Kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah masyarakat desa Tarohan di kabupaten Kepulauan Talaud / Destrianika Binoto - Repositori Universitas Negeri Malang

Kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah masyarakat desa Tarohan di kabupaten Kepulauan Talaud / Destrianika Binoto

Binoto, Destrianika (2019) Kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah masyarakat desa Tarohan di kabupaten Kepulauan Talaud / Destrianika Binoto. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Binoto Destrianika. 2019. Kesantunan Berbahasa Pada Kegiatan Musyawarah Desa Tarohan di Kabupaten Kepulauan Talaud. Tesis Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Suparno (II) Prof. Dr. Anang Santoso M.Pd. Kata-kata kunci kesantunan berbahasa fungsi tuturan kesantunan berbahasa strategi tuturan kesantunan berbahasa Kesantunan Berbahasa pada setiap daerah memiliki perbedaan tergantung dari norma sosial yang berlaku. Kesantunan berbahasa memiliki ciri sikap santun atau menghormati sesama penutur untuk terjalin komunikasi yang baik. Artinya pemakaian kesantunan berbahasa dalam proses percakapan sangat penting karena dapat menujukan sikap saling menghormati dan menghargai yang dapat diwujudkan melalui solidaritas dan kekeluargaan yang mempunyai aturan-aturan yang berlaku antara penutur dan mitra tutur pada daerah tempat tinggalnya.Oleh karena itu kesantunan berbahasa dapat di kaji sebagai bahan penelitian dalam bidang sosiopragmatik dan menjadi alat ukur untuk meningkatkan kesantunan berbahasa pada masyarakat yang dapat dilihat dari kegiatan musyawarah yang dilaksanakan di desa. Fokus penelitian ini dapat dilihat dari (1) fungsi tuturan kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah di Desa Tarohan dan (2) Strategi tuturan kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah di Desa Tarohan. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis fenomologis yang berlandaskan pada sosiopragmatik. Peneliti sebagai instrumen insani karena berbudaya objek yang diteliti dan memiliki pengetahuan. Lokasi penelitian ini berada di Desa Tarohan Kecamatan Beo Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara. Data penelitian ini adalah data verbal satuan tuturan dalam interaksi antar penutur yang berkandungan nilai kesantunan. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks tuturan semiformal yang terjadi dalam interaksi antar penutur yang berkandungan nilai kesantunan pada kegiatan musyawarah di Desa Tarohan. Pengumpulan sumber data dilakukan melalui teks rekam dengan menggunakan teknik sadap untuk merekam kegiatan musyawarah di Desa Tarohan dan teks transkrip sebagai proses salinan dari teknik sadap. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik elisitasi data teknik catatan lapangan dan teknik wawancara. Analisi data dilakukan melalui teknik analisis model Miles dan Huberman dengan empat tahapan yaitu pengumpulan sumber data reduksi data penyajian data dan penyimpulan data. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah masyarakat Desa Tarohan Kabupaten Kepulauan Talaud akan dipaparkan sebagai berikut. Pertama fungsi tuturan kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah Desa Tarohan terdapat 14 fungsi yaitu menyatakan informasi menyatakan perjanjian menyatakan keputusan menyatakan keterangan menyatakan selamat meminta pengakuan meminta keterangan meminta alasan meminta pendapat meminta kesungguhan menyuruh melarang meminta maaf dan mengeritik. Kedua strategi tuturan kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah Desa Tarohan terdapat 4 strategi yaitu strategi langsung strategi tidak langsung kesantunan positif dan kesantunan negatif. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian kesantunan berbahasa pada kegiatan musyawarah Desa Tarohan kabupaten kepulauan Talaud yang teridentifikasi berdasarkan fokus penelitian akan dipaparkan sebagai berikut. Pertama fungsi tuturan kesantunan berbahasa ditemukan 14 jenis fungsi tuturan kesantunan pada kegiatan musyawarah yaitu menyatakan informasi terdapat 2 data yang di tuturkan oleh ketua BPD yang lama sebagai pemberitahuan untuk kegiatan musyawarah yang sedang di laksanakan. Menyatakan perjanjian atau keterangan terdapat 2 data yang di tuturkan oleh Pendamping Desa dan juga Kepala Desa. Menyatakan keputusan terdapat 2 data yang di tuturkan oleh Bapak Tumpil dan Kepala Desa. Menyatakan penjelasan atau keterangan terdapat 1 data yang di tuturkan oleh Kepala Desa untuk menjelaskan material yang akan digunakan dan harga yang telah ditentukan. Menyatakan selamat terdapat 2 data yang di tuturkan oleh Kepala Desa dan Pendamping Desa sebagai ucapan terima kasih kepada bapak Yunus untuk pemberian hibah dan ucapan selamat untuk terpilihnya BPD yang baru. Meminta pengakuan terdapat 1 data yang di tuturkan oleh Kepala Desa sebagai jawaban dari pertanyaan yang di ajukan oleh masyarakat. Meminta keterangan terdapat 5 data yang dituturkan oleh Pendamping Desa yang menuturkan tiga kata tanya yang digunakan pada kegiatan musyawarah dan sekretaris Desa yang menuturkan dua kata tanya pada kegiatan musyawarah tersebut. Meminta alasan terdapat 1 data yang dituturkan oleh bapak Tumpil pada saat bertanya kepada Kepala Desa dengan menggunakan kata tanya kenapa sebagai fungsi tuturan kesantunan meminta alasan. Meminta pendapat terdapat 2 data yang di tuturkan oleh Kepala Desa dan pewara yang menggunakan kata tanya bagaimana sebagai ciri fungsi tuturan kesantunan meminta pendapat. Meminta kesungguhan terdapat 2 data yang dituturkan oleh Kepala Desa dan Pendamping Desa dengan menggunakan kata bukan sebagai penegas kalimat dan merupakan ciri dari fungsi kesantunan meminta kesungguhan. Menyuruh terdapat 4 data yang dituturkan oleh Pendamping Desa dan pewara dengan menggunakan kata dan kalimat yaitu harapannya meminta tolong dan tolong dengan sangat dihimbau dan tolong sebagai ciri dari fungsi dari kesantunan menyuruh. Melarang terdapat 1 data yang dituturkan oleh Kepala Desa dengan menggunakan kata mohon sebagai fungsi kesantunan melarang yang santun. Meminta maaf terdapat 1 data yang dituturkan oleh Pendamping Desa dengan menggunakan kata minta maaf sebanyak dua kali dengan mitra tutur yang berbeda yaitu kepala Suku dan ketua Suku Anoneng sebagai fungsi kesantunan meminta maaf. Mengeritik terdapat 3 data yang dituturkan oleh Kepala Desa dan bapak Tumpil dengan menggunakan kata berputar sebagai indikator fungsi tuturan kesantunan mengeritik. Kedua strategi tuturan kesantunan berbahasa ditemukan 4 jenis strategi yang digunakan pada kegiatan musyawarah yaitu strategi langsung terdapat 3 data yang di dituturkan oleh Kepala Desa ketua BPD yang lama dan Pendamping Desa dengan menggunakan indikator bersifat tanpa basa-basi memiliki tingkat kekuasaan yang lebih tinggi dan dalam kondisi yang mendesak dan darurat. Strategi tidak langsung terdapat 2 data yang dituturkan oleh Pendamping Desa dengan menggunakan indikator menyindir dengan cara menyatakan maksud secara tidak langsung menggunakan kiasan/metafora dan menyatakan tindak mengancam muka. Kesantunan positif terdapat 2 data yang dituturkan oleh Pendamping Desa dan sekretaris BPD yang lama yang menggunakan indikator menghindari sedemikian rupa ketidakcocokan dan memberikan pujian kepada mitra tutur. Kesantunan negatif terdapat 2 data yang dituturkan oleh Pendamping Desa dan Kepala Desa yang memiliki indikator menggunakan plural menggunakan bentuk plural dan bersifat pesimistis. Penelitian ini terdapat dua saran yaitu pertama bidang pendidikan khususnya bidang linguistik diharapkan dapat menambahkan ilmu dalam proses pembelajaran lebih khususnya kesantunan dalam berbahasa untuk kemajuan bidang linguistik yang semakin berkembang seiring berjalannya waktu dan semakin memperdalam penelitian mengenai linguistikterlebih sosiolinguistik dalam rana masyarakat untuk mengetahuipermasalahan apa yang akan dialami dalam masyarakat pada proses berbahasa. Penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan atau acuan untuk proses pembelajaran bidang linguistik untuk para linguis yang belajar tentang bidang linguistik. Kedua peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadikan penelitian ini menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melengkapi sesuatu yang terlewatkan dari penelitian ini untuk kemudian dijadikan objek penelitian dikesempatan mendatang.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 21 Nov 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/109336

Actions (login required)

View Item View Item