Utami, Sri (2013) Penerapan pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share) melalui identifikasi tahaman Newman untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas VIII-F SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang / Sri Utami. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share) tahapan Newman kemampuan menyelesaikan soal cerita. Pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share) merupakan pembelajaran yang bermanfaat untuk melatih siswa mengkonstruk kembali pengetahuan yang sudah mereka miliki. TPS memberikan waktu berpikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain. TPS terdiri atas tiga tahapan yaitu think (berpikir) artinya siswa memikirkan secara individu suatu permasalahan pair (berpasangan) artinya secara berpasangan mendiskusikan jawaban permasalahan dan share (berbagi) artinya siswa secara berpasangan berbagi pada seluruh kelas dan siswa lain menanggapinya. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII-F SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Untuk menciptakan belajar efektif dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa tentang konsep luas permukaan dan volume kubus balok dan prisma maka pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share) melalui identifikasi tahapan Newman untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas VIII-F SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair Share) melalui identifikasi tahapan Newman digunakan untuk menemukan letak kesalahan yang terjadi pada pekerjaan siswa ketika memecahkan suatu masalah soal cerita yaitu (1) meminta siswa membacakan pertanyaan tersebut (2) meminta siswa menyebutkan pertanyaan yang terdapat pada soal (3) memberi pertanyaan kepada siswa bagaimana siswa tersebut akan menemukan jawabannya (4) meminta siswa menunjukan apa yang akan siswa kerjakan agar menemukan jawabannya (5) meminta siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut. Kelima kegiatan ini dapat digunakan untuk menemukan dimana dan mengapa siswa melakukan kesalahan-kesalahan terhadap masalah soal cerita matematika sehingga guru dapat memberi tindakan untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukannya. Pembelajaran ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap awal tahap inti dan tahap akhir. Tahap awal dilaksanakan untuk memberikan motivasi kepada siswa dengan mengkaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa dan memotivasi minat siswa dengan mengkaitkan nama bentuk bangun ruang dengan nama benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Tahap inti dilaksanakan dengan membantu siswa memahami dan menyelesaikan masalah luas permukaan dan volume kubus balok dan prisma yang ada di LKS secara individu (Think) kemudian didiskusikan dengan pasangannya (Pair) melalui lima tahapan Newman yaitu membaca (reading) memahami (comprehension) mentransformasi (transformation) ketrampilan proses (process skill ) dan menuliskan jawaban (encoding). Pada tahap ini tercipta interaksi antara guru dan siswa melalui diskusi kelompok dan kelas (Share). Tahap akhir siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa diminta untuk membuat refleksi secara lisan tentang apa kesulitan yang mereka hadapi untuk memecahkan masalah dengan menerapkan tahapan Newman dan apa pendapat mereka terkait dengan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya guru memberikan kuis atau tes individu yang diselesaikan menggunakan metode Analisis Kesalahan Newman. Dengan penerapan pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil observasi hasil tes siswa dan wawancara. Hasil pengamatan menunjukan bahwa pembelajaran yang dilakukan termasuk kategori sangat baik. Penguasaan tentang konsep luas permukaan dan volume kubus balok dan prisma sangat baik. Dari hasil tes skor rata-rata (dalam persen) dari keseluruhan siswa yang mempeoleh skor minimal pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 89 5 dan 94 7. Dengan peningkatan skor tes siklus I dan siklus II menunjukan bahwa pemahaman siswa tentang materi luas permukaan dan volume kubus balok dan prisma meningkat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 28 Jun 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110329 |
Actions (login required)
View Item |