Peningkatan kemampuan membaca ekstensif dengan strategi metakognitif siswa kelas VII SMP Maarif 1 Jatinegara-Tegal / Edi Puryanto - Repositori Universitas Negeri Malang

Peningkatan kemampuan membaca ekstensif dengan strategi metakognitif siswa kelas VII SMP Maarif 1 Jatinegara-Tegal / Edi Puryanto

Edi (2010) Peningkatan kemampuan membaca ekstensif dengan strategi metakognitif siswa kelas VII SMP Maarif 1 Jatinegara-Tegal / Edi Puryanto. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci strategi metakognitif kemampuan membaca ekstensif Sebagai salah satu keterampilan berbahasa membaca ekstensif merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Keterampilan membaca ekstensif dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar. Siswa akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman umum secara luas dari teks yang dibaca. Kenyataanya ada permasalahan dalam kegiatan membaca ekstensif di SMP Ma arif 1 Jatinegara Tegal. Permasalahan tersebut dapat dilihat dari pembelajaran membaca ekstensif yang belum optimal. Pada pelaksanaan pembelajaran membaca ekstensif guru menggunakan strategi yang kurang bervariasi dan kurang inovatif. Guru mengajarkan membaca ekstensif dengan menyuruh siswa secara langsung membaca teks bacaan yang tersedia dalam buku paket. Guru tidak mengajak siswa melakukan perencanaan diri secara matang sebelum membaca ekstensif. Pada saat pelaksanaan membaca ekstensif guru tidak mengajak siswa melakukan monitoring pemahaman isi bacaan. Guru tidak melakukan pemantauan terhadap siswa dalam memahami isi bacaan. Pada pascabaca guru langsung menyuruh siswa menjawab pertanyaan yang tersedia di bawah teks bacaan. Guru tidak memberi kesempatan pada siswa untuk mengevaluasi diri terhadap pemahaman isi bacaan atau mengadakan remedial dengan mengulang kembali membaca ekstensif. Hasil kemampuan siswa membaca ektensif masih rendah nilai rata-rata hanya mencapai 62 05. Apabila dihubungkan dengan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I di sekolah tersebut dengan angka minimal 70 hanya ada 3 atau 7 69% dari 39 siswa yang dinyatakan tuntas belajar. Salah satu strategi yang efektif untuk mengatasi permasalahan pembelajaran membaca ekstensif adalah strategi metakognitif. Penggunaan strategi ini dapat efektif karena akan melibatkan rencana-rencana atau aktivitas mental siswa yang digunakan untuk memperoleh mengingat dan memperbaiki berbagai macam pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan membaca ekstensif. Strategi metakognitif dalam membaca ekstensif merupakan strategi membaca ekstensif yang berkaitan dengan kesadaran siswa untuk mengatur mengarahkan dan mengontrol aktivitas kognitifnya melalui tiga tahap yaitu (1) tahap perencanaan membaca ekstensif (2) tahap pelaksanaan membaca ekstensif dengan pemonitoran dan (3) tahap penilaian/remedial membaca ekstensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca ekstensif siswa kelas VII SMP Maarif 1 Jatinegara Tegal melalui strategi metakognitif yang mencakup tahap perencanaan membaca ekstensif tahap pelaksanaan membaca ekstensif dengan pemonitoran dan tahap penilaian/ remidial membaca ekstensif. Pelaksanaan penelitian tindakan dalam dua siklus masing-masing tiga pertemuan. Subjek penelitian seorang guru dan siswa kelas VII di SMP Maarif 1 Jatinegara Tegal yang berjumlah 39 siswa. Istrumen kunci adalah peneliti yang dibantu dengan menggunakan lembar pengamatan pedoman wawancara lembar penilaian proses dan penilaian hasil kemampuan membaca ekstensif serta lembar catatan lapangan. Data penelitian ini berupa hasil pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa hasil wawancara dengan guru dan siswa kumpulan catatan lapangan dan dokumentasi hasil kerja siswa dari setiap tindakan. Adapun analisis data dilakukan melalui reduksi data penyajian data dan pengambilan simpulan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses dan hasil tindakan peningkatan kemampuan membaca ekstensif melalui strategi metakognitif pada siklus I belum berhasil. Proses pembelajaran membaca ekstensif pada setiap tahap belum maksimal. Pada tahap perencanaan siswa masih mengalami kesulitan dalam merumuskan tujuan membuat prediksi cerita dan merumuskan pertanyaan. Pada tahap pelaksanaan membaca ekstensif sebagai siswa tidak melaksanakan membaca ekstensif sampai tuntas sehingga siswa mengalami kesulitan menemukan pokok-pokok cerita. Pada tahap evaluasi/remidial membaca ekstensif siswa melakukan evaluasi diri mengorganisasi pemahaman terhadap isi cerita yang telah dibaca. Remidial membaca dilakukan setelah siswa menyadari bahwa ada kesulitan dalam memahami cerita yang dibaca. Hasil pembelajaran membaca ekstensif siklus I belum dinyatakan berhasil. Berdasarkan penilaian hasil dari proses pembelajaran secara kelompok kemampuan menemukan pokok-pokok isi cerita hanya memperoleh nilai rata-rata 62 50 membuat ringkasan isi cerita memperoleh nilai rata-rata 66 67 dan memberi tanggapan terhadap isi cerita memperoleh nilai rata-rata 67 36. Sedangkan hasil laporan secara individu membuat ringkasan teks cerita memperoleh nilai rata-rata 69 59. Siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 23 orang atau 58 98% dan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 16 orang atau 48 72%. Pada siklus II proses dan hasil tindakan peningkatan kemampuan membaca ekstensif melalui strategi metakognitif pada siklus I dinyatakan berhasil. Proses pembelajaran membaca ekstensif pada setiap tahap dilaksanakan dengan baik. Pada tahap perencanaan siswa berekplorasi melakukan peninjauan secara luas teks cerita sehingga tidak lagi menemui kesulitan dalam merumuskan tujuan membuat prediksi cerita dan merumuskan pertanyaan. Pada tahap pelaksanaan siswa melakukan pemonitoran untuk memahami isi teks dengan dengan menerapkan teknik-teknik membaca ekstensif menjawab pertanyaan isi cerita dan menemukan pokok-pokok isi cerita. Pada tahap evaluasi/remidial siswa melakukan evaluasi diri dan mengorganisasi kembali pemahaman terhadap isi cerita yang telah dibaca. Hasil pembelajaran membaca ekstensif siklus II telah menunjukkan keberhasilan. Berdasarkan penilaian hasil dari proses pembelajaran secara kelompok kemampuan menemukan pokok-pokok isi cerita memperoleh nilai rata-rata nilai rata-rata 79 17 membuat ringkasan isi cerita memperoleh nilai rata-rata 78 47 dan memberi tanggapan terhadap isi cerita memperoleh nilai rata-rata 80 55. Sedangan hasil laporan secara individu membuat ringkasan teks cerita memperoleh nilai rata-rata 75 64. Siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 39 orang atau 100%. Dari hasil temuan tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari siklus I ke siklus II sehingga dapat disimpulkan pembelajaran membaca ekstensif dapat ditingkatkan dengan strategi metakognitif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 28 Dec 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/109383

Actions (login required)

View Item View Item