Idalaila (2014) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis segitiga menggunakan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada siswa kelas VII-F SMP Negeri 19 Malang / Idalaila. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Idalaila 2014. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Segitiga Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada Siswa Kelas VII-F SMP Negeri 19 Malang. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Edy Bambang Irawan M.Pd (II) Dr. H. Makbul Muksar S.Pd M.Si. Kata Kunci Pembelajaran Matematika Realistik Pemecahan Masalah. 12288 12288 12288 12288 Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan pendekatan matematika realistik. Pembelajaran dengan pendekatan realistik memberikan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat dibayangkan oleh siswa sehingga siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Pembelajaran yang dilakukan melalui empat langkah yaitu langkah pertama memahami masalah realistik langkah kedua menyelesaikan masalah realistik langkah ketiga membandingkan dan mendiskusikan jawaban dalam kelompok langkah keempat menyimpulkan. 12288 12288 12288 12288 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) observasi dan (4) refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah (1) validator (2) pengamatan dan (3) siswa kelas VII-F SMP Negeri 19 Malang. Data penelitian meliputi (1) unjuk kerja LKS kelompok (2) skor hasil pengamatan tindakan guru dan respon siswa selama kegiatan pembelajaran dan (3) skor hasil tes kemampuan pemecahan masalah. 12288 12288 12288 12288 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran matematika realistik meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berdasarkan meliputi tiga tahap yaitu tahap pendahuluan tahap inti dan tahap akhir. Dimana tahap pendahuluan mengkondisikan siswa dengan kelompok masing-masing menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Tahap inti meliputi 4 langkah yaitu (1) memahami masalah kontekstual dimana guru memberikan masalah konstektual guru memberikan bimbingan/arahan (2) menyelesaikan masalah kontekstual dalam hal ini siswa menyelesaikan masalah dengan kelompok menggunakan strategi mereka sendiri sesuai dengan pola fikir dan pemahamannya (3) membandingkan dan mendiskusikan masalah dalam hal ini siswa yang mempunyai jawaban yang berbeda diberikan kebebasan menggunakan pendapatnya guru sebagai fasilitator dan moderator yang mengarahkan dalam diskusi (4) menyimpulkan dalam hal ini guru mengarahkan siswa membuat rangkuman atau menyimpulkan dari serangkaian masalah yang telah dikerjakan siswa dalam LKS dan memberikan penguatan terhadap konsep segitiga yang telah dipelajari. Tahap akhir dalam hal ini menyimpulkan hasil pembelajaran dan mengecek kembali pemahaman siswa. Berdasarkan langkah-langkah PMR maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran matematika realistik meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 11 9% dilihat dari pencapaian terdapat 81 0% kriteria belum memecahkan masalah pada siklus I menjadi 92 9% kriteria memecahkan masalah atau lebih. Hasil pengamatan tindakan guru dan respon siswa terdapat meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 6 08% dari 87 4% kategori baik pada siklus I menjadi 93 40% kategori sangat baik pada siklus ke II. Hasil penyelesaian LKS (kelompok) terdapat meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 1% dari nilai rata-rata 88 7 kategori tuntas pada siklus I menjadi nilai rata-rata 89 7 kategori tuntas pada siklus II. 12288 12288 12288 12288 Beberapa temuan penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut (1) aktivitas siswa pada awal pembelajaran kurang efektif karena siswa belum terbiasa belajar berkelompok menggunakan LKS tanpa bimbingan guru (2) penggunaan LKS dengan memberikan masalah sehari-hari dapat membantu siswa membangun pemahaman mereka sendiri sehingga tidak terlalu terfokus pada guru (3) presentasi hasil pekerjaan siswa di depan kelas dapat melatih siswa untuk berani mengeluarkan ide/gagasannya dan (4) guru selalu membimbing dan memotivasi siswa selama kegiatan pembelajaran tetapi terkadang saat diskusi guru kurang mengarahkan siswa untuk menanggapi pemikiran yang dikemukakan oleh temannya sehingga tidak ada tanggapan dari siswa lain dan hanya menuliskan jawaban di papan tulis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 17 Feb 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110370 |
Actions (login required)
View Item |