaktif yaitu reduksi data tampilan data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa (1) praktik konservasi kearifan lokal kegiatan produksi yang dilakukan masyarakat adat Kampung Naga meliputi (a) praktik kearifan lokal sistem pertanian yang dipengaruhi budaya dan pengetahuan lokal yang ternyata mampu mengurangi biaya pertanian dan meningkatkan hasil pertanian serta konservasinya dilakukan dengan pewarisan vertikal melalui jalur pendidikan informal dengan proses enkulturasi dan sosialisasi serta dilakukan secara lisan. (b) Praktik kearifan lokal penyiapan lahan dipengaruhi oleh budaya lokal yaitu pertukaran tenaga kerja (Homans 1961) ekonomi moral (Scott 1981) dan teori ekonomi petani (Chayanov 1966) sehingga mampu membuat biaya penyiapan lahan menjadi zero cost dan konservasinya dilakukan dengan pewarisan secara vertikal dan horizontal (Eredan) melalui pembelajaran informal dengan proses enkulturasi dan sosialisasi. (c) Praktik kearifan lokal penyediaan bibit padi lokal dipengaruhi pengetahuan lokal dan ekonomi moral (Scott 1981) yang ternyata mampu mengurangi biaya penyediaan bibit padi serta konservasinya dilakukan dengan pewarisan vertikal dan miring melalui pendidikan informal dengan proses enkulturasi dan sosialisasi dalam pembelajaran langsung. (d) Praktik kearifan lokal tanam padi sangat dipengaruhi budaya lokal yaitu pertukaran tenaga kerja (Homans 1961) ekonomi moral (Scott 1981) dan teori ekonomi petani (Chayanov 1966) yang ternyata mampu membuat biaya tanam padi menjadi zero cost sehingga memangkas biaya pertanian yang cukup banyak dan konservasinya dilakukan dengan pewarisan secara vertikal dan horizontal melalui pembelajaran informal dengan proses enkulturasi. (e) Praktik kearifan lokal perawatan padi dipengaruhi pengetahuan lokal yang ternyata mampu mengurangi biaya perawatan padi yang cukup besar dan konservasinya dilakukan dengan pewarisan secara vertikal dan miring melalui pembelajaran informal dengan proses enkulturasi dan sosialisasi. (f) Praktik kearifan lokal pemanenan padi dipengaruhi budaya lokal dan ekonomi moral (Scott) terjadi pemerataan hasil panen serta konservasinya dilakukan dengan pewarisan secara vertikal melalui pembelajaran informal dengan proses enkulturasi. (2) Praktik konservasi kearifan lokal kegiatan distribusi barang yang dilakukan masyarakat adat Kampung Naga meliputi (a) Praktik konservasi kearifan lokal kegiatan distribusi dengan cara resiprositas dalam pemanenan (bawon) sangat dipengaruhi budaya pertukaran tenaga kerja (Homans 1961) ekonomi moral (Scott 1981) dan teori ekonomi petani (Chayanov 1966) yang mampu membuat biaya pemanenan menjadi zero cost memangkas biaya pertanian cukup banyak dan secara sosial terjadi solidaritas kekeluargaan yang erat. Konservasinya dilakukan secara vertikal melalui pembelajaran informal dengan proses enkulturasi dan sosialisasi. (b) Praktik kearifan lokal distribusi barang melalui penjualan dilakukan secara langsung sangat dipengaruhi ekonomi moral petani (Scott) yaitu motif berjaga jaga dan konservasinya dilakukan dengan pewarisan secara vertikal melalui pembelajaran informal dan dengan proses enkulturasi. (3) Praktik konservasi kearifan lokal kegiatan konsumsi barang di Kampung Naga meliputi (a) praktik kearifan lokal kegiatan konsumsi melalui tumbuk padi membawa dampak yang sangat banyak dalam ekonomi lokal sosial pengembangan SDM dan dalam kesehatan yang ternyata mampu mengurangi pengeluaran petani serta konservasinya dilakukan dengan pewarisan vertikal dan horizontal melalui proses enkulturasi dan sosialisasi (b) Praktik kearifan lokal cara mengkonsumsi (memasak) beras sangat dipengaruhi budaya lokal yang ternyata mampu mengurangi pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan kesehatan warganya serta konservasinya dilakukan pewarisan secara vertikal dari orang tua kepada anaknya melalui pembelajaran informal dengan proses enkulturasi. Berdasarkan temuan penelitian peneliti merekomendasikan (1) Bagi masyarakat Kampung Naga untuk (a) terus mempertahankan dan mengembangkan kearifan ekonomi lokal mereka terutama resiprositas dalam Eredan yang tinggal sedikit mengingat besarnya manfaat ekonomi dan sosial (b) Lebih intens dan terintegrasi dalam proses pewarisan kearifan lokal ke generasinya mengingat dampak dari negatif dari modernisasi menggoda generasi muda Kampung Naga (2) Bagi pemerintah terkait untuk (a) selalu memberikan perlindungan khusus terhadap keberadaan Kampung Naga sehingga kearifan lokalnya terjaga (b) lebih aktif dalam mempromosikan keunggulan kearifan lokal Kampung Naga melalui publikasi online dan offline media cetak dan dokumentasi mengingat hingga saat ini belum ada dokumentasi yang komprehensif (3) Agar institusi pendidikan dapat menggunakan kearifan lokal di Kampung Naga menjadi destinasi wisata ekonomi berkarakter untuk generasi penerusnya agar memiliki karakter yang mulia dalam ekonomi untuk kehidupan masa depan (4) Untuk penelitian lebih lanjut dapat terus mengungkapkan pengakuan hutang piutang yang terjadi di masyarakat Kampung Naga dan manfaat dari keberadaan lumbung umum untuk kesejahteraan masyarakat Kampung Naga.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Ekonomi Pembangunan (EKP) > S3 Pendidikan Ekonomi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 18 Nov 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/115876

Actions (login required)

View Item View Item