Pengembangan model pendidikan masyarakat e-VISE berbasis Local wisdom, Ecology and Biosecurity (LEB) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap pelestarian sumber daya alam di Subak Guama Tabanan-Bali / Ni Luh Putu Emayanti - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan model pendidikan masyarakat e-VISE berbasis Local wisdom, Ecology and Biosecurity (LEB) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap pelestarian sumber daya alam di Subak Guama Tabanan-Bali / Ni Luh Putu Emayanti

Ni Luh Putu (2019) Pengembangan model pendidikan masyarakat e-VISE berbasis Local wisdom, Ecology and Biosecurity (LEB) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap pelestarian sumber daya alam di Subak Guama Tabanan-Bali / Ni Luh Putu Emayanti. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

vii RINGKASAN Emayanti Ni Luh Putu. 2019. Pengembangan Model Pendidikan Masyarakat E-VISE Berbasis Local Wisdom Ecology and Biosecurity (LEB) untuk Meningkatkan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Pelestarian Sumber Daya Alam di Subak Guama Tabanan-Bali. Pembimbing (1) Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati Al Muhdhar MS. (2) Dr. Hadi Suwono M.Si. Kata Kunci pengembangan model pendidikan masyarakat E-VISE local wisdom ecology and biosecurity pelestarian sumber daya alam. Subak merupakan kelembagaan tradisional petani di Bali yang mengatur sistem irigasi sawah dalam suatu kawasan tertentu. Selam ini Subak hanya dijadikan sebagai alat untuk menjalankan program pemerintah dan belum diupayakan lebih mendasar dalam masyarakat. Pertama hal ini berimplikasi kepada pelestarian sumber daya alam di Subak yang mengakibatkan (1) lahan sawah yang dialih fungsikan (2) kuantitas dan kualitas air menurun (3) serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan penurunan produktivitas petani. Permasalahan tersebut belum dapat diatasi karena sistem Subak belum dapat memfungsikan kelembagaan lokal secara optimal. Kedua metode pelatihan dan penyuluhan yang belum optimal dalam melibatkan masyarakat sehingga mengakibatkan banyaknya program pemerintah yang tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Pengembangan sebuah model pendidikan masyarakat diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Model pendidikan masyarakat yang dibutuhkan di Subak Guama adalah sebuah model yang mengintegrasikan local wisdom ecology and biosecurity. Pengintegrasian aspek local wisdom pada model pendidikan masyarakat yaitu untuk mempertahankan nilai budaya di Subak Guama salah satunya adalah Tri Hita Karana aspek ecology yaitu untuk mempertahan integritas ekosistem dan konservasi keanekaragaman hayati aspek biosecurity mampu merencanakan pencegahan risiko penularan hama dan penyakit. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE dengan lima tahapan. Pemilihan model pengembangan ADDIE dikarenakan pada setiap tahapannya terdapat revisi untuk penyempurnaan pengembangan model pendidikan masyarakat dalam penelitian ini. Tahap menganalisis kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi riil dengan melakukan analisis kebutuhan. Tahap merancang kegiatan yang dilakukan adalah mendesain model pendidikan masyarakat E-VISE dengan membuat daftar tugas menyusun tujuan kinerja dan menghasilkan strategi penilaian. Tahap mengembangkan kegiatan yang dilakukan adalah mengembangkan dan memvalidasi model pendidikan masyarakat E-VISE serta menyiapkan tenaga pelatih yang menjadi fasilitator pada implementasi model E-VISE. Tahap menerapkan pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan tenaga pelatih dan peserta pelatihan. Tahap evaluasi merupakan tahapan menilai kualitas model pendidikan masyarakat E-VISE yang dikembangkan serta mengevaluasi instruksionalnya sebelum dan sesudah implementasi. Pengembangan model pendidikan masyarakat E-VISE yang memuat materi mengenai pelestarian sumber daya alam telah dinyatakan valid dan praktis berdasarkan hasil validasi dan uji coba model E-VISE. Persentase validitas isi materi yaitu 89 58% (sangat valid) validitas konstruk yaitu 90% (sangat valid) validitas dari ahli media yaitu 98 75% (sangat valid) validitas dari ahli praktisi lapang yaitu 91 25% (sangat valid) kepraktisan model E-VISE yaitu 87 5% (sangat praktis) dan respons masyarakat terhadap pelatihan model E-VISE yaitu 92 99% (sangat praktis) dan respons pelatih terhadap pelatihan model E-VISE yaitu 92 14% (sangat praktis). Hasil uji keefektifan pengembangan model pendidikan masyarakat E-VISE berada pada kategori cenderung viii tinggi berdasarkan hasil n-gain score. Pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat meningkat setelah mengikuti kegiatan pelatihan model E-VISE dengan peroleh hasil n-gain score yaitu 0 62 0 59 dan 0 54. Pelatihan model pendidikan masyarakat E-VISE memberikan dampak baik untuk peningkatan pengetahuan petani mengenai pelestarian sumber daya alam di Subak Guama. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Muchtar Susanto Purnaningsih (2015) bahwa pengetahuan dan keterampilan petani meningkat setelah mengikuti program SL-PTT mengenai teknologi dalam peningkatan produktivitas hasil panen petani. Selain itu sikap yang ditunjukkan melalui tanggung jawab sosial juga meningkat setelah mengikuti pelatihan model E-VISE. Perubahan sikap masyarakat petani di Subak Guama ditunjukkan dengan menyama braya atau bergotong royong saling membantu dan mengingatkan kepada yang lainnya untuk menjaga kelestarian sumber daya alam (Area 2016). Perubahan perilaku juga terjadi setelah mengikuti kegiatan pelatihan model E-VISE yaitu cara petani membasmi hama dan penyakit dengan menggunakan cara yang ramah lingkungan (biosecurity) (Martiningsih 2012). ix SUMMARY Emayanti Ni Luh Putu. 2019. Development of the E-VISE Community Education Model Based on Local Wisdom Ecology and Biosecurity to Improve Knowledge Attitudes and Behavior of the Community towards the Conservation of Natural Resources in Subak Guama Tabanan-Bali. Advisor (1) Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati Al Muhdhar MS. (2) Dr. Hadi Suwono M.Si. Keywords development E-VISE community education model local wisdom ecology and biosecurity conservation of natural resources. Subak is a traditional institution of farmers in Bali that regulates paddy irrigation systems in a particular area. Subak is only used as a tool to run government programs and has not been pursued more fundamentally in society. First this has implications for the preservation of natural resources in Subak which results in (1) shifted paddy fields (2) water quantity and quality decrease (3) pest and disease attacks which result in a decrease in farmer productivity. These problems have not been overcome because the Subak system has not been able to function optimally for local institutions. Second the training and counseling methods have not been optimal in involving the community resulting in many government programs that cannot be optimally implemented. The development of a community education model is needed to develop people s knowledge attitudes and behavior in overcoming the problems faced. The community education model needed in Subak Guama is a model that integrates local wisdom ecology and biosecurity. The integration of local wisdom aspects in the community education model namely to maintain cultural values in Guama Subak one of which is Tri Hita Karana ecology aspect namely to maintain ecosystem integrity and biodiversity conservation biosecurity aspects capable of planning prevention of risks of pest and disease transmission. This study uses the ADDIE development model with five stages. The selection of the ADDIE development model is because at each stage there is a revision to improve the development of the community education model in this study. The stage of analyzing the activities carried out is analyzing the gap between ideal conditions and real conditions by conducting a needs analysis. The stage of designing the activities carried out is designing the E-VISE community education model by making a list of tasks compiling performance goals and producing assessment strategies. The stage of developing the activities carried out is developing and validating the E-VISE community education model and preparing trainers who become facilitators for the implementation of the E-VISE model. The stage of applying at this stage the activities carried out are preparing trainers and trainees. The evaluation phase is the stage of assessing the quality of the E-VISE community education model developed and evaluating its instructional before and after implementation. The development of the E-VISE community education model which contains material on the preservation of natural resources has been declared valid and practical based on the results of the validation and trial of the E-VISE model. The percentage of material content validity is 89.58% (very valid) construct validity is 90% (very valid) the validity of media experts is 98.75% (very valid) validity of field practitioners is 91.25% (very valid) the practicality of the E-VISE model which is 87.5% (very practical) and the public response to the E-VISE model training which is 92.99% (very practical) and the trainer s response to the E-VISE model training which is 92.14% very practical). The results of the test of the effectiveness of the development of the E-VISE community education model are in the high tendency category based on the results of the n-gain x score. Knowledge attitudes and behavior of the community increased after participating in the E-VISE model training activities by obtaining the results of the n-gain score namely 0.62 0.59 and 0.54. The E-VISE community education model training has a good impact on increasing farmers knowledge about natural resource conservation in Guama Subak. This is in line with the results of Muchtar Susanto Purnaningsih s research (2015) that farmers knowledge and skills increased after attending the SL-PTT program regarding technology in increasing farmer crop productivity. In addition the attitude shown through social responsibility also increased after attending the E-VISE model training. Changes in the attitude of the farming community in Guama Subak are shown by matching together or working together to help each other and remind others to preserve natural resources (Area 2016). Behavior changes also occur after participating in the E-VISE model training activities namely how farmers eradicate pests and diseases by using biosecurity methods (Martiningsih 2012)

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 03 Jul 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/112702

Actions (login required)

View Item View Item