Pengembangan modul pembelajaran berbasis masalah yang dapat meningkatkan penalaran matematika siswa pada materi program linear / Iguk Agustiani - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan modul pembelajaran berbasis masalah yang dapat meningkatkan penalaran matematika siswa pada materi program linear / Iguk Agustiani

Agustiani, Iguk (2013) Pengembangan modul pembelajaran berbasis masalah yang dapat meningkatkan penalaran matematika siswa pada materi program linear / Iguk Agustiani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci modul pembelajaran berbasis masalah penalaran matematika Modul Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan bahan belajar yang digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan penalaran matematika siswa karena memuat serangkaian aktivitas kegiatan belajar siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang setiap langkahnya menuntut adanya penalaran matematika siswa dalam menyelesaiakan masalah. Modul Pembelajaran Berbasis Masalah dalam penelitian ini alur pembelajarannya mengikuti langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu (1) memahami masalah (2) mengumpulkan fakta (3) menyusun dugaan sementara (4) melakukan penyelidikan (5) menyimpulkan alternatif pemecahan masalah dan (6) menguji hasil pemecahan masalah. Pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimanakah modul Pembelajaran Berbasis Masalah yang valid praktis dan efektif yang dapat meningkatkan penalaran matematika siswa kelas XII IPS 6 SMA Negeri 1 Sutojayan Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul Pembelajaran Berbasis Masalah yang valid praktis dan efektif yang dapat meningkatkan penalaran matematika siswa. Model pengembangan yang dirujuk adalah model pengembangan Plomp (2007) yang terbagi dalam 3 tahap yaitu (1) tahap penelitian awal (preliminary research) (2) tahap perancangan prototipe (prototyping stage) dan (3) tahap penilaian (assessment phase). Pada tahap penilaian dilakukan validasi dan uji coba lapangan untuk mengetahui kriteria prototipe modul yang dihasilkan. Untuk mengembangkan modul dikembangkan perangkat pembelajaran dan instrumen. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dan instrumen terdiri dari (1) lembar validasi (2) lembar observasi keterlaksanaan modul (3) angket respon siswa (4) tes penguasaan bahan ajar dan (5) rubrik unjuk kerja siswa pada modul. Kevalidan modul ditunjukkan dengan diperolehnya rata-rata skor semua indikator dari tiga validator yaitu 3 28. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan prototipe modul yang dikembangkan memenuhi syarat validitas tetapi masih ada revisi layout modul atas saran perbaikan dari ketiga validator. Kevalidan RPP ditunjukkan oleh rata-rata skor dari tiga validator untuk semua aspek yaitu 3 14. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan prototipe RPP memenuhi syarat validitas tetapi masih ada revisi RPP berdasarkan saran perbaikan dari ketiga validator. Hasil validasi menunjukkan bahwa Tes Penguasaan Bahan Ajar (TPBA) memenuhi syarat kevalidan tetapi masih ada revisi tentang kesesuaian alokasi waktu dengan tes yang diberikan. Hasil validasi juga menunjukkan bahwa Angket Respon Siswa Lembar Observasi Keterlaksanaan Modul memenuhi syarat kevalidan. Untuk menilai kepraktisan dan keefektifan modul dilakukan uji coba lapangan. Uji coba dilakukan pada siswa kelas XII IPS 6. Uji coba ini diobservasi oleh dua observer. Pada uji coba ini kepraktisan modul ditunjukkan oleh rata-rata skor dari kedua observer untuk semua indikator keterlaksanaan modul pada semua pertemuan yaitu 3 16. Menurut kriteria yang telah ditetapkan keterlaksanaan modul memenuhi kategori tinggi. Keefektifan modul ditunjukkan oleh terpenuhinya semua indikator keefektifan yaitu (1) penguasaan bahan ajar baik (2) respon siswa positip dan (3) penalaran matematika siswa memenuhi kategori baik. Peningkatan penalaran matematika siswa ditunjukkan melalui aktivitas siswa pada modul yaitu aktivitas (1) memahami masalah (2) menyusun dugaan sementara dan (4) menyimpulkan alternatif pemecahan masalah. Rata-rata persentase tingkat keterlaksanaan untuk aktivitas (1) memahami masalah adalah 86% (2) menyusun dugaan sementara adalah 84% dan (4) menyimpulkan alternatif pemecahan masalah adalah 83 5%. Secara keseluruhan persentase tingkat keterlaksanaan aktivitas siswa tersebut adalah 84 5% sesuai dengan kriteria yang ditetapkan penalaran matematika siswa meningkat.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 16 Apr 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110300

Actions (login required)

View Item View Item