Masruroh, Tutik (2016) Penalaran analogi siswa dalam menyelesaikan soal penerapan bangun datar di kelas IX / Tutik Masruroh. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Masuroh Tutik. Penalaran Analogi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Penerapan Bangun Datar di Kelas IX. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Toto Nusantara M.Si. (2) Prof. Dr. Cholis Sa dijah M.Pd. M.A. Kata kunci penalaran analogi penalaran analogi Salah satu standar proses dalam pendidikan matematika adalah penalaran. Penalaran merupakan proses berfikir dengan menghubungkan fakta-fakta yang diketahui sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan kesimpulan. Manfaat penalaran dapat membantu sisiwa dalam meningkatkan kemampuan pemahaman menyelesaikan masalah matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Adapun salah satu jenis penalaran yang penting bagi siswa adalah penalaran analogi. Penalaran analogi berhubungan dengan masalah sumber berupa pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya dan masalah target berupa masalah baru yang harus diselesaikan. Jadi penalaran analogi merupakan proses penalaran dengan membandingkan kesamaan antara masalah sumber dan target. Proses penalaran analogi yang digunakan pada penelitian ini merupakan pengembangan dari Ruppert (2013) yang terdiri dari 1) penataan (structuring) 2) pemetaan (mapping) 3) menerapkan (applying) dan 4) memeriksa kembali kebenaran (verifying). Untuk mengetahui setiap proses penalaran analogi tersebut subjek penelitian diberikan soal penerapan bangun datar. Pada soal memuat permasalahan kesebangunan yang pernah didapatkan sebelumnya. Oleh karena itu untuk dapat menyelesaikannya siswa harus mampu mengingat konsep-konsep yang digunakan dalam menyelesaikan masalah kesebangunan. Selanjutnya konsep tersebut merupakan kata kunci yang digunakan menyelesaikan soal penerapan bangun datar yang diberikan. Hasil penelitian didapatkan empat subjek yaitu dua siswa dari kelompok berkemampuan tinggi dan dua siswa dari kelompok sedang. Pada kelompok subjek berkemampuan tinggi setiap proses penalaran analoginya dilakukan dengan baik. Subjek mampu mengingat konsep kesebangunan yang pernah digunakan untuk menyelesaikan masalah target dari soal yang dihadapi. Selain itu subjek berkemampuan tinggi mampu menerapkan konsep tersebut sehingga jawaban yang diperoleh tepat. Sedangkan kelompok subjek berkemampuan sedang mengalami hambatan pada salah satu proses yaitu applying. Namun subjek kelompok sedang dapat menganalogikan pada permasalahan kesebangunan sehingga didapatkan kata kunci berupa konsep kesebangunan. Hambatan pada proses applying diakibatkan karena subjek jarang mengerjakan soal-soal penerapan dan pemahaman konsep kesebangunan masih kurang sehingga tidak dapat menentukan strategi yang tepat dalam menyelesaikan masalah target. Hambatan pada proses applying sangat berpangaruh pada jawaban siswa yang kurang tepat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Jan 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110643 |
Actions (login required)
View Item |