Defragmentasi struktur berpikir siswa SMP melalui perajutan skema dalam menyelesaikan matematika pisa / Vivi Rachmatul Hidayati - Repositori Universitas Negeri Malang

Defragmentasi struktur berpikir siswa SMP melalui perajutan skema dalam menyelesaikan matematika pisa / Vivi Rachmatul Hidayati

Hidayati, Vivi Rachmatul (2017) Defragmentasi struktur berpikir siswa SMP melalui perajutan skema dalam menyelesaikan matematika pisa / Vivi Rachmatul Hidayati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Hidayati Vivi Rachmatul. Defragmentasi Struktur Berpikis Siswa SMP Melalui Perajutan Skema dalam Menyelesaikan Masalah Matematika PISA. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Subanji M.Si (2) Dr. Sisworo S.Pd M.Si. Kata Kunci defragmentasi perajutan skema masalah matematika PISA PISA merupakan program asesmen yang dibentuk oleh OECD untuk mengetahui kemampuan siswa usia 15 tahun pada bidang Bahasa matematika dan sains. Masalah matematika PISA merupakan masalah dengan konteks dunia nyata atau real world-problem. Indonesia mengikuti program PISA sejak tahun 2000. Meskipun begitu masih terdapat kesalahan siswa SMP dalam menyelesaikan masalah PISA. Kesalahan penyelesaiaan masalah matematika PISA salah satunya terdapat pada materi lingkaran. Salah satu sebab kesalahan tersebut adalah struktur berpikir siswa yang masih tidak sesuai dengan struktur masalah. Hal ini didukung oleh penelitian awal yang menunjukkan hasil bahwa siswa SMP Kelas 8 mengalami kesalahan berupa tidak terajutnya skema yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah PISA. Struktur berpikir yang masih salah dapat disusun kembali atau didefragmentasi. Struktur berpikir siswa yang salah dikarenakan oleh skema-skema yang masih terpisah. Skema-skema yang masih terpisah dapat dirajut sehingga menjadi skema yang utuh untuk menyelesaikan masalah matematika. Upaya defragmentasi struktur berpikir melalui perajutan skema bisa dilakukan melalui tiga cara yakni pengondisian disequilibrasi konflik kognitif dan scaffolding. Pengondisian disequilibrasi dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang menelusuri kebermaknaan atau kebenaran suatu jawaban siswa dengan tujuan agar siswa menyadari kesalahannya. Konflik kognitif berupa pemberian contoh suatu konsep agar siswa menyadari kesalahan konsep yang dialami. Scaffolding berupa bantuan baik berupa pertanyaan maupun instruksi secara langsung pada siswa agar bisa menyelesaikan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan defragmentasi struktur berpikir siswa SMP melalui perajutan skema dalam menyelesaikan masalah matematika. Metode penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa SMP kelas 8 sebanyak tiga orang yang masing-masing satu siswa berkemampuan tinggi sedang dan rendah. Subjek penelitian adalah siswa yang sudah mempelajari materi lingkaran. Subjek penelitian dipilih berdasarkan rekomendasi guru dan nilai UAS Kelas 8 semester 2. Instrumen penelitian merupakan peneliti lembar tugas pedoman wawancara lembar validasi dan alat rekam suara. Hasil penelitian menunjukkan siswa berkemampuan tinggi mengalami defragmentasi struktur berpikir satu kali. Siswa berkemampuan tinggi mengalami defragmentasi struktur berpikir melalui perajutan skema dengan cara pengondisian disequilibrasi dan scaffolding. Selama pengondisian disequilibrasi siswa dapat memunculkan dan merajut skema dengan benar. Scaffolding yang dilakukan mengakibatkan siswa mampu merajut skema-skema yang terpisah sehingga mampu menentukan jawaban dari masalah. Siswa berkemampuan sedang mengalami dua kali defragmentasi struktur bepikir melalui perajutan skema dengan cara konflik kognitif dan scaffolding. Konflik kognitif yang diberikan pada siswa mengakibatkan siswa memahami kesalahan konsepnya dan dapat membangun konsep yang baru sehingga skema-skema yang digunakan untuk menyelesaikan masalah terajut dengan benar. Siswa berkemampuan rendah mengalami tiga kali defragmentasi struktur berpikir dengan cara pengondisian disequilibrasi dan scaffolding. Scaffolding yang diberikan mengakibatkan siswa mengasimilasi informasi yang didapatnya ke dalam skema yang dipunyai. Siswa akhirnya mampu merajut skema yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 01 Aug 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110853

Actions (login required)

View Item View Item