Diagnosis kesulitan siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan SMK N 1 Malang dalam menyelesaikan soal cerita trigonometri dan upaya mengatasinya dengan scaffolding / I Wayan Sugiarta - Repositori Universitas Negeri Malang

Diagnosis kesulitan siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan SMK N 1 Malang dalam menyelesaikan soal cerita trigonometri dan upaya mengatasinya dengan scaffolding / I Wayan Sugiarta

Sugiarta, I Wayan (2015) Diagnosis kesulitan siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan SMK N 1 Malang dalam menyelesaikan soal cerita trigonometri dan upaya mengatasinya dengan scaffolding / I Wayan Sugiarta. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Sugiarta I Wayan. 2015. Diagnosis Kesulitan Siswa Kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan SMK N 1 Malang dalam Menyelesaikan Soal Cerita Trigonometri dan Upaya Mengatasinya dengan Scaffolding. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. I Nengah Parta M. Si. (II) Drs. Tjang Daniel C M.Si Ph.D. Kata kunci Diagnosis kesulitan scaffolding. Diagnosis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita trigonometri bertujuan memahami letak kesulitan siswa. Pemahaman tentang letak kesulitan siswa akan memudahkan guru untuk memberikan scaffolding dengan porsi yang tepat. Penelitian ini mengkaji diagnosis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita trigonometri dan upaya mengatasinya dengan scaffolding. Masalah yang diberikan dalam penelitian ini adalah dua soal cerita trigonometri. Diagnosis kesulitan mengacu pada langkah-langkah penyelesaian masalah oleh Polya yaitu kesulitan dalam hal (1) pemahaman masalah (2) menyatakan fakta dalam gambar sketsa (3) menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya dan (4) memeriksa kembali hasil perhitungan dan mengkomunikasikan jawaban. Pemberian scaffolding dalam penelitian ini mengacu pada lavel 2 scaffolding yang dikemukakan Anghileri (2006). Selanjutnya dikaji letak kesulitan siswa dan scaffolding yang sesuai dengan kesulitan siswa. Hasil analisis dari penelitian ditemukan bahwa kesulitan yang dialami siswa adalah pada menyatakan yang diketahui dan ditanyakan dalam soal kedalam gambar sketsa dan kesulitan menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya untuk menyelesaikan soal. Scaffolding yang diberikan untuk mengatasi kesulitan siswa mengacu pada tingkat kedua scaffolding yang dikemukakan Anghileri (2006) reviewing yaitu verbalizing (membahasakan dengan cara sendiri) looking (memeriksa dengan teliti) touching (menunjukkan hal-hal penting) serta prompting and probing (pertanyaan arahan dan pertanyaan penyelidikan). Berdasar hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada guru untuk melakukan diagnosis kesulitan siswa sehingga dapat memberikan scaffolding dengan efektif. Scaffolding yang diberikan hanya reviewing dari level 2 scaffolding Anghileri perlu adanya penelitian dengan kajian yang mendalam untuk semua level scaffolding Anghileri. Kajian diagnosis kesulitan siswa dan scaffolding dalam penelitian ini masih terbatas pada diagnosis kesalahan sebelum scaffolding diberikan. Masih ditemukan kesalahan siswa dalam memeriksa kembali dan mengomunikasikan jawaban setelah scaffolding dilakukan. Untuk itu perlu adanya penelitian dengan kajian yang lebih mendalam tentang diagnosis kesulitan siswa pasca scaffolding.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 01 Apr 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110544

Actions (login required)

View Item View Item