Mardikawati, Budi (2017) Implementasi scaffolding pada kesalahan penalaran berdasarkan proses asimilasi dan akomodasi siswa SMP pada materi perbandingan / Budi Mardikawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Mardikawati Budi. 2017. Implementasi Scaffolding pada Kesalahan Penalaran Berdasarkan Proses Asimilasi dan Akomodasi Siswa SMP Pada Materi Perbandingan. Tesis. Jurusan Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Erry Hidayanto M.Si. (II) Dra. Santi Irawati M.Si. Ph.D. Kata Kunci scaffolding kesalahan penalaran asimilasi akomodasi perbandingan. Perbandingan adalah materi dasar matematika yang mempunyai banyak penerapan pada topik lain di matematika maupun di bidang ilmu lain. Namun masih banyak dijumpai siswa yang kesulitan memahami konsep perbandingan. Hal ini terlihat dari kesalahan yang siswa lakukan ketika menyelesaikan soal perbandingan. Salah satu sebab kesalahan siswa ini adalah kurangnya penalaran siswa dalam menyelesaikan soal perbandingan. Penalaran adalah aktivitas / kegiatan yang digunakan untuk menghasilkan pernyataan dalam membuat kesimpulan. Ketika menghasilkan argumen (berupa langkah penyelesaian) dalam membuat kesimpulan siswa mencocokan aspek masalah dengan skema yang dimiliki. Proses mencocokan ini melalui proses asimilasi dan akomodasi. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan implementasi scaffolding. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi scaffolding pada kesalahan penalaran siswa berdasarkan proses asimilasi dan akomodasi materi perbandingan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti. Instrumen penunjang dalam penelitian ini adalah lembar tes awal dan tes akhir lembar wawancara dan rencana implementasi scaffolding. Pengecekan keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi sumber data hasil lembar tes hasil wawancara dan hasil scaffolding. Kesalahan penalaran berdasarkan proses asimilasi dan akomodasi disebabkan 1) ketidakmampuan mengidentifikasi aspek masalah 2) ketidakmampuan menentukan skema yang sesuai dengan aspek masalah 3) ketidakmampuan mencocokan aspek masalah dengan skema yang dimiliki 4) ketidakmampuan menyusun langkah penyelesaian secara runtut 5) ketidakmampuan menarik kesimpulan dari langkah penyelesaian melalui proses asimilasi atau proses akomodasi 6) ketidakmampuan mengecek kembali kesesuaian jawaban dengan aspek masalah melalui proses asimilasi atau proses akomodasi 7) ketidakmampuan melakukan modifikasi membangun skema baru dengan mengubah skema lama agar sesuai dengan struktur masalah dalam proses akomodasi 8) ketidakmampuan melakukan modifikasi membangun skema baru dengan mengubah struktur masalah agar sesuai dengan skema lama melalui proses akomodasi. Bantuan yang diberikan berupa implementasi scaffolding Anghileri level 1 dan 2. Implementasi scaffolding Anghileri level 1 berupa pemberian tugas terstruktur yang terdiri dari soal penyederhanaan masalah dan koreksi diri. Bantuan pada soal penyederhanaan masalah berbeda-beda sesuai dengan jenis kesalahan penalaran dari masing-masing subjek penelitian. Pada koreksi diri disajikan jawaban salah dari siswa lain kemudian meminta subjek penelitian memberikan tanggapan dan melakukan koreksi apabila menemukan kesalahan. Implementasi scaffolding Anghileri level 2 berupa kegiatan reviewing dan restructuring. Tujuan kegiatan reviewing untuk membimbing siswa menyadari kesalahannya melalui konflik kognitif. Beberapa cara yang digunakan untuk memunculkan konflik kognitif yaitu 1) meminta siswa mengamati lembar jawab kemudian memberikan pertanyaan penyelidikan sehingga timbul perbedaan antara lembar jawab dengan pengalaman siswa sebelumnya 2) menafsirkan tindakan siswa sehingga timbul perbedaan jawaban dengan pengetahuan siswa sebelumnya 3) meminta siswa mengamati lembar jawab dan memberikan pertanyaan dorongan sehingga timbul perbedaan jawaban setelah pertanyaan dorongan dengan keterangan dalam soal. Tujuan kegiatan restructuring untuk membimbing siswa memahami konsep perbandingan dan melakukan koreksi melalui aktivitas mengulang pembicaraan siswa dan penyederhanaan masalah. Penyederhanaan masalah berkaitan dengan pengurangan derajat kebebasan dalam tugas. Alur untuk memahami konsep perbandingan dalam penelitian ini adalah a) membimbing siswa mengamati hubungan setiap data b) membimbing siswa memahami perbandingan senilai dengan metode unit c) membimbing siswa menyelesaikan soal perbandingan berbalik nilai dengan pengalaman siswa sebelumnya d) meminta siswa menyebutkan pasangan data pada anak soal sebelumnya e) meminta siswa mengamati hubungan kedua pasangan data tersebut untuk memahami ciri perbandingan berbalik nilai f) membimbing siswa menuliskan persamaan perbandingan berbalik nilai g) membimbing siswa menggunakan persamaan perbandingan berbalik nilai untuk menyelesaikan soal perbandingan berbalik nilai h) meminta siswa mengecek kembali perhitungan dalam langkah penyelesaian dan kesesuaian jawaban dengan aspek masalah. Berdasarkan paparan tersebut implementasi scaffolding yang diterapkan peneliti dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk membantu subjek penelitian menyadari kesalahan penalarannya dan melakukan koreksi terhadap jawabannya sebelumnya untuk memahami materi perbandingan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 20 Jul 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110822 |
Actions (login required)
View Item |