Peningkatan kualitas pembelajaran penjumlahan dan pengurangan melalui pembelajaran matematika realistik pada siswa tunagrahita ringan kelas VIII (SMPLB-C) SLB Pembina Malang / Dwi Retno Palupi - Repositori Universitas Negeri Malang

Peningkatan kualitas pembelajaran penjumlahan dan pengurangan melalui pembelajaran matematika realistik pada siswa tunagrahita ringan kelas VIII (SMPLB-C) SLB Pembina Malang / Dwi Retno Palupi

Palupi, Dwi Retno (2009) Peningkatan kualitas pembelajaran penjumlahan dan pengurangan melalui pembelajaran matematika realistik pada siswa tunagrahita ringan kelas VIII (SMPLB-C) SLB Pembina Malang / Dwi Retno Palupi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pendidikan adalah proses yang mendorong perkembangan maksimal setiap siswa yang sesuai dengan kebutuhan dan sifatnya yang unik. (Barbe 1963). Pendidikan ini didalamnya termasuk pendidikan siswa berkebutuhan khusus termasuk juga pendidikan siswa tunagrahita khususnya pendidikan siswa tunagrahita ringan. Oleh karena itu upaya mengembangkan pendidikan terus dibicarakan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran penjumlahan dan pengurangan sangat penting untuk semua anak pun juga anak tunagrahita ringan karena banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu aspek dalam menunjang kemandirian seorang individu kelak kemudian hari. Banyak sekali aktivitas kehidupan sehari-hari memerlukan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan. Misalnya aktivitas jual beli aktivitas penghitungan barang dan sebagainya. Selain itu siswa dapat megelola uang dengan baik mampu menyampaikan ide-ide dan terampil dalam berinteraksi sosial. Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas VIII SMPLB-C SLB Pembina Malang menjelaskan bahwa guru kesulitan dalam mengajarkan konsep penjumlahan dan pengurangan karena kemampuan abstraksi siswa lemah. Guru belum mendapatkan deskripsi pembelajaran yang dapat membantu pemahaman konsep mempermudah proses belajar mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki anak menumbuhkan motivasi dan sekaligus pembelajaran yang menyenangkan. Selama ini siswa diajari secara prosedur saja tetapi kurang dalam pemahaman konsep. Siswa tunagrahita ringan dalam menyongsong masa depannya tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dengan hafalan atau prosedur belaka. Penting bagi mereka untuk bisa memahami suatu konsep dan bisa mengaplikasikan konsep tersebut untuk memecahkan masalah. Menurut Alimin (2006 22) anak tunagrahita sulit sekali untuk berpikir abstrak belajar apapun harus selalu terkait dengan objek yang bersifat kongkrit. Di samping itu siswa tunagrahita mengalami kesulitan mengingat terutama ingatan jangka pendek (short term memory) memiliki hambatan dalam mencari hubungan antara sebab dengan akibat dan tidak memiliki kaidah dalam belajar. Siswa tunagrahita juga mengalami kesulitan dalam mentransfer pengetahuan yang sudah dimiliki kepada situasi yang berbeda. Melihat masalah-masalah belajar yang dialami anak tunagrahita terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengajar siswa tunagrahita menurut Alimin (2006 23) antara lain (1) bahan yang akan diajarkan hendaknya dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil ditata secara berurutan (2) setiap bagian dari bahan ajar diajarkan satu demi satu secara berulang-ulang (3) kegiatan belajar harus dilakukan dalam situasi yang kongkrit (4) berikan banyak dorongan untuk melakukan apa yang dipelajari (5) ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan menghindari kegiatan belajar yang terlalu formal dan (6) gunakan alat peraga dalam mengkongkritkan konsep. Selain itu beberapa kebutuhan siswa tunagrahita yang perlu diakomodasi antara lain (1) learning to live safety (2) learning communicate clear (3) learning to care living (4) learning to manage one s money. (Barbe 1963). Dengan pertimbangan kebutuhan sifat dan cara mengajar siswa tunagrahita di atas peneliti akan menerapkan pembelajaran matematika realistik yang memiliki karakteristik sejalan dengan pembelajaran siswa tunagrahita. Peneliti melakukan beberapa pengembangan dalam rangka memperhatikan kebutuhan dan hambatan belajar yang dialami siswa tunagrahita ringan. Realistic Mathematics Education (RME) dalam penelitian ini disebut pembelajaran matematika realistik merupakan suatu pendekatan pembelajaran matematika yang dikembangkan di Belanda oleh seorang pakar pendidikan matematika Freudental yang dipandang berhasil meningkatkan pemahaman siswa dalam matematika. RME merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan masalah kontekstual dalam situasi kehidupan nyata untuk memperoleh dan mengaplikasikan konsep matematika (heuvel Panhuizen dalam Hadi 2003 4). Gravemeijer (1994) (dalam Yuwono 2005 9) merumuskan tiga prinsip pokok dalam RME yaitu (1) guided reinvention and progressive mathematizing (2) didactical phenomenology (3) self developed models. Sedangkan Trefers (1993) dan Van denHeuvel Panhuizen (1998) dalam Yuwono (2005 10) merumuskan lima karakteristik RME yaitu (1) use of context (2) use of models (3) students contribution (4) interactivity dan (5) intertwinning. Beberapa penelitian pada siswa normal yang mendukung diterapkannya pembelajaran matematika realistik antara lain penelitian Juwita (2005) mengatakan pembelajaran melalui pendidikan matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep materi peluang pada Kelas IID SMP laboratorium Universitas Negeri Malang. Sedangkan penelitian Tahir (2007) pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa dapat menerapkan materi dalam kehidupan sehari-hari dan respon siswa dalam pembelajaran positif. Penelitian penerapan pembelajaran matematika realistik pada siswa tunagrahita ringan jarang dilakukan hal ini dibuktikan dari penelusuran lewat perpustakaan jurnal dan internet. Peneliti baru mendapatkan satu rujukan penelitian tindakan kelas penerapan pembelajaran matematika realistik yang dilaksanakan pada siswa SDLB-C kelas VI SLBN 3 Yogyakarta yang dilakukan oleh Laila (2005) yang menunjukkan kompetensi aritmatika siswa tunagrahita ringan meningkat secara signifikan dan respon siswa dalam belajar matematika lebih senang dan lebih mengerti. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran matematika realistik yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran penjumlahan dan pengurangan pada siswa tunagrahita ringan kelas VIII (SMPLB-C) SLB Pembina Malang.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 18 May 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110127

Actions (login required)

View Item View Item