Setiawan, Deddy (2014) Diagnosis kesulitan siswa dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan scaffolding yang diberikan / Deddy Setiawan. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Setiawan Deddy. 2014. Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dan Scaffolding yang Diberikan. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Akbar Sutawidjaja M.Ed. Ph.D (II) Dr. Abd. Qohar M.T. Kata Kunci Diagnosis Kesulitan Persamaan Kuadrat Scaffolding Guru yang profesional tidak hanya dapat melakukan pembelajaran yang berkualitas tetapi juga harus dapat mengetahui kesulitan siswa dan bagaimana cara mengatasinya. Dorongan guru untuk memecahkan masalah kesulitan siswa merupakan salah satu unsur dalam pengembangan profesi guru. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh hasil bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat. Studi yang dilakukan adalah dengan memberikan beberapa soal Ujian Nasional tahun 2013 yang berkaitan dengan persamaan kuadrat. Padahal materi persamaan kuadrat merupakan materi yang paling banyak diujikan pada Ujian Nasional di jurusan Bahasa. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan persamaan kuadrat dan bentuk scaffolding yang dapat membantu mengatasi kesulitan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun proses dalam penelitian ini adalah sebagai berikut . Pertama melakukan tes diagnostik untuk mengetahui letak kesulitan siswa. Kedua melakukan wawancara dengan Subjek untuk mengklarifikasi letak kesulitan dari hasil tes diagnostik dan mengetahui kesulitan lain yang belum terungkap. Ketiga melakukan wawancara dan memberikan scaffolding untuk membantu menyelesaikan kesulitan Subjek dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan persamaan kuadrat. Keempat memberikan tes akhir untuk mengetahui keberhasilan proses scaffolding yang dilakukan. Kelima analisa data dan penyusunan laporan. Berdasarkan hasil tes diagnostik dan wawancara diperoleh hasil bahwa letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan persamaan kuadrat adalah sebagai berikut Pertama memahami akar/selesaian persamaan kuadrat kesulitan siswa terletak pada ketidakmampuan siswa dalam menghubungkan antara variabel dan akar. Kedua menentukan akar/selesaian persamaan kuadrat dalam menentukan akar/selesaian persamaan kuadrat siswa lebih cenderung menggunakan cara pemfaktoran dan rumus kuadrat. Dalam menggunakan cara pemfaktoran mereka lebih banyak menggunakan cara coba-coba (trial and error). Dalam memahami pemfaktoran sebagian besar siswa tidak memahami konsep jika dan hanya jika atau Ketiga menentukan persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya kesulitan siswa terletak pada ketidakmampuan siswa menghubungkan antara konsep menentukan akar jika diketahui persamaan kuadratnya dengan menentukan persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya. Sehingga dua hal tersebut dianggap tidak saling berhubungan. Scaffolding yang diberikan berbentuk pertanyaan-pertanyaan (questioning) yang mengarah pada penyelesaian sehingga dapat membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa. Adapun dalam pemberian scaffolding terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan (1) menanyakan kembali semua informasi pada soal untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap masalah yang diberikan (2) dimulai dari yang sederhana menuju ke yang lebih komplek (3) dimulai dari yang kongkret menuju ke yang abstrak (4) pertanyaan yang diberikan dapat memberikan suatu pemahaman konsep. Dari hasil penelitian ini maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut Pertama dalam mengatasi kesulitan siswa hendaknya guru terlebih dahulu memahami letak kesulitan yang dialami siswa sehingga guru dapat memberikan scaffolding yang tepat untuk membantu kesulitan yang dialami. Kedua dalam menyelesaikan persamaan kuadrat konsep yang pertama yang perlu ditekankan adalah memahamkan tentang konsep akar pada siswa setelah konsep akar dapat dipahami dengan baik maka dapat dilanjutkan dengan konsep menentukan akar dan menentukan persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya. Ketiga guru harus mengecek kembali pengetahuan awal siswa tentang materi prasyarat yang harus dikuasai sebelum dilanjutkan ke materi yang diajarkan
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 17 Jul 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110415 |
Actions (login required)
View Item |