Pengembangan modul pembelajaran matematika kelas XI yang bercirikan kontekstual pada program keahlian jasa boga SMK Negeri 2 Malang /Tri Candra Wulandari - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan modul pembelajaran matematika kelas XI yang bercirikan kontekstual pada program keahlian jasa boga SMK Negeri 2 Malang /Tri Candra Wulandari

Wulandari, Tri Candra (2012) Pengembangan modul pembelajaran matematika kelas XI yang bercirikan kontekstual pada program keahlian jasa boga SMK Negeri 2 Malang /Tri Candra Wulandari. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Cholis Sa dijah M.Pd M.A (II) Drs. Tjang Daniel Chandra M.Si Ph.D . Kata Kunci Pengembangan Modul SMK Program Linier Kemampuan memperoleh mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah tidak pasti dan kompetitif tidak semata-mata langsung muncul pada diri siswa tetapi perlu proses yang harus senantiasa ditanamkan sejak dini seperti cara berfikir kritis dan kreatif. Menurut Traherne (dalam NCTM 2000 31) berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi. Berpikir kreatif adalah kegiatan mental yang memupuk ide-ide asli dan pemahaman-pemahaman baru. Berpikir kreatif dan kritis memungkinkan siswa untuk mempelajari masalah secara sistematis menghadapi berjuta tantangan dengan cara yang terorganisasi merumuskan pertanyaan inovatif dan merancang solusi yang asli. Menurut Hudojo (2001 23 ) ketrampilan memecahkan masalah harus dimiliki siswa. Dalam pelajaran matematika masalah yang dihadapi siswa berupa pertanyaan yang diberikan kepada siswa yang biasanya disebut soal. Menurut Polya (dalam Hudojo 2001 31) ada dua macam masalah matematika yaitu (1) masalah untuk menemukan dapat teoritis atau praktis abstrak atau konkret termasuk teka-teki. (2) masalah untuk membuktikan yaitu untuk menunjukkan bahwa suatu pertanyaan itu benar atau salah. Namun untuk matematika elementer masalah untuk menemukan lebih ditekankan (Polya dalam Hudojo 2001 34) Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan siswa di SMK Negeri 2 Malang masalah-masalah matematika elementer banyak ditemukan pada siswa. Masalah tersebut terjadi disebabkan siswa merasa kesulitan dalam belajar matematika antara lain (1) siswa tidak mandiri dalam belajar (2) siswa hanya mencatat materi dan contoh soal yang terbatas (3) siswa tidak tahu kemampuan diri sendiri. Salah satu kesulitan siswa adalah pada pokok bahasan Program Linier. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan bahan ajar. Menurut National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training (dalam depdiknas 2004) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas baik berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar disusun dengan tujuan (a) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa yakni bahan ajar yang sesuai ii dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa (b) Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh (c) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran (Depdiknas 2008). Paket pembelajaran telah dinilai oleh ahli materi ahli teknologi pembelajaran ahli pemrograman dan guru matematika. Setelah dilakukan revisi selanjutnya diujicobakan ke siswa SMKN 2 Malang. Berdasarkan hasil angket penilaian Ahli modul dengan persentase rata-rata 87 5% hal ini berarti pada tahap format modul berada pada kualifikasi sangat baik sehingga modul tidak perlu direvisi (2) Isi modul dengan persentase rata-rata 92 86% hal ini berarti pada tahap isi modul berada pada kualifikasi sangat baik sehingga modul tidak perlu direvisi (3) Bahasa dengan persentase rata-rata 91 67% hal ini berarti bahasa yang digunakan pada modul berada pada kualifikasi sangat baik sehingga modul tidak perlu revisi (4) tampilan tata letak tabel diagram dan gambar dengan persentase rata-rata 87 5% hal ini berarti pada tahap format modul berada pada kualifikasi sangat baik sehingga modul tidak perlu direvisi (5) manfaat modul dengan persentase rata-rata 87 5% hal ini berarti pada tahap format modul berada pada kualifikasi sangat baik sehingga modul tidak perlu direvisi. Sedangkan dari hasil uji coba kepada siswa diperoleh Rerata persentase modul pembelajaran sebesar 82 05% menunjukkan bahwa modul pembelajaran berada dalam kualifikasi baik. Spesifikasi produk yang diharapkan telah tercapai yaitu modul Program Linier bercirikan Kontekstual yang dicetak dalam format book fold dengan tujuan mudah dibawa dan digunakan dimanapun dan kapanpun.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 15 Feb 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110251

Actions (login required)

View Item View Item