Mahsup (2010) Penerapan strategi investigasi untuk meningkatkan pemahaman tentang sistem persamaan linier (SPL) dua variabel di SMPN 5 Kepanjen Malang / Mahsup. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci Pemahaman SPL dua variabel Strategi Investigasi Matematika digunakan dalam aktivitas jual beli sensus penduduk per-hitungan keuangan di kantor. Matematika secara garis besar dibagi ke dalam 4 cabang yaitu aritmetika aljabar geometri dan analisis. Diantara keempat cabang tersebut aljabar merupakan cabang matematika yang menempati posisi penting untuk dipelajari karena aljabar digunakan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari aljabar digunakan dalam pemodelan suatu masalah kedalam kalimat matematika. Salah satu materi dalam aljabar adalah sistem persamaan linier (SPL) dua variabel. Pada materi SPL dua variabel siswa akan mempelajari cara memecahkan masalah yang sering muncul dalam pembelajaran di pasar sesuatu perbelanjaan sering dapat dimodelkan menjadi SPL dua variabel. Dalam pembelajaran matematika penyelidikan (investigasi) mempunyai peranan yang penting untuk melatih ketrampilan dan penalaran peserta didik melalui kajian bermakna (meaningful) yang terbuka terbatas (opened exploration). Dengan investigasi siswa akan belajar aktif dan memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir sendiri. Hal itu sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika di sekolah menengah yaitu kemampuan memahami masalah merancang model matematika menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah pembela-jaran strategi investigasi yang dapat meningkatkan pemahaman pada materi SPL dua variabel siswa kelas VIII SMPN 5 Kepanjen Malang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Siklus Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua Siklus. Sumber data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah siawa kelas VIII-F SMPN 5 Kepanjen Malang yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Data yang dikumpulkan antara lain berasal dari (a) hasil pekerjaan siswa secara tertulis (b) hasil wawancara (c) hasil observasi dan (d) hasil catatan lapangan. Langkah-langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan awal kegiatan inti dan kegia-tan akhir. Kegiatan awal terdiri dari menyampaikan tujuan pembelajaran mengingatkan materi prasyarat meminta siswa menempati kelompok heterogen dan menjelaskan tugas dan tanggung jawab kelompok. Kegiatan inti yang terdiri dari (a) siswa dihadapkan pada masalah yang problematis (b) siswa melakukan eksplorasi/mengkaji sebagai respon terhadap masalah yang problematis itu (c) siswa merumuskan tugas-tugas belajar dan mengorganisasikannya untuk belajar (d) siswa melakukan kegiatan belajar kelompok atau sendiri (e) siswa menganalisa kemajuan dan proses yang dilakukan dalam belajar dan (f) siswa mengecek ulang hasil belajar. Dari hasil penelitian pada Siklus I persentase aktivitas guru berada pada kategori baik yaitu 83.3% dan aktivitas siswa berada pada kategori cukup yaitu 73 6% serta persentase peningkatan pemahaman siswa dari hasil tes belajar sebesar 68 57%. Pada Siklus II persentase aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu 92% dan aktivitas siswa berada pada kategori baik yaitu 87% serta persentase peningkatan pemahaman siswa dari hasil tes belajar sebesar 85 30%. Jadi aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 8.7% dan aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 13 3% serta peningkatan pemahaman siswa dari hasil tes belajar mengalami peningkatan sebesar 16 73%. Saran yang dapat dikemukakan untuk pembelajaran berikutnya antara lain (a) berdasarkan hasil yang telah diperoleh yaitu langkah-langkah strategi investi-gasi yang dapat meningkatkan pemahaman matematika siswa maka disarankan kepada guru (sekolah) dapat digunakan sebagai alternatif strategi pembelajaran di kelas (b) pembelajaran SPL dua variabel dengan strategi investigasi membutuh-kan waktu yang cukup lama sehingga sebagai masukan untuk pembelajaran berikutnya sebaiknya guru dapat mengatur waktu dengan baik (c) pada saat siswa melakukan diskusi kelompok guru dapat menyusun tempat duduk di kelas dengan bentuk yang bervariasi misalnya bangku disusun membentuk lingkaran kecil. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses diskusi siswa dan memudahkan guru untuk melakukan bimbingan dan (d) hendaknya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang strategi investigasi dan penggunaan model bagi siswa dalam belajar matematika sehingga peningkatan kualitas belajar matematika dapat terlaksana secara berkesinambungan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 27 Aug 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110175 |
Actions (login required)
View Item |