Peningkatan keterampilan membaca puisi melalui pemodelan teknik pada siswa kelas III MI Maarif Ngering Kecamatan Gempol / Mufidatul Chasanah - Repositori Universitas Negeri Malang

Peningkatan keterampilan membaca puisi melalui pemodelan teknik pada siswa kelas III MI Maarif Ngering Kecamatan Gempol / Mufidatul Chasanah

Chasanah, Mufidatul (2011) Peningkatan keterampilan membaca puisi melalui pemodelan teknik pada siswa kelas III MI Maarif Ngering Kecamatan Gempol / Mufidatul Chasanah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Membaca Puisi Teknik Pemodelan Latar belakang dalam penelitan ini adalah bahwa peneliti melihat banyak persoalan yang sering kali muncul ketika seorang guru harus menyajikan pembelajaran puisi di kelas. Kadangkala guru ragu dengan cara penyajian yang dilakukan saat mengajarkan puisi tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas III MI Maarif Ngering dapat dilaporkan bahwa banyak siswa yang belum bisa membaca puisi dengan baik. Hal ini dikarenakan (1) metode yang digunakan guru kurang tepat (2) tidak ada media yang digunakan guru pada saat pembelajaran membaca puisi (3) porsi waktu yang kurang yaitu satu bulan hanya diajarkan satu kali pertemuan (4) guru kurang mampu membelajarkan materi membaca puisi dan (5) minat siswa terhadap pembelajaran membaca puisi rendah. Tujuan penulisan skripsi ini adalah (1) mendeskripsikan penerapan teknik pemodelan yang dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas III MI Maarif Ngering-Gempol melalui beberapa tahap yaitu (a) pra baca (b) saat baca dan (c) pasca baca (2) mendeskripsikan hasil peningkatan keterampilan membaca puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas III MI Maarif Ngering-Gempo melalui pemodelan melalui beberapa tahap yaitu (a) pra baca (b) saat baca dan (c) pasca baca. Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus memerlukan waktu 4x30 menit. Dalam melengkapi data ini teknik yang digunakan antara lain observasi wawancara dokumentasi dan tes. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan lembar interview. Berdasarkan hasil analisa data proses peningkatan keterampilan membaca puisi melalui teknik pemodelan siswa kelas III MI Maarif Ngering pada tahap pra baca yaitu (1) memberi tanda baca pada puisi yang akan dibaca (2) menyimak video pembelajaran membaca puisi (3) membaca puisi dalam hati pada kelompok masing-masing dan (4) menyimak pembacaan puisi oleh guru. Pada tahap saat membaca kegiatan yang dilakukan adalah (1) membaca puisi secara individu (2) membaca puisi dalam kelompok (3) anggota lain memberikan saran dan komentar (4) kembali membaca individu dengan menggunakan saran dari teman (5) melakukan pengundian dan menentukan wakil masing-masing kelompok (6) membaca puisi di depan kelas dan (7) memberikan penilaian. Dan pada tahap pasca membaca kegiatan yang dilakukan yaitu (1) memberikan kesan dan komentar hasil pembacaan puisi (2) menentukan perwakilan kelompok yang terbaik (3) merefleksi kegiatan yang telah dilakukan dan (4) memberikan penghargaan pada penampilan terbaik. Sedangkan hasil peningkatan keterampilan membaca puisi melalui teknik pemodelan pada siklus I aspek pemahaman dan penghayatan diketahui siswa yang mencapai ketuntasan minimal sebanyak 10 anak (37 04%) dan siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 17 anak (62 96%). Pada aspek ketepatan intonasi diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan minimal sebannyak 11 anak (40 74%) dan siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 16 anak (59 26%). Sedangkan pada aspek ketepatan ekspresi siswa yang mencapai ketuntasan minimal sebanyak 13 anak (48 15%). Siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 14 anak (51 85%). Sedangkan pada siklus II aspek pemahaman dan penghayatan siklus II diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan minimal sebanyak 18 anak (66 67%). Siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 9 anak (33 33%). Aspek ketepatan intonasi siswa yang mencapai ketuntasan minimal sebanyak 16 anak (59 26%). Siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 11 anak (40 74%). Dan aspek ketepatan ekpresi diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan minimal sebanyak 20 anak (70 04%). Siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 7 anak (29 96%). Dalam pembelajaran melalui pemodelan hendaknya guru menggunakan media pembelajaran yang tepat misalnya CD Pembelajaran membaca puisi. Sehingga terhindar dari kesalahan persepsi terutama oleh siswa. Bila diperlukan Peneliti menyarankan untuk mendatangkan seorang ahli dalam bidang puisi untuk menunjukkan bagaimana cara membaca puisi yang baik benar dan indah sehingga bila terjadi kekurangpahaman dan kesulitan dapat secara langsung ditanyakan untuk segera mendapat arahan. Sebagai guru hendaknya terus berusaha meningkatkan kompetensinya terutama di bidang puisi sehingga guru mampu mengajarkan puisi dengan baik dan benar tanpa menggunakan model. Sekolah diharapkan dapat membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam berpuisi dengan selalu mengadakan lomba membaca puisi pada tiap hari besar nasional. Hal itu setidaknya dapat memotivasi siswa untuk terus berusaha meningkatkan kemampuannya dalam bidang membaca puisi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah (KSDP) > S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Depositing User: library UM
Date Deposited: 05 Aug 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/103926

Actions (login required)

View Item View Item