Ramadhani, Rahma (2015) Kompetensi pemodelan matematika masalah persamaan linier siswa MAN Tlogo dan scaffoldingnya / Rahma Ramadhani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Ramadhani Rahma. 2015. Kompetensi Pemodelan Matematika Masalah Persamaan Linier Siswa MAN Tlogo dan Scaffoldingnya. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Abdur Rahman As ari M. Pd M. A. (II) Dr. Swasono Rahardjo S. Pd M. Si. Kata kunci kompetensi pemodelan matematika masalah persamaan linier scaffolding Ketika siswa diberikan masalah yang berkaitan dengan literasi matematika siswa jarang yang mengaitkan masalah tersebut dengan masalah matematika. Siswa tidak memahami bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan dengan pemodelan matematika. Adapun langkah pemodelan matematika adalah understanding simplifying/structuring mathematizing working mathematically dan interpreting/validating. Kompetensi pemodelan matematika siswa masih sangat rendah. Oleh karena itu perlu untuk memberikan bantuan salah satunya yaitu dengan scaffolding. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana kompetensi pemodelan matematika siswa sebelum scaffolding bagaimana scaffolding yang sesuai dan bagaimana kompetensi pemodelan matematika siswa setelah diberikan scaffolding dalam menyelesaikan masalah persamaan linier. Peneliti memberikan tes kompetensi pemodelan matematika terlebih dahulu kepada seluruh siswa kelas XA dan XG. Jawaban siswa dianalisis dengan mendeskripsikan jawaban siswa kemudian peneliti menduga kompetensi pemodelan matematika siswa. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada beberapa subjek untuk mendapatkan informasi lebih detail. Peneliti menetapkan satu subjek dari masing-masing level yang muncul yaitu level 0 level 1 dan level 2 kemudian diberikan scaffolding. Selanjutnya ketiga subjek tersebut diberikan tes II untuk melihat kompetensi pemodelan matematika setelah scaffolding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa pada level 0 yaitu siswa yang belum dapat melakukan langkah understanding dengan menggunakan scaffolding yaitu pertanyaan penyelidikan pemeriksaan dan pengungkapan pengenalan konteks bermakna serta pertanyaan arahan dapat meningkat pada level 3 yaitu siswa dapat melakukan langkah understanding simplifying/structuring dan mathematizing. Siswa pada level 1 yaitu siswa yang hanya dapat melakukan langkah understanding dengan scaffolding yang diberikan adalah pertanyaan penyelidikan pertanyaan arahan pengungkapan ulang bicara siswa serta pemeriksaan dan pengungkapan dapat meningkat pada level 5 yaitu siswa dapat melakukan seluruh langkah pemodelan matematika. Siswa pada level 2 yaitu siswa yang hanya dapat melakukan langkah understanding dan simplifying/structuring dengan scaffolding yang diberikan yaitu pertanyaan penyelidikan pemeriksaan dan pengungkapan serta pertanyaan arahan dapat meningkat pada level 5 yaitu siswa dapat melakukan seluruh langkah pemodelan matematika. Hal-hal yang mempengaruhi kompetensi pemodelan matematika siswa antara lain kurang cermat dalam membaca kurang teliti dalam langkah penyelesaian serta kurangnya pengetahuan matematis siswa.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 04 Dec 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110642 |
Actions (login required)
View Item |