Pengembangan modul pembelajaran bercirikan penemuan (Discovery) untuk membangun kemampuan peserta didik dalam memahami materi trigonometri / Bambang Tumojo - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan modul pembelajaran bercirikan penemuan (Discovery) untuk membangun kemampuan peserta didik dalam memahami materi trigonometri / Bambang Tumojo

Tumojo, Bambang (2013) Pengembangan modul pembelajaran bercirikan penemuan (Discovery) untuk membangun kemampuan peserta didik dalam memahami materi trigonometri / Bambang Tumojo. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Pengembangan Modul Pembelajaran Penemuan Membangun Kemampuan Trigonometri Pembelajaran dengan penemuan (discovery) merupakan model yang menitik beratkan pada aktivitas peserta didik dalam belajar. Dalam pembelajaran ini guru berperan mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep secara mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan bertujuan untuk Mengembangkan modul pembelajaran bercirikan Penemuan (Discovery) untuk membangun kemampuan peserta didik memahami materi trigonometri. Pengembangan modul pembelajaran ini menggunakan model pengembangan Four-D oleh Thiagarajan dan Semmel (1974) yang terdiri dari empat tahap yaitu pendefinisian (define) perancangan (design) pengembangan (develop) dan penyebaran (deseminate). Namun dalam penelitian ini tahap penyebaran (deseminate) tidak dilakukan karena hasil pengembangan tidak untuk disebarluaskan melainkan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jerome Bruner seorang psikolog Harvard (dalam Arends 2008) bersama teman sejawatnya memberikan dukungan teoritis penting terhadap discovery learning yaitu suatu model pengajaran yang menekankan pentingnya membantu peserta didik dalam memahami struktur atau ide-ide utama suatu disiplin ilmu kebutuhan akan keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery (penemuan pribadi) Untuk mendukung pengembangan modul maka dikembangkan pula RPP dan instrumen. Instrumen terdiri dari (1) lembar validasi modul dan RPP (2) lembar validasi lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik (3) lembar validasi lembar observasi keterlaksanaan modul (4) lembar validasi tes penguasaan bahan ajar (TPBA) (5) lembar validasi angket respon peserta didik (6) lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik (7) lembar observasi keterlaksanaan modul (8) angket respon peserta didik dan (9) rubrik peilaian unjuk kerja peserta didik. Modul yang dikembangkan harus memenuhi kriteria valid praktis dan efektif Prototipe berupa Modul pembelajaran RPP dan Instrumen divalidasi melalui validator ahli. Hasil validasi menunjukkan bahwa Modul RPP dan Instrumen memenuhi syarat kevalidan. Reliabilitas lembar validasi lembar obseravasi keterlaksanaan modul aktivitas guru dan peserta didik angket respon peserta didik dan TPBA diuji oleh dua orang validator dan menunjukkan reliabilitas yang sangat tinggi karena untuk seluruh indikator selisih skor tidak lebih dari 1. Lembar validasi untuk modul dan RPP tidak divalidasi namun dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Kademangan tahun pelajaran 2012/2013. Modul pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar yaitu (1) kegiatan belajar 1 berisi materi Aturan Sinus (2) kegiatan belajar 2 berisi materi Aturan Kosinus dan (3) kegiatan belajar 3 yang berisi materi luas daerah segitiga. Modul dan RPP divalidasi oleh tiga orang validator dan hasil validasi menunjukkan bahwa prototipe modul dan RPP memenuhi syarat validitas. Uji coba bertujuan untuk mengukur ketercapaian dua kriteria yaitu Kepraktisan dan keefektifan. Pada uji coba kegiatan belajar 1 keterlaksanaan modul masuk kategori cukup hal ini disebabkan peserta didik belum terbiasa memakai modul. Pada kegiatan belajar 2 dan 3 keterlaksanaan modul sudah masuk kategori tinggi karena peserta didik sudah mulai terbiasa belajar dengan modul. Keefektifan modul diukur berdasarkan tiga indikator yaitu (1) penguasaan bahan ajar mencakup dua aspek (a) nilai tes penguasaan bahan ajar dan (b) hasil unjuk kerja peserta didik (2) hasil observasi aktivitas peserta didik dan (3) angket respon peserta didik. Hasil uji coba kegiatan belajar 1 menunjukkan bahwa modul belum efektif karena dari hasil observasi aktivitas peserta didik menunjukkan kategori kurang aktif. Namun pada kegiatan belajar 2 dan 3 aktivitas peserta didik sudah masuk kategori tinggi. Dari hasil TPBA hanya ada 2 peserta didik yang tidak tuntas dan secara klasikal rata-rata nilai yang diperoleh adalah 87.15 yang berarti telah melebihi batas KKM sedang unjuk kerja peserta didik dalam mengerjakan modul adalah 84.5 sementara respon peserta didik terhadap modul juga positif berarti modul pembelajaran memenuhi criteria keefektifan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 16 Apr 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110297

Actions (login required)

View Item View Item