Allvanialista (2019) Deteksi gen pengkode α-amilase pada Enterobacter agglomerans sebagai kandidat bioremediator limbah rumah sakit untuk pengembangan modul bioteknologi berbasis PBL dalam meningkatkan berpikir kritis mahasiswa / Ikalor Allvanialista. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Ikalor Allvanialista. 2019. Deteksi Gen Pengkode 945 -Amilase Pada Enterobacter agglomerans sebagai Kandidat Bioremediator Limbah Rumah Sakit Untuk Pengembangan Modul Bioteknologi Berbasis PBL dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Mahasiswa Pembimbing (1) Dr. Endang Suarsini M.Ked. Pembimbing (2) Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati Al Muhdhar M. S. Kata Kunci 945 -Amilase Enterobacter agglomerans modul bioteknologi PBL berpikir kritis Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan dari Puskesmas dan jaringannya(Dinkes Prov.Jatim 2013). Limbah rumah sakit yang dihasilkan bisa mencapai 85% dari total limbah yang sebagian besar berupa limbah domestik dengan kandungan polutan tinggi. Tingginya kandungan polutan ini dapat berdampak bagi kesehatan manusia juga lingkungan sekitar sehingga perlu adanya penanganan limbah yang baik serta ramah lingkungan. Penanganan limbah yang baik dapat melalui teknik bioremediasi karena teknik ini menggunakan mikroorganisme atau oraganisme hayati sehingga aman bagi lingkungan. Mikroba yang dapat digunakan salah satunya yaitu Enterobacter agglomerans untuk mendegradasi bahan organik seperti amilum. Bakteri ini mampu mendegradasi amilum karena memiliki enzim 945 -Amilase. Deteksi keberadaan gen penggode enzim ini penting untuk dikaji agar nantinya dapat dijadikan sebagai kandidat bioremediator. Materi mengenai peran mikroba sebagai agen bioremediasi hingga tahapan molekuler terdapat pada matakuliah bioteknologi. Materi bioteknologi sendiri dalam pengajarannya membutuhkan bahan ajar yang dapat menunjang keterampilan berpikir kritis. Hal ini karena berpikir kritis merupakan keterampilan yang dibutuhkan di abad 21 dan media yang dapat digunakan sebagai penunjang belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan di IKIP Mataram berupa modul yang berisi materi mengenai hasil penelitian terkait deteksi gen 945 -Amilase pada bakteri E. agglomerans. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul bioteknologi berbasis PBL berdasarkan pada hasil penelitian. Modul dikembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE dengan 5 tahapan utama yaitu Analyze Design Develop Implement dan Evaluate. Penelitian tahap 1 dilakukan pada bulan Desember 2018 hingga Maret 2019 di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Negeri Malang untuk preparasi bakteri E. agglomerans dan di Laborotorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya untuk mendeteksi gen 945 -Amilase. Hasil penelitian di laboratorium diukur berdasarkan pada munculnya pita DNA yang teramplifikasi. Penelitian tahap II dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Mei 2019 berupa pengembangan modul bioteknologi berbasis PBL. Modul yang dikembangkan di validasi oleh ahli materi ahli media dan praktisi lapangan dan dilakukan 3 kali evaluasi formatif melalui uji coba perorangan uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan sebelum akhirnya diimplementasikan. Implementasi modul dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Biologi Semester VI di IKIP Mataram. Jenis penelitian termasuk dalam pre-eksperimental design dengan analisis uji menggunakan uji t berpasangan sedangkan uji keefektifan modul diukur dengan perbandingan nilai gains score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi DNA bakteri berada pada kualitas baik dengan nilai kemurnian mencapai 1 87 nm dan konsentrasi DNA 204 02 956 g/ml. Gen 945 -Amilasepada E. agglomerans terdeteksi pada suhu 460C 480C dan 500C. Hasil pengembangan modul menunjukkan bahwa modul yang disusun telah memenuhi syarat kevalidan kepraktisan dan keefektifan berdasarkan pada hasil validasi oleh ahli materi media dan praktisi lapangan. Hasil uji coba kepraktisan modul menunjukkan bahwa persentase kepraktisan modul pada uji coba perorangan mencapai 80 83% persentase kepraktisan modul pada uji coba kelompok kecildengan 10 orang mahasiswa mencapai 85 4% dan persentase kepraktisan modul pada uji coba lapangan(Field Trial) dengan 20 orang mahasiswa mencapai 90 3%. Keefektifan modul diukur dengan pemberian pretest dan posttest. Rerata nilai pretest mahasiswa mencapai 26 83 sedangkan rerata nilai posttest mahasiswa mencapai 72 33. Hasil uji perbedaan menunjukkan adanya perbedaan berpikir kritis mahasiswa yang signifikan sebelum dan setelah menggunakan modul. Hasil uji gains score pada data nilai pretest dan posttest mencapai 0 62 dan masuk dalam kategori sedang cenderung tinggi. Kurang maksimalnya hasil bisa dikarenakan oleh kurang lamanya waktu untuk tatap muka. Oleh karena itu dibutuhkan waktu yang lebih intensif dalam melatihkan berpikir kritis pada mahasiswa.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 12 Jul 2019 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/112710 |
Actions (login required)
View Item |