Kegagalan program pemberdayaan masyarakat ditinjau dari proses inovasi (studi kasus pada program budidaya lele Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang) / Muhammad Luqman Basri - Repositori Universitas Negeri Malang

Kegagalan program pemberdayaan masyarakat ditinjau dari proses inovasi (studi kasus pada program budidaya lele Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang) / Muhammad Luqman Basri

Basri, Muhammad Luqman (2015) Kegagalan program pemberdayaan masyarakat ditinjau dari proses inovasi (studi kasus pada program budidaya lele Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang) / Muhammad Luqman Basri. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Basri Muhammad Luqman. 2015. Kegagalan Program Pemberdayaan Masyarakat Ditinjau Dari Proses Inovasi (Studi Kasus Pada Program Budidaya Lele Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang). Tesis. Prodi Pendidikan Luar Sekolah Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Drs. M. Saleh Marzuki M. Ed (II) Dr. Zulkarnain Nasution. M.Pd. M.Si Kata Kunci Kegaggalan program pemberdayaan masyarakat ditinjau dari proses inovasi Penelitian studi kasus ini berangkat dari fenomena yang terjadi pada program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya lele di Kucur Dau Malang. Pada awal budidaya lele tersebut mengalami kemajuan. Tapi belakangan seiring berjalannya waktu peserta yang mejadi anggota program banyak yang menarik diri dari pelaksanaan program tersebut. Kemudian menjadikan program pemberdayaan ini tidak berlanjut dan berakhir. Penelitian ini upaya mengetahui mengapa program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya lele pada Desa Kucur mengalami kegagalan. Penelitian ini mengkaji kegagalan program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya lele Desa Kucur melalui proses inovasi. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Kasus yang diteliti adalah tentang kegagalan program pemberdayaan melalui budidaya lele di desa Kucur. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada beberapa informan sesuai dengan fokus penelitian. Untuk pengecekan keabsahan pernyataan informan dilakukan dengan triangulasi sumber metode serta perpanjangan keikutsertaan. Hasil penelitian menujukan alasan mengapa program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya lele di Desa Kucur mengalami kegagalan program yaitu disebabkan adanya kelemahan dalam pelaksanaannya. Kelemahan-kelemahan tersebut terdapat pada (1) tahap promosi yaitu kelemahannya terjadi pada strategi yang digunakan dengan cara memberi kompensasi (2) tahap penyampaian yaitu terjadi karena adanya ketidaktepatan peserta (sasaran) penyuluhan dan studi lapang singkatnya durasi waktu pelaksanaan penyuluhan (3) tahap demonstrasi kelemahan terjadi karena tidak dilakukannyanya tahap demonstrasi (4) tahap melatih kelemahan terjadi karena disebabkan tidak dilakukannya tahap pelatihan terhadap sasaran (peserta) program (5) tahap bantuan dan pelayanan kelemahan terjadi karena kurangnya peran aktif dari pembina program (agen perubahan) dalam membantu dan melayani peserta program serta kurang dilibatkannya tokoh masyarakat (6) tahap pendampingan sebenarnya tidak sampai dilaksanakan karena sebelum tahap pendampingan dilakukan pada tahap sebelumnya sudah terdapat kelemahan sehingga tidak sampai pada tahap pendampingan. Berbasis temuan penelitian disarankan dalam setiap penyelengaraan program pemberdayaan masyarakat atau penyebaran inovasi pada tahap promosi hendaknya tidak dilakukan dengan cara memberi kompensasi seperti uang rokok uang makan dan uang transpot dalam menarik minat kelompok sasaran. Pada tahap penyampaian semua peserta harus diupayahkan memperoleh informasi terkait pemberdayaan atau inovasi yang disebarkan supaya terhindar dari ketidaktepatan sasaran sementara itu durasi waktu pada tahap penyampaian juga harus disesuaikan dengan kemampuan peserta. Untuk tahap demonstrasi tahap ini harus benar-benar dilaksanakan supaya peserta dapat menilai apakah pemberdayaan atau inovasi yang disebarkan sudah layak bagi dirinya. Pada tahap melatih tahap ini harus benar dilaksankan supaya ketika sudah pelaksanaan pemberdayaan atau adopsi tidak terjadi masalah. Tahap bantuan dan pelayanan pembina atau agen pembaru harus berperan aktif dalam melayani dan membantu peserta. Untuk tahap pendampingan hendaknya pembina atau agen pembaru harus tetap menjaga hubungan ke peserta guna terjadinya integrasi terhadap pemberdayaan atau inovasi yang sudah diadopsi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Biasa(PLB) > S2 Pendidikan Khusus
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 04 Aug 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/108973

Actions (login required)

View Item View Item