Hambatan berpikir siswa SMP dalam memecahkan masalah bilangan bulat serta pemberian scaffolding untuk mengatasinya / Gunanto Amintoko - Repositori Universitas Negeri Malang

Hambatan berpikir siswa SMP dalam memecahkan masalah bilangan bulat serta pemberian scaffolding untuk mengatasinya / Gunanto Amintoko

Amintoko, Gunanto (2014) Hambatan berpikir siswa SMP dalam memecahkan masalah bilangan bulat serta pemberian scaffolding untuk mengatasinya / Gunanto Amintoko. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Amintoko Gunanto. 2014. Hambatan Berpikir Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Bilangan Bulat Serta Pemberian Scaffolding Untuk Mengatasinya. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Subanji M.Si. (II) Dr. rer. Nat. I Made Sulandra M.Si Kata Kunci Hambatan berpikir Bilangan bulat Scaffolding Bilangan merupakan materi dasar dalam kurikulum matematika sekolah menengah pertama. Pada materi pertama di kelas VII siswa diperkenalkan dengan materi bilangan bulat yang terdiri dari bilangan bilangan positif nol dan negatif. Konsep tentang bilangan bulat dan operasinya yang abstrak membuat siswa mengalami kesulitan dan menunjukkan bahwa siswa mengalami hambatan berpikir dalam memecahkan masalah bilangan bulat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan berpikir siswa SMP dalam memecahkan masalah bilangan bulat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dikarenakan data yang diperoleh berupa kata kata tertulis atau lisan dari subjek. Subjek dalam penelitian ini adalah enam orang siswa kelas VII-G SMP Unggulan Amanatul Ummah Surabaya yaitu 2 orang siswa dengan kemampuan matematika tinggi 2 orang siswa dengan kemampuan matematika sedang dan 2 orang siswa dengan kemampuan matematika rendah. Penelitian ini menganalisis hambatan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah berdasarkan tahapan Polya yaitu memahami masalah merencanakan penyelesaian melaksanakan penyelesaian dan melihat kembali prosedur dan hasil. Hambatan berpikir pada tahap pemahaman masalah ditunjukkan dengan kesalahan kesalahan siswa seperti salah visualisasi soal salah dalam mengaitkan antar informasi pada soal atau tidak mempunyai ide awal. Hambatan berpikir pada tahap perencanaan penyelesaian dapat ditunjukkan dengan kesalahan siswa seperti salah dalam menentukan konsep atau salah dalam memunculkan ide. Hambatan berpikir pada tahap pelaksanaan penyelesaian ditunjukkan dengan kesalahan kesalahan siswa seperti kesalahan dalam mengaitkan konsep penggunaan strategi yang salah salah dalam penghitungan atau tidak menuliskan informasi dengan lengkap. Hambatan berpikir pada tahap pemeriksaan kembali prosedur dan hasil penyelesaian dapat ditunjukkan dengan kesalahan penghitungan atau kesalahan penentuan hasil akhir. Untuk mengatasi hambatan berpikir tersebut diperlukan adanya bantuan berupa scaffolding yang merujuk pada tingkatan scaffolding yang dikemukakan oleh Julia Anghileri yaitu (1) environmental provisions (2) explaining (3) reviewing (4) restructuring dan (5) developing conceptual thinking. Hambatan berpikir dengan kesalahan yang berbeda akan diberikan scaffolding yang berbeda pula. Pada hambatan berpikir dalam memahami masalah diberikan scaffolding seperti meminta siswa membaca kembali soal dengan cermat dan teliti mengajukan pertanyaan tentang informasi apa saja yang diketahui pada soal serta apa yang ditanyakan pada soal mengajukan pertanyaan arahan untuk menemukan ide dan memberikan contoh visualisasi. Pada hambatan berpikir dalam merencanakan penyelesaian diberikan scaffolding seperti meminta siswa membaca kembali soal dengan cermat memberikan pertanyaan arahan yang menuntun pada konsep yang digunakan mengajukan pertanyaan arahan untuk memperoleh ide yang sesuai dengan soal. Pada hambatan berpikir dalam menyelesaikan masalah diberikan scaffolding seperti meminta siswa mengaitkan informasi yang ada pada soal memberikan pertanyaan dan pernyataan yang menuntun siswa pada keterkaitan antar konsep meminta siswa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan oleh soal dan meminta siswa mengingat kembali konsep yang sudah dipelajari sebelumnya. Pada hambatan berpikir dalam memeriksa kembali prosedur dan hasil diberikan scaffolding seperti meminta siswa membaca kembali pertanyaan pada soal mengajukan pertanyaan agar siswa memeriksa kembali solusi yang diperoleh dengan yang ditanyakan serta meminta siswa untuk memeriksa kembali langkah penyelesaian dan perhitungan yang sudah dilakukan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 08 Aug 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110448

Actions (login required)

View Item View Item