Sujiati, Anik (2011) Proses berpikir siswa dalam pemecahalan masalah dengan pemberian scaffolding / Anik Sujiati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Subanji M. Si. (II) Dr. Hery Susanto M. Si. Kata kunci proses berpikir pemecahan masalah pemberian scaffolding. Kemampuan pemecahan masalah merupakan hal penting yang harus dilatihkan kepada siswa. Vygotsky (Lambas 2004 21) menyatakan bahwa seseorang akan dapat menyelesaikan masalah yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dari kemampuan dasarnya apabila mendapat bantuan dari orang yang lebih mampu (scaffolding). Banyak penelitian tentang upaya peningkatan kemampuan pemecahan masalah namun belum menyentuh bagaimana proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah. Penelitian ini mengkaji proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah ketika mendapatkan scaffolding. Masalah yang digunakan untuk mengkaji proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah adalah dua soal yaitu masalah yang terkait dengan Bangun Datar Teorema Pythagoras dan Bangun Ruang. Pemberian scaffolding dalam penelitian ini mengacu pada tiga tingkat scaffolding yang dikemukakan Anghileri (2006). Selanjutnya dikaji perkembangan proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah dengan berfokus pada kesulitan yang dialami oleh siswa pada empat langkah pemecahan masalah yaitu kesulitan dalam hal (1) pemahaman masalah (2) menyatakan fakta dalam kalimat matematika (3) menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya dan (4) memeriksa kembali hasil perhitungan dan mengkomunikasikan jawaban. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah bersifat unik dan secara umum proses berpikir tersebut dapat berkembang dengan pemberian scaffolding. Kesulitan pada langkah pemahaman masalah hanya dialami oleh kelompok siswa berkemampuan matematika rendah. Kelompok siswa berkemampuan tinggi mengalami kesulitan pada langkah memeriksa kembali hasil perhitungan dan mengkomunikasikan jawaban. Akibatnya kelompok siswa ini tidak menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya secara lengkap dalam menyelesaikan masalah nomor 1. Banyaknya scaffolding yang diperlukan tergantung pada masing-masing individu. Setelah mendapatkan scaffolding untuk masalah nomor 1 beberapa siswa proses berpikirnya tidak dapat berkembang hingga struktur berpikir yang sesuai dengan struktur masalah. Sedangkan untuk masalah nomor 2 proses berpikir semua siswa dapat berkembang hingga struktur berpikirnya sesuai dengan struktur masalah setelah mendapatkan scaffolding sesuai dengan keperluannya. Dengan dasar temuan pada penelitian ini peneliti menyarankan kepada guru pada umumnya untuk memahami proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah sehingga dapat memberikan bantuan yang diperlukan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemecahan masalah. Kajian proses berpikir siswa dalam penelitian ini masih terbatas untuk itu perlu adanya penelitian dengan kajian yang lebih mendalam dengan masalah yang lain.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 05 May 2011 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2011 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110208 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |