Deskripsi asimilasi dan akomodasi siswa dalam belajar segitiga pada periode operasi formal (studi kasus pada siswa kelas VII) / Herfa Maulina Dewi Soewardini - Repositori Universitas Negeri Malang

Deskripsi asimilasi dan akomodasi siswa dalam belajar segitiga pada periode operasi formal (studi kasus pada siswa kelas VII) / Herfa Maulina Dewi Soewardini

Herfa Maulina Dewi Soewardini (2010) Deskripsi asimilasi dan akomodasi siswa dalam belajar segitiga pada periode operasi formal (studi kasus pada siswa kelas VII) / Herfa Maulina Dewi Soewardini. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Soewardini Herfa Maulina D. 2007. Deskripsi Asimilasi dan Akomodasi Siswa Kelas VII Dalam Belajar Segitiga Pada Periode Operasi Formal. Tesis Jurusan Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Akbar Sutawidjaja M.Ed Ph.D (II) Dr. Sisworo S.Pd M.Si. Kata kunci asimilasi akomodasi deskripsi periode operasi formal segitiga. Individu mengalami perkembangan intelektual yang merupakan suatu bentuk adaptasi terhadap lingkungan dengan proses asimilasi dan akomodasi. Kedua proses ini tidak dapat dipisahkan mereka bekerja secara simultan untuk menyesuaikan dan memodifikasi skema dengan informasi baru. Adaptasi ini juga terjadi saat belajar segitiga. Konsep awal telah diajarkan di sekolah dasar dan konsep selanjutnya baru diajarkan pada jenjang sekolah menengah pertama kelas VII yang diasumsikan berada pada periode operasi formal menurut Piaget. Konsep segitiga tidak hanya mencari keliling dan luas namun juga tentang jenis-jenis segitiga sifat-sifat segitiga istimewa garis-garis istimewa pada segitiga jumlah sudut dalam segitiga dan sudut luar segitiga. Mereka ada dalam kehidupan sehari-hari seperti bentuk lantai prisma segitiga tempat tisu dan sebagainya. Mereka juga digunakan untuk menghitung luas lantai panjang tangga yang disandarkan pada tembok dan sebagainya. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimanakah deskripsi asimilasi dan akomodasi siswa dalam belajar segitiga yang terdiri dari bagaimana membentuk bingkai kerja mental (mengaktifkan skema membedakan mengkategorikan) dan menggabungkan informasi (menyesuaikan atau memodifikasi). Untuk menjawab fokus tersebut maka pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus eksploratif. Subjek penelitian ini adalah tiga orang siswa kelas VII dengan kemampuan tinggi sedang dan rendah yang diasumsikan memiliki karakteristik berada pada periode operasi formal menurut Piaget dan memiliki pengetahuan awal sebagai prasyarat untuk membentuk struktur kognitif melalui asimilasi dan akomodasi. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan wawancara berbasis tugas. Instrumen utama adalah peneliti sendiri dan instrumen pendukung adalah pedoman wawancara. Dalam wawancara berbasis tugas ini peneliti mewawancara subjek menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun dan diujicobakan. Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pedoman wawancara diajukan untuk membimbing subjek dalam memahami tugas yang diberikan sebagai suatu cara untuk merekam proses asimilasi dan akomodasi. Setiap tugas yang diberikan pada subjek adalah suatu gambar segitiga yang mengandung konsep baru. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan tiga tahapan analisis yaitu menelaah transkrip data reduksi data dan koding. Hasil penelitian adalah subjek dapat membentuk bingkai kerja mental dan menggabungkan informasi. Subjek dapat membentuk bingkai kerja mental yaitu mengaktifkan skema dengan aktifitas seperti mengukur menjawab pertanyaan dan menggunakan model yang telah diberikan lalu dia membedakan hasil dari apa yang diukur selanjutnya dia mengkategorikan jenis dari setiap bagian yang dibedakan tersebut. Dia juga menggabungkan informasi yaitu dapat menyesuaikan atau memodifikasi skema dengan menghubungkan skema dan informasi baru. Perbedaan dari ketiga subjek adalah proses menyelesaikan tugas dan jangka waktu selama wawancara dalam menyelesaikan tugas tersebut. Subjek berkemampuan tinggi paling cepat dalam menyelesaikan tugas dan subjek berkemampuan rendah paling lambat dalam menyelesaikan tugas. Selama proses wawancara subjek dengan kemampuan tinggi tidak pernah menggunakan model konkret subjek dengan kemampuan sedang kadang-kadang menggunakan model konkret tetapi subjek dengan kemampuan rendah sering menggunakan model konkret saat mengaktifkan mengkategorikan dan menyesuaikan atau memodifikasi skema dengan informasi baru. Menitik beratkan dari temuan penelitian ini beberapa saran yang diajukan adalah penelitian ini dapat dilaksanakan menggunakan materi selain segitiga. Selanjutnya juga dapat dilakukan penelitian pada siswa selain siswa kelas VII yaitu siswa taman kanak-kanak sekolah dasar sekolah menengah umum atau universitas. Selain itu hendaknya guru dapat menggunakan deskripsi asimilasi dan akomodasi ini untuk lebih memahami dan mengidentifikasi kelemahan yang diperkirakan akan menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat sehingga dia dapat merancang model pembelajaran yang sesuai.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 16 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110123

Actions (login required)

View Item View Item