Komunikasi matematis tertulis siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan scaffoldingnya / Yuliana Herlinawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Komunikasi matematis tertulis siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan scaffoldingnya / Yuliana Herlinawati

Herlinawati, Yuliana (2019) Komunikasi matematis tertulis siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan scaffoldingnya / Yuliana Herlinawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

i RINGKASAN Herlinawati Yuliana 2016. Komunikasi Matematis Tertulis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita dan Scaffoldingnya. Tesis Program Studi Magister Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Dr. Susiswo M.Si. (II) Dr. Hery Susanto M.Si. Kata Kunci Komunikasi Matematis Menyelesaikan Soal Cerita Scaffolding. Komunikasi matematis adalah proses penyampaian gagasan baik lisan maupun tulisan oleh siswa kepada orang lain dalam bentuk bahasa matematika yang berupa notasi gambar kata-kata dan simbol. Pada penelitian ini hanya terbatas pada komunikasi matematis tertulis. Untuk melihat bagaimana siswa mengomunikasikan ide-ide matematisnya lewat tulisan masalah yang diberikan adalah berupa soal cerita. Sebab soal cerita berbentuk kalimat-kalimat yang mengharuskan siswa untuk mengubahnya ke dalam bentuk matematika. Peneliti juga melakukan studi pendahuluan tentang bagaimana siswa menyelesaikan soal cerita. berdasarkan hasil studi pendahuluan ini peneliti menemukan bahwa ada siswa yang melakukan kesalahan dalam mengomunikasikan ide-ide matematisnya secara tertulis. Komunikasi matematis tertulis pada penelitian ini ditinjau dari kekoherenan pekerjaan siswa representasi simbolik dan representasi verbal. Kekoherenan suatu pekerjaan siswa merupakan kelengkapan kejelasan dan kebenaran dalam penulisan langkah penyelesaian soal. Indikator komunikasi matematis pada peneilitian ini adalah siswa dapat (1) membaca daan memahami soal (2) mengubah kalimat ke dalam bentuk persamaan (3) menjawab soal dan (4) penulisan jawaban akhir dengan lengkap jelas dan benar. Melihat pentingnya kemampuan komunikasi matematis yang baik untuk dimiliki siswa maka peneliti akan memberikan scaffolding untuk memperbaiki komunikasi matematis tertulis siswa yang tidak koheren dalam menuliskan penyelesaian soal cerita. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan komunikasi matematis tertulis siswa yang tidak koheren dalam menuliskan penyelesaian soal cerita dan scaffolding yang tepat untuk membantu siswa yang tidak koheren dalam menuliskan penyelesaian soal cerita. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Tembelang Kabupaten Jombang. Subjek penelitian ini tiga siswa kelas VIII yang telah melaksanakan tes komunikasi matematis 1. Ketiga subjek ini dipilih karena mewakili dua kategori yaitu tidak lengkap dalam keempat aspek komunikasi matematis dan tidak lengkap dalam ketiga aspek komunikasi matematis. Selain itu juga saran dari guru matematika bahwa ketiga subjek tersebut mudah untuk diajak tanya jawab. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap ketiga subjek menunjukkan bahwa komunikasi matematis ketiga subjek cenderung lemah. Sebab ketiga subjek menuliskan penyelesaian soal cerita materi sistem persamaan linier dua variabel secara tidak koheren. Ketidakkoherenan tersebut terlihat ketika dua subjek tidak menuliskan informasi yang termuat dalam soal cerita dalam bentuk apa yang ditanyakan dan apa yang diketahui. Ada satu subjek yang dapat menuliskan informasi soal dalam bentuk diketahui namun belum menuliskan hal yang ditanyakan pada soal. Dua subjek dapat mengubah soal ke dalam bentuk ii matematika tetapi tidak membuat pemisalan sebagai langkah awal untuk melakukan metode eliminasi-substitusi. Selain itu model matematika yang dibuat menggunakan variabel yang sama untuk dua benda yang memiliki nilai berbeda. Sedangkan subjek yang lain tidak dapat mengubah kalimat pada soal ke dalam bentuk model matematika. Selanjutnya ketiga subjek tidak sistematis pada saat menuliskan langkah perhitungan. Ketiga subjek dapat membuat kesimpulan yang sesuai dengan apa yang ditanyakan soal meskipun kurang lengkap. Berdasarkan deskripsi di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai komunikasi matematis tertulis siswa yang tidak koheren dalam menuliskan penyelesaian soal cerita adalah (1) pada aspek membaca dan memahami soal (reading and comprehension) ketidakkoherenan ditunjukkan ketika siswa tidak menuliskan informasi soal dalam bentuk diketahui dan ditanya dengan lengkap (2) pada aspek mengubah kalimat ke dalam bentuk persamaan (translate the words into an equation) ketidakkoherenan ditunjukkan ketika siswa tidak dapat mengubah informasi soal ke dalam bentuk persamaan matematika siswa tidak menuliskan pendefinisian variabel yang digunakan serta ketika menggunakan variabel yang sama untuk dua atau lebih benda yang berbeda (3) pada aspek menjawab soal (answer the problem) ketidakkoherenan ditunjukkan ketika siswa mengomunikasikan prosedur penyelesaian secara tidak urut (tidak sistematis) dan tidak jelas (4) pada aspek penulisan jawaban akhir (encoding) ketidakkoherenan ditunjukkan ketika siswa tidak lengkap dalam menjawab pertanyaan soal dan tidak dapat memberikan alasan yang jelas dalam membuat kesimpulan. Scaffolding yang digunakan untuk membantu siswa memperbaiki jawabannya pada aspek kesatu adalah berupa explaining dan reviewing. Scaffolding yang digunakan untuk membantu siswa memperbaiki jawabannya pada aspek kedua adalah berupa explaining reviewing dan restructuring. Scaffolding yang digunakan untuk membantu siswa memperbaiki jawabannya pada aspek ketiga adalah berupa reviewing dan explaining. Scaffolding yang digunakan untuk membantu siswa memperbaiki jawabannya pada aspek keempat adalah berupa reviewing. Berdasarkan hasil pemberian scaffolding diperoleh bahwa meskipun ketiga subjek belum sepenuhnya tepat dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal cerita namun ketidaklengkapan aspek-aspek komunikasi matematis subjek pada tes komunikasi matematis 2 sudah berkurang jika dibandingkan dengan tes komunikasi matematis 1. Hal ini berarti proses scaffolding yang telah diberikan efektif dalam membantu siswa memperbaiki penulisan penyelesaian soal cerita yang diberikan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 24 Jul 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110972

Actions (login required)

View Item View Item