Penerapan pembelajaran pendidikan matematika realistik (PMR) melalui learning cycle untuk meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep peluang siswa SMAN 1 Plosoklaten Kediri / Eni Titikusumawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan pembelajaran pendidikan matematika realistik (PMR) melalui learning cycle untuk meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep peluang siswa SMAN 1 Plosoklaten Kediri / Eni Titikusumawati

Titikusumawati, Eni (2010) Penerapan pembelajaran pendidikan matematika realistik (PMR) melalui learning cycle untuk meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep peluang siswa SMAN 1 Plosoklaten Kediri / Eni Titikusumawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Titikusumawati Eni. 2009. Penerapan Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik (PMR) melalui Learning Cycle untuk Meningkatkan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Peluang Siswa SMAN 1 Plosoklaten Kediri. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Cholis Sa dijah M.Pd. M.A. (II) Prof. Drs. Purwanto Ph.D. Kata kunci pembelajaran pendidikan matematika realistic (PMR) learning cycle pemahaman aplikasi peluang. Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik (PMR) yang diimplementasikan melalui strategi Learning Cycle. Bertolak dari permasalahan pembelajaran real di kelas XI IPA1 SMAN 1 Plosoklaten Kediri yaitu banyak siswa masih kesulitan membedakan bilangan bulat dengan bilangan faktorial siswa kesulitan membedakan permasalahan yang diselesaikan dengan permutasi atau kombinasi serta siswa tidak bisa memberikan jawaban ketika diberi pertanyaan tentang permutasi siklis. Permasalahan-permasalahan pembelajaran di atas disebabkan oleh lemahnya kemampuan siswa dalam aspek domain kognitif terutama ranah pemahaman dan aplikasi. Kelemahan tersebut diduga disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran konvensional oleh guru dengan ciri utama cenderung berpusat pada guru monoton dan lebih menitikberatkan pendekatan komputasi yang membosankan. Reorientasi pembelajaran matematika oleh guru dari pembelajaran konvensional menuju pembelajaran metematika yang lebih banyak memberdayakan dan melaparkan rasa ingin tahu siswa sangat dibutuhkan yaitu model pembelajaran yang student centered dan konstruktivis yang menekankan konteks sebagai starting point pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Model pembelajaran PMR mungkinkan siswa belajar matematika lebih bermakna melalui kegiatan menemukan matematika untuk dirinya sendiri. Pengelolaan pembelajaran PMR mengacu pada strategi Learning Cycle langkah ini ditempuh untuk memberi kekuatan yang lebih besar kepada siswa sehingga ide yang dimiliki dapat dikembangkan melalui penalarannya. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) plan (2) action (3) observation (4) reflection. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan pembelajaran. Data penelitian meliputi (1) pengamatan terhadap proses pembelajaran (2) tes kognitif siswa untuk aspek pemahaman dan aplikasi dan (3) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran PMR melalui learning cycle. Penerapan model pembelajaran PMR melalui learning cycle dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik proses maupun produk. Ketuntasan klasikal pengamatan proses pembelajaran meningkat sebesar 5 1%. Peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus 1(66 67%) ke siklus 2(84 6%) sebesar 17 93%. Respon siswa terhadap penerapan model PMR melalui Learning cycle menunjukkan respon yang positif. Skor rata-rata angket umpan balik siswa terhadap penerapan model pembelajaran PMR melalui learning cycle adalah 2 8 masuk dalam kategori Setuju(S). Peningkatan pemahaman dan aplikasi siswa di atas karena siswa belajar dalam bingkai pendekatan realistik pada tahap eksplorasi siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan model mereka sendiri(the use of contex and the use of models) model pemecahan informal(model-of). Selanjutnya tahap eksplanasi terjadi interaksi melalui diskusi dan negosiasi antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru (student contribution and interactivity) maka salah satu pemecahan yang dikemukakan siswa akan berkembang menjadi model yang formal(model-for). Keterkaitan atau pegintegrasian antar konsep-konsep atau materi pelajaran dalam matematika harus dieksplorasi untuk mendukung proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna. Tahap ekspansi dilakukan siswa melalui pengintegrasian(interwinning) antar konsep topik dan materi pelajaran tersebut akan membantu siswa dalam memecahkan masalah dan pembelajaran menjadi lebih efektif. Proses di atas tidak terlepas dari tahap pematematikaan horizontal yaitu siswa dengan pengetahuan yang dimilikinya(math tools) dapat mengorganisasikan dan memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan tahap pematematikaan vertikal berkenaan dengan pemrosesan atau proses reorganisasi dalam matematika itu sendiri. Jadi jelas bahwa pada awalnya siswa memecahkan masalah secara informal dengan menggunakan bahasa atau kata-kata mereka sendiri. Kemudian setelah beberapa waktu setelah mereka familiar dengan proses/strategi pemecahan yang serupa melalui penyederhanaan(simplifikasi) dan formalisasi siswa mulai menggunakan bahasa yang lebih formal dan diakhir proses siswa akan menemukan suatu algoritma. Temuan penelitian ini memberikan beberapa saran terkait dengan penerapan model pembelajaran yaitu (1) bagi para guru dan praktisi pendidikan yang akan menerapkan model pembelajaran PMR melalui learning cycle ini untuk menerapkannya pada tahap yang lebih tinggi misalnya tahap kemampuan berpikir tinggi (analisis dan sintesis) (2) memberikan pengalaman belajar yang bervariasi akan sangat membutuhkan inovasi dan kreativitas guru untuk mengeksplorasi kemampuannya terhadap konsep yang akan diajarkan. ABSTRACT Titikusumawati Eni. 2009. The Realistic Mathematics Education (RME) Application through Learning Cycle to Enhance Comprehention and Application of Probability Concept of the Student of SMAN 1 Plosoklaten Kediri. Thesis of the Program of Study of Mathematics Education. Post Graduate Program of the State University of Malang Advisor (1) Dr. Cholis Sa dijah. M.Pd. M.A. (II) Prof. Drs. Purwanto Ph.D. Key Word instruction realistic mathematics education learning cycle comprehention application probability. The purpose of this study is to developed the Realistic Mathematics Education (RME) which is implemented through learning cycle strategy. Based on the real instruction problem in 11th years student of Science class of SMAN 1 Plosoklaten Kediri. Those problems are many student faced with the difficulty to differentiate integer from factorial number the students feel difficult to differentiate the solution on problem of permutation and combination as well as they are not able yet to give the answer toward the question about the cycles permutation. The instruction problems discussed above might caused by the weak of students ability in cognitive domain aspect especially in the comprehention and application domain. These weakness are predicted due to the use of conventional instruction model by the teacher with its main characteristic of teacher centered monotonous and more focused on the boring computational approaches. Reorientation of instruction mathematics by the teacher from conventional instruction to mathematics instruction which more empower and make hungry of feeling curious of the student very need that is student centered and constructivist instruction model which emphasize on the context as starting point instruction. The intended instruction model is Realistic Mathematics Education (RME). RME model makes possibility that the student learn mathematics is more meaningful through invention activity mathematics for herself/himself. The management of RME model reffered to the strategy on learning cycle this step is conducted to provide more strenght to students so that their own ideas can be developed through their reasoning. This study uses Cass Action Reseach (CAR) with the steps as follows (1) plan (2) actions (3) observation (4) reflection. Study conducted on 2 cycles each cycle contains of 3 face-to-face instruction. The study data comprising of (1) observation toward instruction prosess which contain of three aspects (a) skillful to use instrument and materials (b) collaborative in cooperative groups (c) cooperative group discussion and class discussion (2) students cognitive test for comprehention and application aspect and (3) students responses toward the application of RME trough learning cycle which comprising of three aspect (a) attitute (b) affective and (c) easiness. The application of RME model through learning cycle is able to enhance students learning outcome either on the process or the product. The completion of classical process observation of instruction for 5.1%. the increase of classisal completion on cycle 1 (66.67%) to cycle 2 (84.6%) is 17.9%. Students response toward the application of RME model through learning cycle shows positive response. The average score of questionare feed back of student toward the application of RME model through learning cycle os 2.8% within the category Agree. The increase of students comprehention and application is in the above because the students learn in the framework of realistic approach in the exploration stage the student are given the probability to develop their model themselves (the use of context and the use of models) model of informal solution (model-of). Futhermore in the explanation there is an interaction through discussion and negotiation either between the students or between student with teacher (student contribution and interactivity) so one of the proposed solution is the student will be the formal models (model-for). The interrelationalship or intertwinning between the concepst or lesson material in mathematics should be explores to support the process of instruction mathematics which more meaningful. Exploration stage conducted by the atudents through intertwinning between consepts topic and lesson material will assist the student to solve the problem and instruction to be more effective. The above process cannot be separated from horizontal mathematizing stage it means that the students with their knowledge (mathematics tools) are able to organize and solve real problems in their daily living. While the vertical mathematizing stage concern with the organizational processing in mathematics itself. So it is clear that the students first solve the problem informallu by using their own language or words. Then not long after after they are familiar with the same solution process/strategy through simplified and formalization they begin tu use more formal language and at the end the will meet an algorithm. Based on the results of this study some suggestions concerning with the application of RME model are (1) the application of RME model through learning cycle can increase of students comprehention and application on Probability concept so that for the teacher and educations practitioner can improve the RME model through learning cycle for implementing on high level from Bloom taxonomy for example in higer order thinking (analisys and sintesis) (2) the application of RME model through learning cycle in average need relatively longer time than the conventional instruction model therefore for teachers and other practitioners who wants to apply this model should pay attention to the time managemant in teaching so that the result will be maximal.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 16 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110152

Actions (login required)

View Item View Item