Proses berfikir siswa dalam memecahkan masalah program linier dengan pemberian scaffolding / Nunung Romatul Hidayati - Repositori Universitas Negeri Malang

Proses berfikir siswa dalam memecahkan masalah program linier dengan pemberian scaffolding / Nunung Romatul Hidayati

Hidayati, Nunung Rohmatul (2013) Proses berfikir siswa dalam memecahkan masalah program linier dengan pemberian scaffolding / Nunung Romatul Hidayati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci proses berpikir memecahkan masalah program linier pemberian scaffolding. Kemampuan siswa memecahkan masalah berkaitan erat dengan proses berpikir mereka. Apabila siswa belum mampu memecahkan masalah dapat dibantu salah satunya dengan pemberian scaffolding. Carol (2004 3) menyatakan bahwa scaffolding adalah bantuan yang bersifat sementara bantuan ini diberikan secara bertahap dan akhirnya dilepas ketika sudah dapat menyelesaikan tugas dengan kemampuan sendiri. Dalam penelitian ini scaffolding diberikan guna mengkaji proses berpikir siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah program linier. Siswa diberi dua masalah program linier. Pemberian scaffolding dalam penelitian ini mengacu pada strategi scaffolding yang dikemukakan Coggins dkk (2007) dan Stuyf (2002). Selanjutnya dikaji proses berpikir siswa ketika menyelesaikan masalah program linier dengan berfokus pada proses dalam memecahkan masalah program linier yang dikemukakan John W Coburn (2010) yaitu (1) mengidentifikasi tujuan utama dan menetapkan variabel yang dicari (2) menuliskan rumus fungsi obyektif atau fungsi sasaran (3) mengorganisasikan semua informasi ke dalam tabel (4) menulis kendala pertidaksamaan (5) menggambar grafik kendala pertidaksamaan dan menentukan daerah selesaian (6) mengidentifikasi titik-titik sudut semua daerah selesaian dan menguji titik-titik ke dalam fungsi obyektif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses berpikir siswa sebelum diberikan scaffolding berbeda dengan proses berpikir dalam memecahkan masalah program linier. Hal ini tampak dari struktur berpikir siswa yang berbeda dengan struktur masalah. Perbedaan tersebut antara lain mengidentifikasi tujuan utama dan menetapkan variabel penentuan fungsi kendala penentuan daerah selesaian dan penentuan nilai optimum. Hal ini terjadi karena siswa menjadikan tujuan fungsi sasaran sebagai dasar penentuan tanda pertidaksamaan pada kendala kesalahan penentuan daerah selesaian yang mengakibatkan salahnya penentuan nilai optimum dan siswa tidak membaca lagi apa yang diinginkan soal. Selama diberikan scaffolding proses berpikir siswa sama dengan proses berpikir dalam memecahkan masalah program linier. Hal ini tampak dari struktur berpikir siswa yang sama dengan struktur masalah. Setelah mengalami asimilasi dan akomodasi subjek dapat menyelesaikan masalah dengan sedikit scaffolding. Dengan dasar temuan pada penelitian ini peneliti menyarankan kepada guru pada umumnya untuk memahami proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah program linier sehingga dapat memberikan bantuan yang diperlukan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemecahan masalah. Kajian proses berpikir siswa dalam penelitian ini masih terbatas untuk itu perlu adanya penelitian dengan kajian yang lebih mendalam dengan masalah yang lain

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 11 Feb 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110286

Actions (login required)

View Item View Item