Diagnosa kesulitan siswa kelas XA SMA Negeri 1 Garum dan pemberian scaffolding dalam menyelesaikan masalah dimensi tiga / Wiwin Dwi Setiyaningsih - Repositori Universitas Negeri Malang

Diagnosa kesulitan siswa kelas XA SMA Negeri 1 Garum dan pemberian scaffolding dalam menyelesaikan masalah dimensi tiga / Wiwin Dwi Setiyaningsih

Setiyaningsih, Wiwin Dwi (2013) Diagnosa kesulitan siswa kelas XA SMA Negeri 1 Garum dan pemberian scaffolding dalam menyelesaikan masalah dimensi tiga / Wiwin Dwi Setiyaningsih. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci tingkat kesulitan scaffolding. Tugas seorang guru dalam dunia pendidikan diantaranya memberikan pengetahuan aktual meningkatkan motivasi (sebagai motivator) memberikan kemudahan pada siswa untuk menanamkan konsep (sebagai fasilitator) menciptakan suasana kelas yang hidup (sebagai dinamisator) bertindak sebagai media (mediator) menilai kemajuan para siswa (evaluator) memberikan tugas-tugas kepada siswa (sebagai instruktur) memiliki kepemimpinan yang tinggi (manager) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Apabila seluruh peran guru mencakup definisi di atas maka akan mendorong siswa berkembang secara maksimal dalam zone of proximal development (zona perkembangan terdekat). Menurut Vygotsky Zona of proximal development adalah perbedaan antara tingkat perkembangan aktual dengan tingkat perkembangan potensial. Dalam hal ini perkembangan kognitif siswa ditandai dengan membandingkan kemampuan siswa mengerjakan soal-soal yang lebih rumit dengan cara siswa mendapat bantuan bimbingan dorongan maupun motivasi (scaffolding) dengan perkembangan kognitif siswa yang mengerjakan soal tanpa adanya bimbingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika dengan pemberian scaffolding oleh guru. Kesulitan siswa diamati dengan mencermati (mengkaji) hasil kerja siswa dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi. Menurut Polya(1973) tingkat kesulitan siswa dapat dikategorikan ke dalam 4 tingkatan yaitu (1) memahami masalah (2) memilih strategi (3) menerapkan strategi dan (4) memeriksa jawaban. Kesulitan dalam memilih strategi dialami oleh semua Subjek. Kesulitan dalam menerapkan strategi dialami oleh Subjek kelompok bawah. Sedangkan kesulitan dalam memeriksa jawaban dialami oleh semua Subjek. Adapun bentuk yang diberikan berupa (1) mengingatkan kembali konsep pembelajaran yang telah lalu (2) memberikan contoh perumpamaan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh siswa (3)menuntun siswa untuk berfikir kembali struktur penyelesaian masalah.(4)melakukan pengecekan terhadap jawaban pada setiap langkah-langkah penyelesaian yang dilakukan oleh siswa. Sebagai tindak lanjut bagi penelitian sejenis maka disarankan 1) peneliti khususnya dan guru pada umumnya perlu untuk memahami kesulitan siswa dalam pemecahan masalah sehingga dapat memberikan bantuan yang diperlukan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemecahan masalah. 2) kajian kesulitan siswa dalam penelitian ini masih terbatas untuk itu perlu adanya penelitian dengan kajian yang lain yaitu mengenai masalah sudut pada dimensi tiga.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 22 Apr 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110308

Actions (login required)

View Item View Item