Proses berpikir siswa kelas IX-G SMP Negeri 1 Wlingi dalam memecahkan masalah persamaan garis lurus dengan scaffolding / Anik Supiyani - Repositori Universitas Negeri Malang

Proses berpikir siswa kelas IX-G SMP Negeri 1 Wlingi dalam memecahkan masalah persamaan garis lurus dengan scaffolding / Anik Supiyani

Supiyani, Anik (2013) Proses berpikir siswa kelas IX-G SMP Negeri 1 Wlingi dalam memecahkan masalah persamaan garis lurus dengan scaffolding / Anik Supiyani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci proses berpikir memecahkan masalah persamaan garis lurus scaffolding. Memecahkan masalah penting dalam matematika sehingga siswa perlu dibangun kemampuannya untuk memperoleh pengalaman yang cukup dalam memecahkan masalah. Menurut Vygotsky setiap anak mempunyai apa yang disebut Zone of Proximal Development (ZPD) yang didefinisikan sebagai jarak antara tingkat perkembangan aktual yaitu tingkat yang ditandai dengan kemampuan si anak untuk menyelesaikan soal-soal tertentu secara independen dengan tingkat perkembangan potensial yang lebih tinggi yang bisa dicapai oleh si anak jika ia mendapat bimbingan atau bantuan (scaffolding) dari seseorang yang lebih dewasa atau lebih kompeten. Proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah persamaan garis lurus menggunakan satu soal yang berkaitan dua garis sejajar dan satu soal yang berkaitan dengan dua garis yang saling tegak lurus. Adapun pemberian scaffolding dalam penelitian ini mengacu level-level scaffolding yang dikemukakan Anghileri (2006). Perkembangan proses berpikir siswa dalam memecahan masalah persamaan garis lurus difokuskan pada kesulitan yang dialami oleh siswa pada empat langkah pemecahan masalah yaitu kesulitan dalam hal (1) pemahaman masalah (2) menentukan konsep matematika yang sesuai dan telah dipelajari (3) menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya dan (4) memeriksa kembali hasil perhitungan dengan tepat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses berpikir setiap siswa dalam pemecahan masalah itu unik dan menarik. Masing-masing siswa memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah dan secara umum proses berpikir tersebut dapat berkembang dengan pemberian scaffolding. 90% siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya. Seluruh siswa mengalami kesulitan dalam operasi pada bilangan bulat maupun pecahan. Adapun dalam memahami masalah kesulitan dialami oleh siswa yang kemampuan matematikanya rendah dan 50% siswa yang kemampuan matematikanya sedang. Sedangkan kesulitan menentukan konsep-konsep yang telah dipelajari dialami oleh siswa yang kemampuan matematikanya sedang. Scaffolding yang diberikan bervariasi sesuai kebutuhan masing-masing siswa untuk mengembangkan proses berpikirnya. Dengan scaffolding untuk masalah nomor 1 proses berpikir semua siswa berkembang sesuai struktur masalah. Sedangkan untuk masalah nomor 2 ada siswa proses berpikirnya tidak berkembang sesuai struktur masalah. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini peneliti menyarankan pada guru untuk memahami proses berpikir siswa agar dapat memberikan scaffolding sesuai dengan kebutuhan masing-masing sehingga kemampuan berpikirnya dapat berkembang. Kajian tentang proses berpikir siswa dalam penelitian ini merupakan studi kasus sehingga hanya terbatas pada masalah persamaan garis lurus di kelas IX-G untuk itu perlu kajian lagi dengan subjek yang berbeda.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 22 Apr 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110309

Actions (login required)

View Item View Item