Hambatan berpikir siswa dalam menyelesaikan soal pemfaktoran bentuk aljabar berdasarkan level berpikir aljabar dan pemberian scaffolding / Hairus Saleh - Repositori Universitas Negeri Malang

Hambatan berpikir siswa dalam menyelesaikan soal pemfaktoran bentuk aljabar berdasarkan level berpikir aljabar dan pemberian scaffolding / Hairus Saleh

Saleh, Hairus (2014) Hambatan berpikir siswa dalam menyelesaikan soal pemfaktoran bentuk aljabar berdasarkan level berpikir aljabar dan pemberian scaffolding / Hairus Saleh. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Saleh Hairus. 2014. Hambatan Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemfaktoran Bentuk Aljabar Berdasarkan Level Berpikir Aljabar dan Pemberian Scaffolding. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Subanji M.Si. (II) Dr.rer.nat. I Made Sulandra M.Si. Kata kunci Hambatan Berpikir Pemfaktoran Bentuk Aljabar Level Berpikir Aljabar Scaffolding. 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini mendeskripsikan hambatan-hambatan berpikir siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal pemfaktoran bentuk aljabar berdasarkan level berpikir aljabar dari taksonomi SOLO. Hambatan berpikir siswa diamati dengan mencermati (mengkaji) hasil kerja siswa dalam menyelesaikan soal. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan kondisi kelas dan uji pendahuluan di MTs. Miftahul Qulub Tlanakan Pamekasan. Subjek penelitian dipilih enam orang siswa kelas VIII-1 yang sudah mempelajari konsep faktorisasi bentuk aljabar yaitu dua orang siswa berkemampuan tinggi dua orang siswa berkemampuan sedang dan dua orang siswa berkemampuan rendah. 12288 12288 12288 12288 Siswa yang ditetapkan sebagai subjek penelitian diberi kesempatan mengerjakan soal-soal pemfaktoran dan melakukan refleksi terhadap apa yang telah dikerjakannya dan kemudian peneliti mengajaknya berdiskusi tentang apa yang telah ia kerjakan. Diskusi ini dimaksudkan untuk mengetahui hambatan berpikir siswa dalam menyelesaikan soal. Langkah selanjutnya peneliti mengkaji karakteristik hambatan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemfaktoran berdasarkan langkah-langkah kerja dari masing-masing siswa serta memberikan scaffolding agar siswa tersebut dapat memperbaiki pekerjaannya. 12288 12288 12288 12288 Melalui pekerjaan siswa akan dikaji 3 permasalahan berikut 1) apakah siswa terlibat dalam masalah (self system) 2) bagaimana siswa memahami masalah dan membuat garis besar ide untuk menyelesaikan masalah (metakognitif) dan 3) bagaimana pemrosesan pengetahuan siswa dalam menyelesaikan masalah berdasarkan level berpikir aljabar 12288 12288 12288 12288 Berdasarkan hasil kerja siswa terdapat dua siswa (satu siswa kemampuan sedang dan satu siswa kemampuan rendah) berada pada level prestructural. Siswa pada level ini belum dapat memahami soal yaitu siswa tidak dapat menyusun persegi panjang dengan benar sehingga diperlukan proses scaffolding yang paling dasar yaitu malalui penjelasan(explaining) dan peninjauan kembali hasil kerja(reviewing). Reviewing diberikan dengan memberikan pertanyaan arahan yang mendalam terkait kemampuan awal yang dimiliki siswa tentang bentuk aljabar dan operasi aljabar. Ketika siswa mulai memunculkan pengetahuan awal yang dimilikinya siswa mulai memikirkan ide penyelesaian dan merefleksi ide bersama peneliti sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan hasil yang benar. Pada penelitian ini juga terdapat dua siswa (satu siswa kemampuan tinggi dan satu siswa kemampuan rendah) pada level unistructural. Siswa pada level ini cenderung hanya melibatkan satu konsep saja dalam memahami soal yaitu jawaban siswa ketika menyusun persegi panjang sudah hamper benar namun kurang memahami tentang operasi aljabar sehingga luasan yang terbentuk bukan merupakan luasan yang diminta soal serta siswa belum dapat menentukan strategi yang paling tepat dalam rangka menyelesaikan soal-soal pemfaktoran. Selanjutnya dalam proses refleksi dengan peneliti terkait kemampuan konsep-konsep lain yang dimiliki siswa siswa mulai mengaitkan ide-ide yang lain sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan hasil yang benar. Satu siswa dengan kemampuan tinggi yang berada pada level multistructural sudah dapat melibatkan beberapa konsep dalam menyelesaikan soal tetapi belum dapat menghubungkan konsep-konsep tersebut dalam rangka menyelesaikan soal yaitu siswa sudah hamper benar dalam menyusun persegi panjang namun masih salah dalam menentukan panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan refleksi terbimbing terhadap idenya sendiri sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan hasil yang benar dalam menyelesaikan soal. Satu siswa dengan kemampuan matematika sedang berada pada level prestructural untuk soal 1 namun pada soal 2 siswa tersebut berada pada level multistructural karena pada jawaban soal nomer 2 sudah mengarahp ada jawaban benar berdasarkan hasil evaluasi dari kesalahan yang dibuat pada soal 1 namun tetap tidak bias memperbaiki jawaban soal 1. Dalam proses diskusi peran peneliti dibutuhkan dalam merefleksi pengetahuan siswa. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa proses refleksi ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami maksud soal dan menemukan strategi baru dalam rangka menyelesaikan soal-soal pemfaktoran.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 23 Jul 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110442

Actions (login required)

View Item View Item